MBBLB|| 26 🏀

3.5K 364 65
                                    

Mevan nyebelin

Happy Reading
.
.
.

"KAK MEVAN!!" teriakan itu membuat Mevan berdecak kesal, Rava bila tidak berteriak sepertinya akan demam.

"Pita suara nya Putus mampus!" Mevan berucap dengan menatap ke arah laptop menghiraukan Rava yang cemberut dengan merengek kesal. "jelek Lo Kak!!" Mevan hanya melirik dengan ekor mata nya saja.

"Bodo amat," ujar Mevan lagi, Rava Semakin hari semakin menunjukan sifat manja nya setelah kejadian beberapa waktu lalu bersama Nadira.

Rava menjadi lebih Agresif juga, Mevan terkadang kewalahan dengan sifat Rava yang satu itu. "Ish!! Bener kan gue bilang Lo nih Kehilangan Nadira kan kak?!" tanya Rava Menelisik Mevan dengan tajam.

Mevan menatap ke arah Rava dan memutar bola mata nya malas. "Iya nih, Gue kehilangan Nadira. Malesin sama Bocah kematian kek Lo tuh!!" Rava semakin menatap Mevan dengan tajam.

Rava melirik di sampingnya ada buku dengan sekali angkat Rava melempar buku itu ke hadapan Mevan hingga mengenai kening Pria tampan itu, Mevan mengusap kening nya dengan mengumpat pelan.

Lemparan Rava sungguh menyakitkan, keningnya sampai lecet di lembar buku katalog yang ujungnya itu Keras. Mevan mendongak menatap Rava yang menunjukan tatapan datarnya. "Sakit kening gue Bocah!" Kesal Mevan dan Rava hanya mengangkat bahu nya acuh.

"Bodo amat emang gue peduli? Gak." Setelah mengatakan itu Rava berjalan mendekat ke arah sofa dan duduk disana dengan kaki ke atas meja seperti biasa.

Mevan berdesis dengan kembali fokus pada laptop nya, Biarkan sekarang Rava membuatnya terluka akan mevan Buat anak itu menangis nanti nya.

"Hallo, saya ke ruangan meeting sekarang." Setelah mengatakan itu Mevan beranjak dari duduknya dengan membenarkan letak nya Jas nya. "KAK MEVAN DIH!!" Rava kembali menjerit ketika Mevan akan membuka pintu.

"Apa sih sayang, apa?" tanya Mevan berjalan menghampiri Rava, Rava mendengus dan siap memukul pundak Mevan tapi lengan Mevan lebih dulu menahan nya.

"Bilang mau apa? Jangan gini gue mau kerja gak fokus jadinya," ujar Mevan dengan lembut, Rava cemberut dengan mendongak menatap Mevan. Mevan mengusap rambut Rava. "Mau apa Hm?" Mau uang? Mau jajan?" tanya Mevan dan Rava mengangguk kecil.

"Mau Jajan ke kantin, mau Belanja ke Mall tapi Sama Kakak loh!" Rava berucap dengan keras, Mevan mengambil dompetnya dan mengeluarkan Uang dari sana. "Nih jajan ke kantin sendirian dulu nanti sore ke Mall, mau beli apa sih sayang?" tanya Mevan dan Rava hanya cengengesan.

"Mau beli Huum.." Rava terlihat bingung ingin menjawab pertanyaan Mevan seperti apa. "Mau beli apa jangan gitu bilang aja gue gak akan marah." Mevan berucap lagi.

"Bener ya Gak akan marah? Janji dulu?" Rava mengulurkan jari kelingking nya dan Mevan menjabat jari itu tak lupa Mevan kecup dengan gemas. "Mau beli Mainan baru, kemarin kan Rusak Karena Di lempar. kakak sih salahnya." Rava Berucap dengan menatap Mevan.

Mevan lagi yang salah padahal kemarin Rava melempar Ps nya karena kesal terus kalah dari Lawan nya padahal Lawan nya itu komputer, memang aneh Rava itu. Stick Ps nya pun Rava Banting hingga hancur Mevan hanya bisa menggelengkan kepalanya.

My Badboy Lovely Boyfie (END)✓ Pdf VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang