.
.
.Semua anggota NCT menyantap makanan mereka dengan tenang tanpa mengeluarkan suara. Hanya ada deting sendok yang beradu dengan piring.
Selama makan Donghyuck sama sekali tidak berani menatap pada anggota lain. Pemuda itu makan dengan kepala menunduk fokus pada makanan. Padahal beberapa kali para anggota terlihat melirik ke arahnya.
Puji Tuhan, hari ini aku masih bisa makan enak. Terima kasih.
Donghyuck berucap penuh syukur di dalam hati setelah ia selesai menghabiskan makanannya.
"Kalau udah selesai cuci piring bekas makan lo sendiri."
Semua mata memandang Yuta yang baru saja mengeluarkan suara. Dia terlihat tenang mengambil lauk di atas piring.
Donghyuck mengangguk. Pemuda itu berdiri, lalu beranjak ke arah wastafel sembari membawa piring bekas ia makan. Setiap langkahnya diperhatikan oleh yang lain.
Johnny menyenggol Yuta.
"Apa?" Pemuda itu memberi tatapan heran. "Kita harus bersikap kaya biasa ke dia. Kecuali hilangin mukul, kan?"
"Iya juga, sih," gumam Johnny.
"Apa Haechan makannya cukup? Gue pengen nanya tapi takut dia kaya kemarin lagi," ucap Doyoung pelan. Ia melirik ke arah Donghyuck yang tengah mencuci piring serta peralatan dapur lain. Mungkin sekalian.
"Sisain aja makanan ini. Siapa tau nanti dia ngerasa laper bisa makan lagi," ujar Kun.
Anggota lain mengangguk setuju. Mereka kembali menyantap makanan masing-masing yang belum habis. Sementara Donghyuck terlihat sudah selesai mencuci piring.
Pemuda itu berjalan mendekat ke arah meja makan, lalu berdiri di sebelah Jaemin. Donghyuck tampak ingin mengatakan sesuatu, tapi ragu.
"Kenapa lo?" tanya Jaemin saat sadar Donghyuck memperhatikannya. Dia berusaha untuk tetap bersikap dingin.
"Makasih buat makanannya," kata Donghyuck sedikit tersentak. "Sorry, apa gue boleh minta bunga yang ada di kamar lo?" tanya pemuda itu gelisah.
"Lo ambil sendirilah," ujar Jaemin seraya kembali melanjutkan makan siangnya.
"Gue boleh ke kamar lo?" tanya Donghyuck lagi. Mata pemuda itu menatap anggota lain secara bergiliran. Mereka juga tengah menatapnya saat ini.
"Ya, tinggal ambil aja. Ribet banget, sih. Lo gak lihat gue lagi makan?" ucap Jaemin ketus.
Donghyuck tersentak, kepalanya terlihat menunduk tak berani menatap Jaemin. Pemuda itu jadi merasa bersalah. Anggota lain tampak memperhatikan dalam diam.
"Sono ambil. Sebelum gue mukul muka lo yang ngeselin itu," kata Jaemin.
Donghyuck mengangguk, lalu dia beranjak dari sana dengan langkah tergesa. Anggota lain menatap kepergian pemuda itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion Promise(Brothership)
FanfictionPada akhirnya aku hanya bisa berjanji, walau tidak bisa ditepati. Warning ⚠️ It's Bromance story of Lee Donghyuck NCT. Not boyslove. Happy Reading!