Seperti biasa hari ini Seventeen kembali berlatih. Suasana kali ini cukup menegangkan, bagaimana tidak sedari tadi Seungcheol dan Jeonghan saling melempar sindiran satu sama lain. Memang keduanya masih belum berdamai hingga saat ini. Bahkan member lainnya sudah dibuat pusing dengan mereka. Seperti saat ini. Kali ini sang maknae yang menjadi sasaran mereka.
"Dino, bilangin sama leader lo itu jangan bisanya cuman nyari kesalahan orang lain sedangkan dia sendiri gak pernah berkaca." Sungut Jeonghan
Dino yang merasa namanya dipanggil hanya bisa tersenyum kaku.
Sedangkan orang yang disindir tengah berdiri sambil
bersandar pada kaca besar yang ada di sana. Ia memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana yang ia pakai. Lalu pria itu tersenyum sinis, "Dino, bilangin juga sama hyung lo jangan ngerasa dia paling bener. Kalau salah ya tetep salah. Gak ada istilahnya kesalahan harus dibenarkan."Dino menghela nafas pasrah setelah namanya disebut-sebut oleh hyungnya.
Perdebatan keduanya terus berlanjut. Beberapa member sudah mencoba untuk melerai keduanya namun tetap saja, mereka sama-sama keras kepala. Hingga Hoshi yang sudah muak dengan keduanya mendorong kursi yang ada di ruangan dance dengan kasar hingga terdengar bunyi keras. Sontak keadaan menjadi hening seketika.
"Mau sampe kapan?" Ucapnya dengan nada yang dingin.
Keduanya terdiam di tempatnya.
"Gue tanya mau sampe kapan?" Bentaknya
Seungcheol memutar pandangannya ke arah lain, begitu juga dengan Jeonghan. Terkejut pastinya, karena jarang sekali Hoshi sampai membentak mereka yang notabennya adalah hyung tertua di grup.
"Kalian gak cape apa berantem terus tiap hari cuman gara-gara masalah sepele. Kalau ada masalah pribadi yaudah jangan bawa-bawa ke tempat kerjaan. Bukan cuman kalian yang gak nyaman, kita juga sama apalagi harus nyaksiin kalian debat tiap hari."
Melihat keadaan yang sudah tidak kondusif, Dokyeom berinisiatif menghampiri Hoshi lalu merangkul dan mengusap bahu pria itu menenangkan.
"Dipikir kita gak cape apa tiap hari harus lihat kalian adu mulut, latihan banyak ketunda bahkan sampe pulang larut karena kalian yang gak pernah kompak. Jangan karena kalian paling tua jadi seenaknya sama kita." Lanjutnya.
Terlihat pria itu tengah menahan emosinya yang siap meluap, namun dengan segera Joshua mengintruksi Dokyeom untuk membawa pria itu keluar dari ruang latihan. Karena melihat respon dari Seungcheol dan Jeonghan terlihat merasa bersalah. Bahkan sekarang Seungcheol sudah duduk di lantai, ia bersandar pada kaca besar di sana dan mengusap wajahnya kasar. Sedangkan Jeonghan duduk di kursi yang sempat Hoshi dorong tadi.
Joshua berdiri di antara keduanya. Pria itu menghela nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan.
"Selesain permasalahan kalian. Inget, kita udah 10 tahun bersama. Jangan sampai gara-gara wanita persahabatan kita hancur. Bagaimana kalau sampai carat tahu, bukan hanya kalian yang akan mendapat masalah tapi Lisa juga. Coba pikirin baik-baik lagi. Gue sama yang lain tinggal dulu."
Setelah berucap demikian, Joshua dan beberapa member yang masih di sana berjalan keluar ruang dance. Kini hanya tersisa Seungcheol dan Jeonghan yang ada di sana. Beberapa menit berlalu, keduanya tidak ada yang mengeluarkan suara. Hingga pada akhirnya Seungcheol menyerah. Ia mengangkat pandangannya dan menoleh ke arah Jeonghan.
"Gue minta maaf." Ucapnya pelan.
Jeonghan masih terdiam di tempatnya. Ia menunggu apa yang akan pria itu ucapkan kepadanya.
Seungcheol menghela nafas sebelum melanjutkan pembicaraannya.
"Gue tahu gue salah, gak seharusnya gue sampe segitunya sama lo. Apalagi sampe ngelibatin pekerjaan juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Love Story
FanfictionSeventeen x Blackpink Menceritakan tentang projek reality show yang akan dilaksanakan oleh para anggota Seventeen dan Blackpink. Di sini akan diceritakan bagaimana kedekatan mereka jika saat on ataupun off kamera. Hingga seiring berjalanannya waktu...