Setelah kejadian tempo hari, kondisi Jisoo semakin membaik. Namun ia masih sedikit trauma jika keluar sendirian. Sehingga ia harus ditemani oleh Joshua ataupun member lainnya jika ingin keluar.
Malam ini Joshua mengunjungi kamar kekasihnya. Ia membaringkan tubuhnya di samping sang kekasih yang tengah fokus menonton drama korea di laptopnya sambil tengkurap. Bahkan gadis itu mengabaikan kehadirannya di sini. Karena merasa diabaikan, Joshua sengaja mengganggunya dengan menyandarkan kepalanya pada bahu Jisoo, memeluknya dari samping, bahkan sampai menggelitikinya, namun tetap saja gadis itu fokus pada tontonannya. Hingga pada akhirnya ia menyerah dan memilih untuk diam di sampingnya sambil memainkan ponselnya.
"Ampun ganteng banget sih cowoknya," pekik Jisoo membuat Joshua seketika terbangun dari tidurannya lalu ikut menoleh ke arah laptop.
"Apaan masih gantengan juga aku," dumal Joshua.
Jisoo mendelik. "Masih gantengan juga dia kok."
"Iya deh terserah kamu," pria itu menyandarkan kepalanya pada bahu Jisoo. "Kamu serius banget sih nontonnya."
"Mumpung lagi senggang yaudah nonton aja."
"Iya akunya dibiarin." Jisoo hanya terkekeh mendengarnya.
Drama tersebut kini menampilkan adegan kissing. Jisoo sudah harap-harap cemas di sana. Namun berbeda dengan Joshua yang sudah senyum-senyum penuh makna kepada kekasihnya.
"Kamu mau kayak gitu juga?" Tanyanya yang membuat Jisoo sontak menggelengkan kepalanya.
"Kalau aku yang mau gimana?" Ujar Joshua dengan nada rendahnya namun terdengar seperti bisikan. Perlahan ia mendekatkan badannya ke arah Jisoo. Ia membalikkan tubuh kekasihnya untuk terlentang. Sebelum gadis itu berontak, dengan segera ia menindihnya di atas. Lantas ia merapikan rambut yang menutupi wajah cantik kekasihnya lalu menyelipkannya ke belakang telinga. Ia terkekeh melihat Jisoo yang terkejut atas tindakannya. Gadisnya itu sangat menggemaskan jika seperti ini. Perlahan ia mendekatkan wajahnya ke arah Jisoo. Setelah hidung mancung mereka saling bersentuhan, pria itu menatap intens mata kekasihnya lalu tersenyum sambil membisikkan sesuatu.
"I love you."
Setelah berkata demikian, ia mulai mencium bibir sang kekasih dengan lembut. Kedua tangan Jisoo dilingkarkan di belakang kepalanya. Sesekali gadis itu mengusap rambutnya. Bahkan mereka melupakan drama yang tengah Jisoo tonton.
Joshua melepaskan ciumannya karena kekasihnya terlihat kehabisan nafas. Ia membersihkan saliva yang ada di bibir Jisoo. Lalu ia kembali mencium kening, kedua pipi, hidung, dagu dan kembali mencium bibir Jisoo.
"Cukup aku yang bisa sentuh kamu sayang, jangan sampai ada orang lain yang berani ngambil punya aku," ujar Joshua.
Setelah berkata demikian ia melanjutkan kembali aktivitasnya. Jisoo hanya bisa memejamkan matanya pasrah, namun ia juga sangat menikmatinya. Semakin lama ciuman itu mulai turun ke leher.
"Jangan ninggalin jejak!" Perintah Jisoo namun tak diindahkan oleh Joshua.
Tiba-tiba dari arah luar terdengar teriakan seseorang yang membuat Jisoo seketika tersadar lalu mendorong keras tubuh Joshua yang ada di atasnya. Karena tidak siap pria itu terjatuh sampai ke bawah lantai.
"Aduh sayang!"
Jisoo membulatkan matanya, ia ingin tertawa melihat Joshua yang terbaring di lantai namun kasihan juga bagaimana pun juga itu karena ulahnya. Lantas ia membantu Joshua berdiri dan mendudukkannya di atas tempat tidur.
"Sayang maaf," ujar Jisoo dengan diiringi tawanya.
Joshua memberengut, bisa-bisanya gadis itu malah tertawa diatas penderitaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Love Story
FanfictionSeventeen x Blackpink Menceritakan tentang projek reality show yang akan dilaksanakan oleh para anggota Seventeen dan Blackpink. Di sini akan diceritakan bagaimana kedekatan mereka jika saat on ataupun off kamera. Hingga seiring berjalanannya waktu...