MBBLB|| 10 🏀

4.1K 363 46
                                    

Kembali ke sekolah

Happy reading
.
.
.

Mevan mendongak saat mendengar seseorang menuruni tangga dengan Berlari, Mevan berdecak kesal. "Sayang Jangan Lari Nanti Jat–"

BRUKK!!

Bugh!!

Mevan terkejut mendengar Suara Itu, belum selesai Mevan berucap Benar saja Rava terjatuh dengan kepala membentur Tiang Tangga.

Mevan sedikit berlari Karena Rava tidak ada suara nya, Mevan takut Rava kenapa-napa karena biasa nya bila sakit Rava akan menjerit.

Mevan berjongkok di depan Rava yang menunduk, Mevan mengangkat wajah Rava dan Mevan semakin terkejut melihat Rava yang menangis tanpa suara. "Sttt... Jangan nangis Mana yang sakit sayang," ujar Mevan dengan lembut.

"HUAHHHHHH!!!!" Mevan memegang telinga nya Dengan meringis saat jeritan Rava terdengar, Rava menangis tanpa Suara itu bencana karena setelah nya Rava akan menangis dengan kencang. Lebih baik mendengar Tangisan langsung daripada tangisan tidak ada suara kemudian menjerit.

"Mana yang sakit, Mangkanya jangan Nakal kan gue bilang tadi jangan Lari-lari di tangga sayang." Mevan berucap dengan mengusap kening Rava, memang Berdarah kening itu.

"Kakak sih hiks... Jangan bilang gitu tau!! Omongan itu doa!!" Rava menjerit dengan memukul pundak Mevan kesal, Mevan menjadi sasaran sudah biasa lah.

"Iya maaf gue salah, udah jangan nangis nanti malah pusing." Mevan membujuk Rava untuk berhenti menangis. "Gak mau!! Sakit Hiks.." tangisan Rava bukan nya berhenti malah semakin kencang, Rava baru sembuh dan sekarang menangis lagi karena sakit.

Mevan beranjak dari jongkoknya, Mevan merentangkan tangan nya dan Mengampit kedua tangan itu di lengan kiri dan Kanan Rava. Mevan segera mengangkat Rava untuk dirinya Gendong bila mendengarkan Tangisan Rava terus yang ada mereka akan terlambat ke sekolah.

"Jangan Nangis udah gue minta Maaf," ujar Mevan lagi dengan mengusap rambut Rava, Mevan tidak salah tapi meminta maaf supaya cepat. "Gak mau Hiks.. sakit tau Kak!!" Rava memukul punggung Mevan dengan kencang tapi Mevan tidak meringis sama sekali, Rava sangat rewel.

Mevan mendudukan dirinya dengan Rava di pangkuan nya, Mevan mengambil Nasi goreng miliknya dan mendekatkan itu. "Udah ayo buruan nanti terlambat, gue mau ke ATM dulu ngambil Uang. Emang sayang gak mau Jajan?" tanya Mevan dengan mengarahkan Sendok pada mulutnya sendiri.

Rava menghentikan Tangisan nya dan menatap Mevan dengan sedikit segukan tersisa. "mau Jajan," ujar Rava dengan Pelan. Mevan terkekeh dengan mengangguk kecil, Mevan mengecup hidung Rava gemas.

"Udah makan dulu nanti kita ambil Uang," ujar Mevan dan Rava membuka Mulutnya, Mevan segera menyuapi Rava dan dirinya bergantian, Mevan kira membujuk memakai uang tidak akan berhasil ternyata Rava adalah Rava tetap tergiur dengan Uang.

Rava sebenarnya banyak Uang Mevan selalu memberikan Uang pada Rava, Rava menyimpan Uang nya itu dan membiarkan Mevan yang mengeluarkan Uang. Rava mengatakan itu Untuk masa depan nya Nanti.

Ketika tinggal dua suapan Rava memalingkan wajahnya menyembunyikan wajahnya itu di ceruk leher Mevan, Mevan segera menghabiskan dua suap itu lalu mengambil Air putih miliknya meneguk nya hingga Tandas. Mevan mengambil Gelas lain, dan mengecup rambut Rava agar Rava menoleh.

My Badboy Lovely Boyfie (END)✓ Pdf VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang