Mama Mevan
–Happy reading
.
.
.Mevan membuka pintu kamar mandi dengan pelan, Mevan berjalan dengan santai ke arah Wastafel untuk mencuci Muka nya.
"Beneran Lo sekolah? Awas aja Kalau Nyari gue nanti," ujar Mevan dengan mengancam membuat Rava mendelik sebal, Mevan bila sudah mengancam maka terjadi lah.
"Jangan Gitu dong Kak! Apa guna nya pacar Kalau gue sakit sendirian?" tanya Rava dan Mevan seketika menoleh. "Gue bukan babu Lo!" Kesal Mevan dan Rava Hanya terkekeh pelan.
"Gue pengen Nampol si Chani tau kak, Gue gak mau lagi Jalan sama Tuh Anak Setan satu!" Kesal Rava dengan menggerutu, padahal sudah satu Minggu kejadian itu tapi Rava masih kesal dengan Chani.
"Chani udah Minta maaf sama Gue, gak usah nyari Gara-gara lagi Rava." Rava mendengus ketika Mevan berucap seperti itu. "Kan gue yang di rugikan! Kenapa minta maaf nya sama Lo?" tanya Rava tapi respon Mevan hanya mengangkat bahu saja.
"Gue juga di rugikan, suruh siapa Lo kencan sama Cowo lain?" tanya Mevan dengan menatap Rava. "Lo kan Ngasih ijin Kak! Jangan-jangan Lo doa jelek ya Biar gue celaka?!" tanya Rava dengan sewot.
Pletak
"Awhh!!" Rava mengaduh saat botol Pencuci muka mengenai kepala nya karena Mevan dengan sengaja memukul kepala Rava. "Gak usah Ngaco kalau Ngomong!" Rava cemberut dengan mengusap kepala Nya pelan.
"Dosa Lo makin banyak Kak Mendzolimi Anak Yatim Kayak Gue, minta Maaf Gak!" Perintah Rava, Mevan Hanya diam dengan memperhatikan Rava malas. "Bacot!" Setelah mengatakan itu Mevan segera keluar dari kamar mandi meninggalkan Rava sendirian.
"MEVANO LO JOROK BANGET!! KAK MANDI DULU!!" Rava berteriak memanggil nama Mevan tapi Mevan mana peduli, Rava mendengus kesal ketika di hiraukan. "Untung Lo wangi kak Gak mandi juga, kalau bau Udah gue tendang." Rava bergumam dengan pelan.
**
Rava mengeratkan pelukannya pada Mevan, Mevan Hanya diam dengan menggendong Rava mereka sedang menuruni Tangga untuk ke Meja makan karena Mevan sudah masak tadi.
"Nanti anterin gue sampe kelas ya Kak?" Pinta Rava dan Mevan Malah berhenti berjalan dengan kepala sedikit menoleh ke arah Rava. "Jalan sendiri! Lo gak Lumpuh Rava!" Kesal Mevan dan Rava hanya cengengesan tidak jelas.
"Males jalan gue kak, enak di gendong Gini gak capek juga." Rava Berucap dengan santai. "Iyaa Lo enak Gue yang capek bodoh!" Kesal Mevan yang kesabaran nya sudah mulai terkikis habis.
"Amal Kak, Lo kalau bantuin gue sama aja Lo amal kepada Anak Yatim." Rava berucap lagi dengan santai. "Bacot!!" Kesal Mevan dan Rava hanya terkekeh saja.
Mevan segera menurunkan Rava di meja makan dan memberikan Satu piring makanan juga, setelah di rasa Rava mulai menikmati makanan nya Mevan mulai duduk dan memakan makanannya juga.
"Jangan nyusahin temen Lo, Kasian mereka harus Hadapin Lo." Mevan memperingati Rava untuk tidak menyusahkan teman-teman nya. Rava mengangguk dengan mendengus.
"Mentang-mentang gue banyak Tingkah, seenaknya aja Lo ngomong!" Kesal Rava mengunyah makanan dengan kasar, Mevan mendongak menatap Rava. "Tapi kan Nyatanya emang Gitu sayang," jawab Mevan dengan menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy Lovely Boyfie (END)✓ Pdf Ver
FanfictionRAVAEL XAVIER TRAINAKULA Siapa yang tidak mengenal anak nakal yang satu ini, dia nakal pembuat onar dan semua hal buruk dia pegang. selalu menjadi Incaran Guru BK karena kenakalan nya yang di luar batas kenakalan remaja pada umumnya. tidak Takut p...