Pagi itu Alma langsung menancapkan gas menuju ke tempat dimana Gaby berada, kedua temannya itu sangat aneh dan membuatnya pusing sekali, belom lagi tantenya Alma yang suka memantau naik turunnya nilai Alma itu sudah membuka suaranya, ya benar sekali tantenya marah besar saat tau nilai di semua mata pelajaran yang Alma dapat itu menurun drastis.
Ia tidak tau saja jika Alma sedang uring-uringan karena kedu sahabatnya ini tiba-tiba menghilang, Gaby masih mau muncul sedangkan Kiara tak ada kabarnya sama sekali, bisa Alma lihat bahwa Kiara menghilang dari semua orang, bahkan William pun terlihat seperti mayat hidup.
"Kalo gue di prank, serius banget bakalan gue obrak-abrik itu keluarga mereka berdua." Alma datang sendirian karena Helen sedang terbaring lemah dirumah sakit, demam menyerangnya dan belom turun juga panasnya.
Ting tong....
Alma menekan bel pada unit apartemen itu, ia melihat pintu mulai terbuka dan nampak sekali Gaby yang sama seperti William, pasti ada sesuatu yang terjadi tapi memang sengaja di tutupi pikir Alma.
"Kiara mana?"
"Masuk dulu Alma.."
Alma mengangguk, ia masuk kedalam unit apartemen milik Gaby ini. Matanya kini mulai mencari dimana keberadaan satu sahabatnya lagi tapi tidak ada, Gaby hanya menepuk pelan pundak Alma.
"Dia ada di kamar."
Klek..
Pintu kamar itu ia buka dengan perlahan, hanya sedikit agar ia bisa melihat apa yang ada di dalamnya, benar saja kalau Kiara ada didalam sana.
Kiara yang tengah memeluk erat kedua lutut kakinya sambil menenggelamkan kepalanya, tapi tak lama kepalanya mendongak sambil melihat ke arah jendela kamar yang sedikit terbuka.
Terlihat sangat acak-acakan sekali, kondisi Kiara saat ini lebih seperti pasien rumah sakit jiwa, dia benar-benar kacau.
Alma langsung melayangkan pandangannya ke Gaby."mau gue jelasin?"
"Jelasin sekarang."
"Duduk dulu, Kiara bener-bener gak bisa di temui sekarang, gue harap lo ngerti jadi duduk yuk?"
Alma mengerti lalu ikut duduk di sofa yang ada di ruangan tengah, Gaby mengambilkan sekaleng soda untuk Alma dan beberapa cemilannya lainnya.
"Jelasin Gab!"
"Gue kasih tau dulu ya, jadi lo tau kan David sama Kiara itu pergi bareng pas pertandingan basket itu selesai?"
"Iya tau, terus?"
"David ngejebak Kiara, dia bilang ada party buat ngerayain kemenangannya Wiliam gitu, gue juga gak terlalu ngerti tapi ya gitu lah, Kiara percaya tuh tanpa nanya ke siapa-siapa."
"Terus?"
Gaby menghela nafas."Kiara di perkosa sama David dan temen-temennya, William gak ada di sana, dia bener-bener ada acara keluarga. Pas dia ngilang itu ya.. HHH.."
Alma mengepalkan kedua tangannya, ia bukan marah karena Gaby memberitahunya dengan sangat terlambat tapi karena David telah menghancurkan masa depan sahabatnya.
"Gue bakalan kasih dia pelajaran, kebetulan banget bokapnya itu kerja di perusahaan bapak gue." Alma mengeluarkan benda persegi itu, Gaby tau Alma sangat tidak suka dengan David karena latar belakang anak itu yang sangat jelek, pasti Alma saat ini juga makin tidak menyukai David.
"William gak tau?"
"William tau, dia nyariin bahkan sampai pingsan di sekolah, gue rasa dia nyariin Kiara ke sekolah secara apartnya si bangsat itu deket sekolah, ya lumayan lah, jakil juga nyampe kok."
"Jadi selama ini lo nemenin Kiara? Kenapa gak ngasih tau gue?"
"Kiara yang gak ngijinin, bahkan sampai hari ini pun Kiara gak ngijinin, dia gak mau kalo kalian ngeliat dia dalam keadaan seperti itu, dia entahlah takut kalo gue rasa mah."
Alma mengusap wajahnya."padahal gue bakalan selalu nerima dia, kita udah kek sodara kandung, gak mungkin masalah sebesar ini tetibaan gue mau ngebenci Kiara apa lagi Kiara itu korban."
"Ya namanya juga Kiara pasti overthinking."
"Terus William?"
"Gue masih bimbang, beberapa hari yang lalu Kiara nyuruh gue buat chat William dan nyuruh mutusin William tapi sampe sekarang gak gue lakuin, bahkan dari malem itu pun hpnya gue pegang pun chat dari William cuman gue read doank."
"William masih mau sama Kiara? Dia tau kan pastinya?"
"Tau kok, dia orang pertama yang tau kayaknya. Dia masih mau sama Kiara atau enggak ya mau, bahkan dia sering pap dan vn biar Kiara gak lupa sama dia, itu buat gue berat banget untuk send katakan putus gitu."
"Gue tau ini pasti berat untuk Kiara tapi apakah putus adalah jalan yang benar? William tanpa Kiara aja udah kek gitu bentukannya, dia bener-bener udah di tingkat hopless Gab, apa lagi ntar putus. Gue gak bisa ngebayangin sih."
"Itu dia, tapi Kiara tetep mau putus."
"Apa karena dia ngerasa gak pantes lagi untuk William? Dia ngerasa kotor?"
"Iya, gue rasa itu dan lagi dia trauma berat, gue udah coba datengin Psikiater ke sini tapi sama aja, dia bener-bener gak bisa di ajak bicara."
Alma mulai mengangguk."kalau dokter aja gak bisa, cinta pertamanya pasti bisa donk? Bisa kan pasti?"
"Gue gak yakin."
"Kenapa gitu?"
"Pas liat cowok, dia sensitif banget, langsung lempar apapun yang ada di deket dia bahkan dia gak segan-segan untuk ngambil pisau gitu."
Alma mengerutkan dahinya."emang ada cowok yang pernah dateng ke sini? Psikiaternya kah?"
"Psikiaternya mah cewek semua yang gue request."
"Lah terus siapa?"
"Jevano."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream (Winrina ver) [END]
Hayran Kurgu(bxg - gxg) (NASKAH AU) Ketika mimpi itu menjadi kenyataan apakah seorang bisa merubahnya? apakah dia berhasil melindungi seseorang yang paling berharga dihidupnya? { twt : @spiderpaw_ }