Namjoon dan Jungkook membawa Taehyung ke villa yang di tempati oleh para staff. Mereka sengaja membawanya ke sana untuk menghindari Joshua, takut jika pria itu kembali menghabisi Taehyung. Mereka mendudukkannya di sofa. Awalnya Namjoon ingin berbicara dengan Taehyung, namun ia melihat Jennie yang juga ada di sana membuatnya mengurungkan kembali niatnya.
"Jen, mau obatin luka Taehyung?" Tanya Namjoon
Jennie mengangguk. "Iya oppa."
Namjoon menyuruh Jungkook untuk meminta P3K kepada staff. Pria itu menurutinya lalu berlalu dari sana. Tak butuh waktu lama ia kembali dengan membawa barang yang diminta.
"Ini noon." Jungkook memberikannya kepada Jennie dan diterima dengan senang hati olehnya.
Namjoon dan Jungkook meninggalkan keduanya di sana. Namun sebelum itu, ia sempat membisikkan sesuatu kepada Taehyung.
"Setelah ini kita perlu bicara."
Setelah keduanya benar-benar sudah pergi dari sana. Jennie mulai mengobati lebam di wajah Taehyung dengan telaten. Gadis itu terlihat sangat serius. Sedangkan Taehyung hanya diam saja. Sesekali ia meringis jika gadis itu terlalu menekan lukanya.
"Jen.."
"Hmm." Jennie hanya berdeham. Pandangannya masih fokus pada luka lebam di wajah kekasihnya.
"Kamu percaya kan sama aku?"
Jennie menghela nafas kasar. Bohong jika dia percaya dengan kekasihnya. Hati kecilnya berbicara jika pria itu benar-benar melakukannya. Namun dirinya seakan-akan menolak akan fakta itu.
"Gak tahu aku harus percaya sama kamu atau enggak. Terakhir aku percaya sama kamu, kamu ketahuan bohongin aku."
Kini giliran Taehyung yang membisu. Jennie kembali mengobati lukanya dengan sedikit menekannya hingga membuat pria itu meringis kesakitan.
"Maaf."
Pria itu hanya mengangguk. "Terus tadi kamu bilang sama mereka kamu percaya sama aku, kalau aku gak mungkin ngelecehin Jisoo," ujarnya.
Jennie kembali menghentikan kegiatannya.
"Mungkin aku bakalan percaya kalau kamu gak ngelecehin Jisoo unnie. Tapi aku masih ragu kalau sebenarnya kamu udah gak nyimpen rasa sama dia."
"Itu kan dulu sayang, sekarang aku gak ada rasa sama dia. Aku kan udah punya kamu." Taehyung mengusap pelan pipi cabi Jennie, namun dengan segera gadis itu menepisnya.
"Kalau kamu udah lupain dia, gak mungkin kamu bisa berduaan sama dia di sana."
"Aku emang lagi ngobrol sama dia. Kita gak ngapa-ngapain kok. Terus aku mau nolongin Jisoo yang hampir jatuh tapi tiba-tiba Joshua dateng mukulin aku. Dia salah paham sama aku, sayang," ujar Taehyung dengan wajah memelasnya.
Sebelum keduanya resmi berkencan. Taehyung memang dekat dengan Jennie hanya sebagai teman. Awalnya pria itu menyukai member tertua Blackpink. Bahkan ia sempat meminta Jennie untuk mendekatkannya dengan Jisoo. Namun seiring berjalannya waktu keduanya semakin dekat dan berakhir berpacaran.
Sejak awal mereka berkencan, para member Blackpink tidak menyetujui hubungan keduanya entah karena apa alasannya. Namun karena gadis itu sudah terlanjur jatuh pada pesona Taehyung, mereka hanya bisa menerima keputusan yang telah Jennie pilih.
Mungkin karena hal itulah yang membuat Jennie merasa yakin jika Taehyung masih menyimpan rasa kepada sahabatnya itu. Terlebih keduanya didapati tengah berduaan di halaman belakang yang membuat kekasih dari Jisoo murka. Namun ia tidak sepenuhnya percaya jika kekasihnya sampai melecehkan sahabatnya. Bagaimanapun juga ia mengenal kekasihnya seperti apa. Namun dibalik itu semua ia merasa ada yang janggal dengan pernyataan Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Love Story
FanfictionSeventeen x Blackpink Menceritakan tentang projek reality show yang akan dilaksanakan oleh para anggota Seventeen dan Blackpink. Di sini akan diceritakan bagaimana kedekatan mereka jika saat on ataupun off kamera. Hingga seiring berjalanannya waktu...