.
.
.
.Donghyuck sudah mulai bekerja merapikan taman miliknya yang berantakan. Pemuda itu menyiapkan beberapa cemilan dan air mineral jika nanti ia merasa lapar atau haus.
Hembusan angin malam yang dingin menerpa kulit tak akan membuat Donghyuck menyerah begitu saja. Malam ini taman miliknya harus kembali seperti semula.
Donghyuck tersenyum kecut saat melihat tanaman bunga Dandelion sudah sangat layu, bahkan ada yang daunnya kering. Begitu pula dengan tanaman yang lain. Mereka tak bisa kembali ditanam. Ia akan mengganti yang baru.
"Semoga mereka gak ngerusak taman ini lagi," gumam Donghyuck.
Pemuda itu berjalan ke sana kemari untuk mengambil peralatan. Seperti cangkul kecil, selang air, gayung, ember, pot, tanah, pupuk, sapu lidi serta bibit tanaman yang ia beli dari Bibi penjual sebelum pulang.
Donghyuck bersenandung pelan menyanyikan sebuah lagu untuk menemani kesunyian malam. Pemuda itu tersenyum ketika berhasil menanam bibit di pot pertama.
"Kalian harus tumbuh dengan baik dan jadi bunga yang cantik," ucap Donghyuck seraya mengambil segayung air untuk menyiram.
Donghyuck mengambil satu pot lagi, lalu ia isi dengan tanah sampai seperempat. Pemuda itu mengambil setangkai bunga krisan yang tadi ia beli, meletakkan bunga tersebut di dalam pot, kemudian memasukkan tanah lagi sampai terisi hampir penuh.
"Pot kedua selesai," gumam Donghyuck dengan senyum kecil.
Pemuda itu beranjak untuk mengambil beberapa pot bunga yang masih berserakkan di berbagai tempat. Sebelum kemudian mengisi pot-pot tersebut dengan tanaman baru.
Donghyuck akan menanam bibit bunga Dandelion lebih banyak daripada tanaman lain. Karena Dandelion merupakan bunga kesukaannya.
.
.
.Johnny menyelimuti tubuh Taeyong yang sedang terlelap. Pemuda itu terdiam memandangi wajah sang leader. Ia kembali teringat apa yang dikatakan oleh Taeyong sebelum tidur.
"Gue yang paling salah di sini sampai kalian berakhir benci Haechan dan sering nyakitin dia. Entah secara batin atau fisik."
"Kenapa lo nyalahin diri sendiri? Ini bukan salah lo. Salah kita semua. Kita yang nyakitin Haechan karena benci. Bukan cuma lo."
"Iya, tapi semua berawal dari perkataan dan hasutan gue, John. Kalian benci sama Haechan karena gue."
"Maksud lo apa, sih? Gue benci dia karena gue gak suka sama caranya buat dapetin album solo."
"Gue bohong."
"Maksudnya?"
"Gue yang bilang kalau Haechan ngehasut Direktur buat dapetin album solo itu semua bohong. Kemenangannya murni karena hasil voting dari Nctzen, bukan rekayasa. Gue yang bohong. Karena gue iri dan kesel. Kenapa harus Haechan yang menang voting itu, kenapa bukan gue? Padahal gue leader grup."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion Promise(Brothership)
Fiksi PenggemarPada akhirnya aku hanya bisa berjanji, walau tidak bisa ditepati. Warning ⚠️ It's Bromance story of Lee Donghyuck NCT. Not boyslove. Happy Reading!