18 : Mood

263 28 0
                                        




I modeungeon uyeoni anya

Geunyang, geunyang naui neukkimeuro

On sesangi eojewan dalla

Geunyang, geunyang neoui gippeumeuro


"Aku suka Namjoon-ah..."

"Melodi dan beatnya menenangkan..."

Seokjin memejamkan matanya. Namjoon memeluknya dari belakang.
Menenggelamkan kepalanya di bahu Seokjin. Mereka bergerak mengikuti irama lagu yang mendayu-dayu itu.

"Suara Jimin unik..."
"Aku heran kenapa ia masih tidak percaya diri" Namjoon mendengus.

"Hmmmm...."
"Lagu ini benar-benar menenangkan...." Seokjin mendesah pelan.


Namjoon mengeratkan pelukannya. Menyusuri leher jenjang Seokjin dengan napasnya.

"Geli Namjoon-ah..." Ia terkekeh sambil menggeliat.

Namjoon tidak menghentikan pergerakannya. Ia menghirup aroma vanilla yang lembut itu dan mulai menyentuhkan bibirnya di sepanjang ceruk leher hingga belakang telinga Seokjin yang memerah.

"Namjoon-ah...."

"Geli....." Suaranya berbisik.

Perlahan tangan Namjoon yang memeluk pinggangnya bergerak ke bawah.

Suara erangan kecil meluncur dari bibir Seokjin.
Ia membalikkan tubuh ramping itu dan mengecup lembut bibirnya.

Lagi-lagi suara desahan lembut itu muncul.

Namjoon memperdalam ciumannya. Menyeretnya ke sofa dan membaringkan Seokjin dengan hati-hati tanpa melepas pagutannya.

"Kau tidak apa-apa?"

Seokjin mengangguk sambil menggigit bibir bawahnya.

"Bolehkah?"
Namjoon membuka kancing celananya ragu-ragu.

Seokjin hanya menatap pergerakan tangan Namjoon sambil masih menggigit bibirnya.


Ujuga cheoeum saenggyeonasseul ttaebuteo

Modeun geon jeonghaejin geoyeosseo

Just let me love you.....


Namjoon menyelimuti punggung Seokjin yang masih duduk tak berpakaian di sofanya.
Mengecup matanya lembut.

"Kau tidak apa-apa?" Tanyanya lagi.

Seokjin tersenyum dan mengangguk.

"Berpakaianlah...aku akan membereskannya" Namjoon berdiri dan berjalan mengambil tissue di mejanya.

"Aku bantu....akh..." Seokjin terhuyung memegangi kepalanya ketika ia tiba-tiba bangun dari duduknya.

"Jin!"

Namjoon langsung berlari menangkapnya.

"Kau kenapa?"

Ia menggenggam kedua bahu lebar itu dan menatap wajah pucatnya.

"Aahhhh....." Seokjin mengerang pelan dan menjatuhkan kepalanya di pelukan Namjoon.

"Sayang.....sini...berbaring dulu"

Dengan hati-hati Namjoon membaringkan Seokjin di sofa dan membantunya berpakaian.

"Katakan lagi...." Seokjin tersenyum sambil memejamkan matanya.

"Ha?"

"Panggil aku lagi...."

"Sayang...." Namjoon tersenyum dan mengusap tengkuknya malu.

Seokjin tersenyum dan meringkuk di sofanya. Ia tertidur.




"Nggg..." Suara lenguhan kecil tanda Seokjin terbangun itu membuat Namjoon menoleh.

"Hey.."

"Sudah baikan?"

Seokjin mengerjapkan mata.

"Berapa lama aku tertidur?"

"Dua atau tiga jam mungkin..."
Namjoon tersenyum menghampiri dan duduk di lantai sebelah sofanya.

Menyingkirkan rambut yang menutupi keningnya.

"Kau kenapa?"

"T-tidak apa-apa Namjoon-ah...mungkin belum makan hehe..."

Namjoon menghela napas lega.

"Aku takut..."

"Kau pucat sekali..."

"Kukira aku menyakitimu" Ia membelai pipinya dengan ibu jarinya.

Seokjin menggeleng sambil memejamkan matanya dan tersenyum manis.

"Sandeul.....kenapa efeknya semakin buruk?"
Seokjin menutup mata menghilangkan rasa mual yang menyerangnya.

"Jin-ah.."
"Ini yang terakhir....sabar ya...."

"Beberapa hari lagi kau boleh pulang dan melanjutkan pengobatannya di rumah"

Seokjin mengangguk pelan tanpa membuka matanya.


'Namjoon-ah...'

'Maaf aku harus ke desa lagi'

'Disini sinyalnya buruk'

'Jadi mungkin ponselku tidak akan aktif beberapa hari'




'Hati-hati disana Seokjin-ah...'

'Dingin tidak?'

'Pakai jaketnya ya...'

'Disini hujan...'

'Bagaimana disana?'


Seokjin membaca pesan itu dan mematikan ponselnya.


"Disini juga hujan Namjoon-ah..."
"Aku hanya berjarak beberapa kilometer dari studiomu..."
Ia mulai terisak dan menutupi wajahnya.

"Tuhan...aku bingung...."

"Aku yang jatuh cinta padamu Namjoonie..."
"Bukan kau..."

Ia menarik selimutnya hingga menutupi kepala dan menangis sejadi-jadinya.

Hello, Not GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang