Satu hal yang paling kumengerti tentang diriku sendiri, aku adalah seseorang yang paling sulit untuk jatuh cinta; seseorang yang bahkan tak bisa memahami tentang apa yang sebenarnya kuingini. Orang aneh, yang memilih untuk berjalan begitu saja tanpa suka dengan rencana-rencana. Entahlah. Mungkin sebab hilangmu waktu itu membuatku malas mengulang untuk menatar semuanya. Membuat jalan-jalan dikepalaku lalu berharap segalanya berjalan seperti yang kuduga. Karena denganmu pernah begitu; kubuat cerita yang alurnya bahagia selalu. Kupikir kita akan lurus-lurus saja melaju. Rupanya tidak, semua tak pernah sesederhana itu.
Beberapa kejadian menyadarkanku. Bahwa hilangmu merusak suasana hati; menghunus derap langkah mimpi-mimpi. Kau pergi begitu saja setelah membawaku berputar-putar melewati jalan-jalan panjang cerita. Dengan tanpa rasa bersalah, menganggap semua yang pernah diperjuangkan seolah tak ada artinya. Kau menjadi asing sendiri. Hilang dalam perjalanan baru yang kau pilih telusuri. Sementara aku kehilangan banyak waktu, membuang banyak usaha demi berkeras melupakanmu. Sebab bagiku, pergimu menghancurkan banyak hal. Membuatku hilang arah dengan segala yang dahulu dituju.
Ternyata hidup terus melaju. Dan sialnya, aku terbawa dalam perjalanan itu. Meskipun kupahami bahwa tak ada yang kumengerti tentang apapun yang akan terjadi. Aku melangkah begitu saja, melakukan hal-hal yang menurutku menenangkan resah didada. Segala sesuatu yang melepaskan pilu-pilu, mengurangi pedih mataku. Bagiku kala itu, apa peduliku tentang hidup. Jika rencana-rencana yang kususun telah hanyut dan tersangkut-sangkut. Aku ingin melanjutkan hidup dengan sisa kesungguhan yang kumiliki, tanpa berpikir apa yang esok akan menghampiri. Sebab kusadari, aku telah siap untuk tantangan-tantangan itu. Cerita yang akan tiba tak sesuai dengan harapanku. Meskipun dadaku masih terasa membiru karna luka-luka darimu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Narasi Patah Hati
PoetryBagiku, semua ini layak untuk dikenang. Entah seperti apa menurutmu. Jika kau bersedia untuk menjadikannya sebagai sejarah, maka kenanglah aku sebagai seseorang yang paling-paling mendambakan kebahagiaanmu. -Jum'at, 1 September 2017.