Akan ada seseorang yang kelak mematahkan hatimu dan mengubahmu menjadi sosok yang berbeda. Caramu memandang cinta tidak lagi sama. Dunia yang dulu tampak polos dan warna-warni, kini menjadi tempat menyembunyikan kejahatan dengan rapi. Sebegitu banyaknya maksud jahat manusia, tujuan yang hanya menguntungkan dirinya saja. Kau akan berpikir bahwa cinta yang mampu membuatmu bertekuk lutut menghambakan segalanya, hanya akan membuatmu hancur pada akhirnya.
Akan ada seseorang yang mematahkan hatimu, membuatmu berpikir bahwa semua orang adalah orang yang salah. Tidak ada yang tepat menurutmu, sebab kau tidak mampu lagi percaya pada hati yang baru. Kau memandang perasaan sebagai hal-hal yang menghancurkan dan memperlihatkan sisi lemahmu. Kau merasa bahwa bersama orang lain hanya akan membuang-buang waktu. Barangkali kau akan mempertanyakan dirimu untuk waktu yang cukup lama. Apakah cinta itu perlu? Apa bahagia harus didapatkan dari tubuh selain tubuhmu?
Pada titik tertentu setelah meyakinkan diri sekuat-kuatnya, kau akan merasa cukup dengan dirimu sendiri. Kau akan merasa bahwa sendirian akan jauh lebih baik daripada harus menaruh percaya lagi. Kebahagiaan dirimu menjadi tanggung jawabmu sendiri. Pada titik itu, kau merasa tak butuh siapapun untuk bersandar. Kau bisa berjalan dengan bangga setelah berdamai dengan semuanya. Orang-orang juga berpikir begitu, kau kuat dan mampu menjaga dirimu. Namun, di sudut terdalam di hatimu, diantara rutinitas yang terus menghampirimu; kau tau bahwa kau kesepian. Kau tau bahwa kau sebenarnya butuh seseorang untuk dipercaya. Hanya saja kisah-kisah yang gagal sebelumnya membayangimu dengan luka yang tidak terkira.
Kau takut dan ingin dalam waktu yang sama. Kau melindungi hati kecilmu dengan menjadi keras untuk menolak cinta yang datang. Kau enggan mengiyakan permohonan orang-orang yang bersedia membuatmu senang. Pikiran-pikiran seperti itu, membuatmu memutuskan untuk tidak bertaruh sembarangan. Sebab dulunya kau begitu, menyerahkan seluruh hati pada orang yang sembarangan menjaganya. Hatimu hancur di tangannya, sementara ia baik-baik saja setelah itu semua. Kau takut kembali menemukan seseorang yang sama; seseorang yang tidak setulus hati padamu yang setengah mati untuknya.
Dan setelah semua ini, kau akan menjadi begitu pemilih. Kau meningkatkan standarmu hingga mustahil rasanya untuk dipenuhi orang-orang yang menyayangimu. Dengan satu keyakinan, bahwa seseorang yang benar-benar menginginkanmu pasti mengusahakan agar ia memenuhi standar itu. Segalanya semata-mata kau lakukan agar bertemu dengan seseorang yang benar-benar menginginkanmu, bukan lagi seseorang yang sekedarnya saja padamu.
Pada akhirnya, patah hati akan mengubah sudut pandangmu akan cinta. Mengubah orang-orang yang dulunya sukarela bertaruh segalanya, menjadi lebih selektif ingin menaruh hati pada siapa. Diantara milyaran manusia yang ada di muka dunia, hanya ada beberapa orang saja yang layak dipercaya. Kau harus terus hidup sambil menjaga hati kecilmu yang pernah hancur sekuat tenaga. Sampai nanti, seseorang yang sungguh-sungguh menginginkamu, mengusahakan segalanya. Lagi dan lagi, setelah kembali percaya, kisah-kisah terdahulu selalu mengingatkan kita. Bahwa jatuh cinta sejatuh-jatuhnya, entah pada orang yang kau pikir tulus mulanya, tetap memiliki resiko hancur sehancur-hancurnya.
Maka, siapkah kau pada kemungkinan terburuk itu? Siapkah kau untuk kembali mempertaruhkan segala hal, pada seseorang yang bisa saja membuatmu kembali kehilangan segala hal?
Selamat bertaruh kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi Patah Hati
PoetryBagiku, semua ini layak untuk dikenang. Entah seperti apa menurutmu. Jika kau bersedia untuk menjadikannya sebagai sejarah, maka kenanglah aku sebagai seseorang yang paling-paling mendambakan kebahagiaanmu. -Jum'at, 1 September 2017.