Bersamaan Dengan Ingatan

72 4 0
                                    

Bersamaan dengan Ingatan yang membawamu, aku berusaha berdamai sekuat tenaga dengan itu. Membiasakan senyum dan raut wajahmu tayang dan membayang, membiasasajakan rindu yang acap kali memintamu pulang. Karna bagaimanapun, aku tidak boleh memintamu lagi. Kau adalah kisah yang telah aku tutup dan mutlak takkan terulang kembali.

Setiap kali ketidaksengajaan mengatur jalan agar kita bertemu, aku menekankan pada hatiku. Tidak ada yang boleh tumbuh setelah ratusan kali terbunuh. Aku mengelak dari tatapan mata, berbicara seadanya. Mencari alasan untuk tidak berlama-lama terjebak di sana. Sebab, telah aku rakit bertahun-tahun keyakinan untuk melepasmu; dan aku tak mau segalanya runtuh dalam satu waktu.

Segalanya juga kulakukan karna aku benar-benar menyayangimu. Hanya saja, jalan yang kupilih untuk membuktikannya berbeda. Barangkali menjaga tak mampu, maka merelakan adalah keahlianku. Namun, bukan berarti aku melepaskanmu begitu saja. Bagaimanapun, pada hamparan dunia yang luas dan kejam; aku tetap tidak ingin kau sendirian. Aku menitipkanmu pada kehidupan yang tidak mempunyai akhir, pada penentu segala jalan dan caramu berpikir; pada pusat alam semesta bekerja dan pencipta segala takdir. Pada doa-doa aku memohon dan mendesak Tuhan untuk membahagiakanmu sekalipun harus ditukar dengan segenap kebahagiaan dalam hidupku. Dan dengan cara itulah, aku mampu dengan tenang melanjutkan hidup.

Selamat tinggal pada kasih dan kisah yang aku simpan dalam-dalam, pada tiap cinta yang telah menyokong nadi hingga tulang-tulangku kuat berdiri; kepada harapan yang telah mati-matian aku lindungi. Semua yang pernah menjadi ambisi dan bahan bakar untukku terus bergerak dan beranjak menggapai banyak hal, kini sudah terbebas lepas dan tidak lagi menjadi alasan aku berdiri. Mencintaimu pernah menjadikanku hebat sebab mampu bertahan tanpa alasan apapun. Mencintaimu memaksaku bergerak dari waktu ke waktu. Namun, kini aku berdiri tanpa tujuan, tanpa ambisi; dan kehilangan banyak tenaga.

Tetapi, satu hal yang aku tau. Setidaknya, kali ini; aku berjalan dan melaju atas keinginanku sendiri. Bukan lagi demi membuat seseorang yang aku cintai terkesan, dan kembali.

Narasi Patah Hati Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang