Mati Rasa

3.2K 279 30
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.
.

Donghyuck hanya bisa meringkuk dengan kedua tangan menutupi kepala saat lagi-lagi Johnny dan yang lain memberi pukulan di beberapa bagian tubuhnya. Perut merupakan yang paling sering.

Ketika akhirnya Donghyuck datang ke ruang latihan, semua anggota terlihat memandang pemuda itu dengan tatapan benci. Terutama Taeyong.

Lalu, setelah latihan selesai, para Manager, staff dan produser beranjak pergi, Johnny langsung saja memukul wajah Donghyuck sampai membuat pemuda itu tersungkur jatuh karena terkejut mendapat serangan secara tiba-tiba.

Kemudian satu persatu anggota NCT mulai ikut memberi pukulan di tubuh Donghyuck. Dari ringan maupun kasar. Tak lupa mulut mereka yang mengucapkan kalimat makian.

Donghyuck hanya meringkuk tanpa mengeluarkan suara. Bahkan semua rasa perih dan sakit yang ia terima kini seolah menghilang karena terlalu sering merasakannya. Tubuh pemuda itu tak bisa lagi merasa sakit ketika mendapat pukulan.

Taeyong menyuruh teman-temannya untuk berhenti memukuli Donghyuck ketika melihat sang maknae Ilichil hanya diam saja. Dia memberi kode pada yang lain melalui tatapan mata.

Semua langsung mengerti arti tatapan tersebut. Lalu, pandangan mereka teralih pada Donghyuck yang masih meringkuk dengan tangan menutupi kepala.

"Heh, bangsat!" Johnny bersuara dengan sedikit menendang kaki kiri Donghyuck. "Awas kalau lo berani bikin ulah lagi dan Taeyong kena marah, gue sama yang lain bakal ngasih pelajaran yang lebih dari ini."

Donghyuck tak menjawab sama sekali. Pemuda itu masih dalam posisi yang sama. Meringkuk. Seolah pukulan di tubuhnya masih terus berlanjut.

"Ngerti gak?!" bentak Johnny kasar.

Perlahan Donghyuck menoleh, lalu menurunkan kedua tangan yang menutupi kepalanya. Pemuda itu terdiam dengan tatapan kosong yang membuat anggota lain cukup terkejut.

"Dia kenapa?" Jaemin berbisik di telinga Jeno yang langsung mendapat gelengan kepala.

"Lo ngerti apa yang gue omongin gak, sih?" Johnny mengulang perkataannya.

Donghyuck mengangguk, kemudian pemuda itu bangun dan beranjak hendak pergi. Namun, lengannya dicekal oleh Mark.

"Lo mau ke mana? Kami belum selesai," kata pemimpin unit Dream tersebut.

Donghyuck menatap Mark dengan pandangan yang masih sama. Yaitu; kosong. "Apa?" Ia bertanya. Nadanya terdengar dingin.

Mark dan anggota lain tampak tersentak untuk beberapa saat.

"Mau mukul lagi? Silahkan. Gue masih di sini. Kalian bebas mau mukulin gue seberapa lama juga," ucap Donghyuck dengan nada dan tatapan yang masih sama.

Tidak ada yang membalas perkataan pemuda itu. Mereka hanya memperhatikan dengan isi pikiran yang mungkin sama.

Dandelion Promise(Brothership)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang