Tolong beritahu aku, doa apalagi yang harus kulangitkan atasmu? Sebab setelah kau tiada, hak-hakku untuk membahagiakanmu juga turut kau bawa. Bersimpuh pada Tuhan hanyalah satu-satunya jalan agar cintaku tetap terjaga. Memperpanjang diskusiku dengan-Nya supaya luka-luka yang bersorai mulai bungkam. Tak tanggung pilu kau tanam, hingga Tuhan sajalah tempatku mengadu dalam diam. Mauku yang pekat atas segala yang kelak menyenangkanmu takkan luntur atau mengabu. Bahkan meskipun ikatan kita tak berstatus masih bersatu. Percayailah, bahwa keras hatiku atasmu takkan terurai dibawa waktu.
Apa mesti kupekikkan kuat agar riuh didadaku sampai ditelingamu; atas panorama dan aurora yang mekar dibirmu sebab bolak-balikku bersujud? Memohon pada tiap-tiap pagi saat kau sibuk dan tiap-tiap malam kau tengah terlelap; agar tawa dibibirmu tetap terjaga, dan mimpimu tak sehitam piluku yang bersemayam. Sulit dan pelikmu yang mendadak takluk sebab doaku dan ibumu beriringan menjagamu disetiap kau melangkah menjauh. Semata-mata agar kau ingat selalu bahwa seseorang yang kelak kau sebut pahlawan dan tiba menyelamatkanmu, karena aku yang memintakan satu pada Tuhan yang paling baik untuk menggantikanku. Karna hidup dan mati yang telah kuserahkan tak kau hiraukan, cukuplah cinta lain yang akan memenuhi segala yang kau inginkan.
Namun, puan. Kelak siapapun yang datang untuk meminta hatimu; mencoba merengkuh tempatku. Gelar-gelar manis yang kau juluki, atau apa-apa yang pernah kita miliki. Sungguh, kupastikan cintanya takkan pernah sebesar cintaku dikala dulu. Detik ini, atau bahkan hari-hari nanti. Takkan melebihi waktu-waktu yang pernah kukorbankan untukmu, atau segala yang kurelakan begitu saja untuk kau lukakan atasku. Aku bersumpah kau akan bahagia atas doa-doa yang kusulut berderai air mata. Kerelaanku atasmu yang mustahil kulupa. Puan, selamat atas banyaknya keselamatan yang kau punya.
- Pesan-pesan sebelum menyerah.
- September, 2019.
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi Patah Hati
PoetryBagiku, semua ini layak untuk dikenang. Entah seperti apa menurutmu. Jika kau bersedia untuk menjadikannya sebagai sejarah, maka kenanglah aku sebagai seseorang yang paling-paling mendambakan kebahagiaanmu. -Jum'at, 1 September 2017.