.
.
.Donghyuck bangun kesiangan hari ini karena ia baru tidur sekitar jam tiga dini hari. Dia jadi terlambat datang ke tempat latihan. Beruntung kali ini tak ada omelan dari Manager.
Pemuda itu melirik ke arah anggota lain yang sedang memperhatikan intruksi dari produser. Ia kembali teringat akan kejadian semalam bersama Johnny. Tanpa sadar senyumnya terlihat. Walau hanya senyuman tipis.
Donghyuck beralih menatap Johnny. Sang Kakak juga tengah fokus mendengarkan segala perkataan produser. Sampai sekarang ia masih mengagumi pahatan wajah pemuda itu ketika dalam mode serius. Menurutnya sangat keren.
Senyuman Donghyuck luntur ketika netranya tak sengaja bertatapan dengan kedua mata elang milik Jung Jaehyun. Dia lantas segera menunduk. Hatinya berubah gelisah. Pemuda itu berharap semoga saja Jaehyun tak marah karena hal tadi.
"Baiklah anak-anak. Hari ini adalah terakhir kalian latihan. Besok kita akan mulai syuting musik video. Semua harus dalam keadaan baik dan sehat," kata Produser mengakhiri segala wejangan darinya.
"Iya!"
Para anggota menjawab hampir bersamaan. Donghyuck hanya berucap pelan, takut jika terlalu keras ia akan mendapat masalah lagi. Dia sudah bertekad untuk tidak membuat teman-temannya marah yang kemudian berakhir ia mendapat pukulan di tubuh.
"Sekarang kalian istirahat dulu beberapa belas menit. Setelah itu kita lanjut lagi," ucap Produser sebelum berlalu pergi keluar dari ruang latihan, disusul oleh anggota staff karena mereka hendak merundingkan sesuatu.
Anggota NCT mulai ribut tidak jelas. Donghyuck memilih untuk berpindah tempat ke sudut ruangan. Pemuda itu hendak menyibukkan diri sendiri dengan membaca sebuah novel. Mengabaikan teman-temannya dan berusaha agar tidak membuat mereka marah.
Walau sikap Johnny semalam cukup baik, namun Donghyuck tak semudah itu berharap lebih. Kemungkinan sang Kakak hanya tidak ingin tidurnya terganggu karena ia berisik di taman.
Johnny mengambil kotak bekal yang tadi ia bawa, kemudian beranjak mendekati tempat Donghyuck berada. Seketika ruangan berubah sepi. Para anggota hanya diam memperhatikan pergerakkan pemuda itu. Mereka tak berani bersuara karena sudah mendapat larangan dari Johnny dan Taeyong untuk tidak menyakiti Donghyuck hari ini.
"Lihat apa?"
Donghyuck menoleh ketika mendengar suara Johnny yang begitu dekat dengannya. Pemuda itu termangu untuk beberapa saat. Lalu, ia melirik ke arah lain. Semua anggota sedang memperhatikannya saat ini.
Donghyuck kembali menatap Johnny. Ternyata bukan sebuah khayalan. Sang Kakak kesayangan tengah berada di hadapannya.
"Baca novel online."
Donghyuck menjawab pertanyaan Johnny yang belum ia balas.
Johnny terlihat hendak duduk, Donghyuck dengan segera menggeser tubuhnya untuk memberi ruang pada sang Kakak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion Promise(Brothership)
Fiksi PenggemarPada akhirnya aku hanya bisa berjanji, walau tidak bisa ditepati. Warning ⚠️ It's Bromance story of Lee Donghyuck NCT. Not boyslove. Happy Reading!