MBBLB|| 28 🏀

3.7K 369 100
                                    

Bocah Laknat anak hebat

Happy Reading
.
.
.

"Kak! Buruan, minta uang mau jajan Loh gue nih." Rava menghentakan kaki nya kesal karena Mevan daritadi mengabaikan nya.

Rava datang-datang merusuh memaksa Mevan memberinya uang dan Mevan hanya diam saja membiarkan Rava merengek lebih dulu. "KAK MEVAN JELEK!!" Jeritan itu terdengar membuat Mevan tersentak Kaget.

"Mau beli apa sih sayang? Jangan teriak ngomong yang jelas, kemarin kan udah di kasih loh 5jt. Udah habis?" tanya Mevan menatap Rava dengan Intens.

"Kamu nanya? Jelas lah habis ish!! Kayak gak tau Gue aja Lo kak," ujar Rava mendelik sebal, Mevan menghela napasnya tidak habis pikir. "Makan dulu itu sampe habis nanti gue kasih duit berapapun." Mevan memberikan perjanjian.

Rava berbinar mendengar ucapan Mevan. "Janji ya? Gue mau makan sampe habis tapi kasih gue uang buat jajan." Mevan mengangguk mengiyakan dan Rava dengan senang berjalan ke arah meja dan membuka makanan yang mevan beli.

Makanan kesukaan Rava semua dan Mevan tersenyum melihat Rava berbinar. "pasti habis sih ini makanan Kesukaan gue doang," ujar Rava pelan, Rava mulai memakan makanan itu dengan Lahap. Tersenyum dan menikmati makanan adalah hal ternikmat.

Mevan memperhatikan dari bangkunya, Setidaknya Rava mau makan walaupun harus di bujuk dengan Uang lagi, Mevan tidak masalah.  

**

Rava keluar dari kamar mandi dengan senang, Rava berjalan ke arah mevan yang sedang menelpon dengan menatap ke arah jendela.

Rava cemberut mevan sangat sibuk dan Rava terkadang kesal melihatnya, Padahal mereka bersama setiap saat tapi Rava selalu mengatakan Mevan sibuk.

Rava berdiri di depan Mevan dengan berjinjit, menginjak sepatu kantor Mevan dengan sepatu Miliknya. Mevan dengan peka memegang pinggang Rava agar Rava tidak terjatuh.

Rava memeluk Mevan dengan memejamkan matanya, Mevan Masih belum selesai menelpon jadi Rava membiarkan nya dulu. "Sayang banget Sama Lo kak!" Rava berucap tiba-tiba.

Mevan menunduk dengan mengangkat halisnya bingung. "Oke baik, saya tunggu kabar baiknya." Mevan berucap lagi dan langsung mematikan sambungan telepon nya sepihak.

Mevan memasukan ponselnya ke saku celana, Mevan menarik tubuh Rava dan memeluknya dengan erat. Rava masih menginjak sepatu Mevan, Mevan tidak protes karena memang Rava tidak berat.

"Kenapa Hm?" tanya Mevan dengan lembut, Rava mendongak menatap Mevan. "Minta uang, mau Jajan yang banyak." Rava Berucap dan Mevan malah terkekeh gemas.

Mevan mengeluarkan Atm dan dompetnya. "mau yang mana pilih?" tanya Mevan menyodorkan kedua nya ke hadapan Rava, Rava dengan senang mengambil dompet Mevan.

"Gak mau ngambil Di Atm mau Cash aja," ujar Rava kemudian tersenyum melihat isi dompet itu banyak yang berwarna merah kesukaan Rava. "Bawa sama dompetnya, Habisin aja kalau kurang bilang sama asisten nanti dia Ambil uangnya kesini." Rava mengangguk dengan senang.

Mevan yang memanjakan Rava dengan uang adalah Mevan yang tampan, Rava bahagia bila tentang Uang. Rava turun dan tidak menginjak kaki Mevan lagi, Rava berbalik dan berdiri di antara dua kaki Mevan.

My Badboy Lovely Boyfie (END)✓ Pdf VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang