Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
"Haechan lagi apa di dalam, Hyung?" tanya Ten begitu manager keluar dari kamar inap Donghyuck.
"Dia lagi istirahat," sahut manager. "Silahkan kalau kalian mau melihatnya ke dalam, tapi jangan berisik."
"Gak perlu, Hyung. Biarin Haechan istirahat," kata Taeyong.
Manager mengangguk. "Oh, ya. Haechan minta buat pulang dan rawat jalan."
Semua anggota NCT tampak terkejut.
"Haechan harus mendapat perawatan di sini dulu, Hyung," ujar Taeil. "Aku rasa kondisinya masih belum pulih."
"Hyung tau, tapi itu kemauan Haechan sendiri. Hyung udah membujuknya untuk tetap rawat inap, namun dia memaksa ingin pulang," kata manager.
"Hyung yakin mau kasih izin Haechan buat rawat jalan aja?" tanya Johnny.
Manager mengangguk. "Itu kemauannya sendiri. Hyung bisa apa? Kemungkinan Haechan kurang betah ada di rumah sakit."
"Ya, udah gak apa-apa kalau emang Haechan mau pulang aja biar nanti kami semua yang mengurus dan menjaganya di dorm," ujar Taeil.
Manager kembali mengangguk. "Iya kalian harus menjaganya. Buat sementara waktu ini Haechan hiatus dari kegiatan grup sampai kondisinya membaik," kata pria itu. "Hyung tinggal dulu buat mengurus adminitrasi."
"Iya, Hyung."
"Aku udah bisa menebak kalau Haechan minta pulang," gumam Ten.
Johnny menatap Mark dan Jaemin. Keduanya langsung tersadar dengan posisi tubuh tegap seperti siap menerima sebuah perintah.
"Kalian berdua pulang dulu ke dorm, terus beresin kamar, ya. Malam ini dan seterusnya Haechan akan tidur sama kalian. Kasih tempat yang nyaman buat dia," kata Johnny.
"Baik, Hyung," sahut Mark dan Jaemin hampir bersamaan. "Ayo, Na."
"Iya. Kami permisi dulu," ujar Jaemin seraya beranjak menyusul Mark yang sudah lebih dulu melangkah pergi.
"Kalian hati-hati!" ucap Ten agak sedikit keras. "Jaemin, jangan lupa bikin bubur buat Haechan."
"Iya, Hyung!"
"Apa Haechan gak keberatan kalau tidur sama Jaemin dan Mark?" tanya Renjun. "Aku takut dia menolak."
"Kita harus memaksanya," sahut Kun. "Gimana'pun juga kamar dia di loteng itu gak pantas buat ditempati. Apalagi dia lagi sakit."
"Kalau emang Haechan menolak, biar nanti Jaemin tidur di kamar aku dan Mark hyung bisa tidur di kamar yang lainnya," kata Jeno.
"Iya, benar. Aku setuju," balas Lucas. "Biar Mark tidur sama aku aja."
