MBBLB|| 05 🏀

4.9K 423 58
                                    

Peringatan Mevan

Happy reading
.
.
.
.

Mevan memijat pangkal hidungnya dengan lelah, Mevan sedang di depan komputer sekarang. Mevan baru selesai berdebat dengan Papa nya, tentu saja karena ulah sang Mama.

Itu lah yang Mevan kesalkan dari mama nya, mama nya itu tukang memancing keributan dan Huru hara. Mevan menunduk menatap kearah wajah Rava, Rava tertidur di pangkuan nya dengan Usaha yang memang cukup melelahkan karena Mevan itu harus di paksa bila Rava sedang mode menyebalkan.

Mevan melirik ke arah Kartu ATM yang tergelatak di samping komputer miliknya, Mevan menghela napasnya kapan mama nya akan membiarkan Rava dan Mevan hidup tenang.

Mevan sudah lelah sebenarnya dengan kelakuan sang mama, bila tidak Nanggung sebentar lagi mereka lulus Mevan sudah membawa Rava jauh dari Kota ini. Mevan akan mencari ketenangan bersama Rava karena kemana pun Mevan Pergi Mevan akan selalu membawa serta Rava, karena Rava itu miliknya dan Hanya untuknya.

Mevan mengusap Pipi Rava dengan lembut, Rava ketika tidur sangat menggemaskan dan membuat damai Tapi ketika Bangun Rava hanya anak yang banyak Tingkah dan tidak bisa Diam.

Cup!!

Cup!!

Mevan mencuri kecupan di bibir Rava yang sedikit terbuka, sepertinya Rava tertidur dengan lelap terbukti ketika Mevan mencium Rava tidak terusik sama sekali, Mevan terkekeh melihat wajah Rava. Sangat imut ternyata Wajah Rava.

Mevan segera membenarkan letak tidur Rava dan beranjak dari duduknya, Mevan Ingin tidur juga Karena besok ada hal yang Harus Mevan Lakukan.

Mevan menidurkan Rava di Kasur dengan pelan. "Kak.. jangan Kemana-mana ish!!" Rengek Rava dengan mata terpejam, Mevan naik ke atas kasur dan memeluk Rava lagi. "Iya udah tidur lagi," ujar Mevan tangan nya Langsung mengusap rambut Rava pelan.

**

Cahaya matahari menembus ke dalam Tirai kamar milik dua sejoli yang sedang saling memeluk, menghangatkan tubuh masing-masing. Salah satu dari mereka mulai terusik karena tidak nyaman dengan ada nya cahaya yang masuk mengenai mata.

Yang lebih Tua terbangun lebih dulu, mata nya dengan Otomatis melirik ke arah samping di mana Yang lebih muda masih tertidur dengan memeluk Tubuh besarnya.

Mevan mengusap rambut panjang nya ke belakang karena setiap bangun tidur memang rambut selalu berantakan, Mevan mendudukan diri nya dengan sedikit peregangan otot.

Melirik Jam ternyata Masih jam 7 pagi, hari ini Weekend jadi mereka libur sekolah. Mevan tersenyum tipis melihat Rava yang masih asik menutup mata nya padahal Mevan sudah bangun.

Mevan mendekatkan tubuhnya dengan lengan Masuk ke bawah leher Rava, mengangkat sedikit kepala Rava hingga wajah mereka semakin dekat.

Krekk!!

"Enghhh!!" Rava mulai terusik karena Mevan dengan Gemas mengigit Hidungnya, Mevan malah tersenyum melihat Rava yang semakin nyaman tidur.

"Gak mau Bangun? Gue tinggal Lo!" Mevan berucap lagi, kali ini tangan nya Mengusap rambut Rava Agar tidak menghalangi Mata Si Jagoan nya itu. "Ohh.. Nantangin nih Bocil satu, Gue Gigit Dagu Lo awas aja kalau Nangis." Mevan mendekatkan bibirnya pada Dagu Rava.

Krekkk!!

"Enghh.. kak sakit ihh!!" Rava sedikit meninggikan suaranya dengan tangan yang siap memukul pundak Mevan, Mevan dengan cekatan Mengambil kepalan tangan Rava. "Mangkanya bangun, Gue Mau ada urusan. Lo mau ikut atau di rumah aja?" tanya Mevan lagi ketika Rava sudah membuka mata tapi wajah nya kentara sekali kesal.

My Badboy Lovely Boyfie (END)✓ Pdf VerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang