MBBLB|| 17 🏀

3.7K 374 58
                                    

Kita nikah aja yuk
–Mevan–

Happy reading
.
.
.

Mevan mengusap rambut Kesayangan nya dengan lembut, Sudah tiga puluh menit Mevan di kamar hanya untuk menunggu Rava Bangun dari tidurnya.

Saat Mevan datang ke rumah neneknya, neneknya mengatakan Rava tidur setelah memakan cake dengan jumlah yang tidak sedikit jadi Mevan bergegas ke Kamar untuk melihat Rava.

Mevan melihat bawah mata Rava Yang membengkak, mungkin karena kenyang memakan Cake dan lelah menangis Rava tidur sangat lelap sekarang. Mevan dengan perlahan mendekati wajah Rava dan mengecup Mata Rava lembut. "Manis banget Pacar gue," gumam Mevan pelan.

Bila tidak ingat mereka sedang di pantau oleh Cctv mungkin Mevan sudah membangunkan Rava dan mengigit Pipi Rava nya itu Hingga menangis, Mevan tidak leluasa menjahili Rava bila berada di rumah kakek nya.

Rava benar-benar mendapatkan dukungan penuh dari kakek dan nenek Mevan, Mevan tidak iri malah bersyukur masih ada yang sayang dengan Rava. "Sayang banget gue sama Lo," ujar Mevan dengan gemas menggesekkan hidung nya ke pipi Rava.

"Enghh.." Rava melengkuh karena terusik oleh Mevan, Mevan menegakan tubuhnya dan memperhatikan Rava yang sedang berusaha membuka Mata nya. Rava mengerjapkan mata nya berulang kali, memastikan bahwa penglihatannya tidak salah. "Ihh!!! Ngapain disini?!" Rava kesal melihat Mevan.

"Ini kamar gue sayang," ujar Mevan dan Rava malah semakin mendengus. "Sana pergi jangan disini!!" Rava mengusir dengan memukul Dada Mevan. "Sana ish!! Pergi, Rava itu gak punya Hak Atas kak Mevan jadi kak Mevan Jangan Deket Rava.." Rava berucap dengan pelan, nada nya serak seakan menahan agar tidak menangis.

"Rava cuma anak panti asuhan yang Gak tau diri, Rava cuma anak yang dipungut dan di kasih makan sama Kak Mevan. Rava Anak itu yang Gak Tau di untung, sana Kak Mevan pergi aja!!" Rava semakin memukul Mevan mengusir kekasihnya itu agar pergi dari hadapan nya.

Mevan malah semakin mendekati Rava menarik Rava agar duduk, percuma Rava berontak kekuatan Mevan tidak sebanding dengan Rava. "Jangan peluk-peluk ish!! Nanti Di marahin lagi sama mama Kak Mevan, Capek tau disalahin Mulu!!"

"Capek Kak!! Rava nih capek!!" Mevan menarik tubuh Rava agar semakin mendekat pada dirinya. "Rava hidup itu harus apa lagi selain nyari kebahagiaan Rava? Rava udah gak punya orang tua, sesusah itu Rava hidup tenang? Kenapa harus Rava yang selalu ada di pihak salah." Rava berucap lagi dengan kepala yang bersandar di dada bidang Mevan, bukan keinginan Rava yang pasti itu ulah Mevan sendiri.

"Rava gak punya hak apapun apalagi atas diri kak Mevan, Kak Mevan itu Hak orang tua nya kak Mevan bukan punya Rava." Mevan memejamkan mata mendengarkan celotehan Ngaco yang Rava Ucapkan.

"Sayang Nikah yuk? Biar bisa atur kakak sepuasnya Gimana mau? Kalau mau Kita nikah sekarang," ujar Mevan dengan serius, Rava mendongak tentu saja terkejut dengan ucapan Mevan.

"Gak mau!! Mau putus!!" Sekarang Mevan yang terkejut mendengar ucapan Rava. "Gak bisa!! Gue gak akan putus sama Lo, Lo itu punya gue gak akan ada yang bisa miliki Lo selain gue! Gue egois, gak peduli gue!" Mevan berucap dengan nada datar.

"Jangan galak.." lirih Rava pelan, Rava mendongak melihat Mevan yang mengeras kan Rahangnya menahan amarah. "Jangan Ngomong gitu gue gak suka," ujar Mevan lagi Rava cemberut.

My Badboy Lovely Boyfie (END)✓ Pdf VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang