"Sudah baikan?"
Seokjin mengerjap dan mengangguk pelan.
"Beruntung mereka rapat hingga hampir sore"
"Jadi kau bisa istirahat" Yoongi terkekeh.
"Yoongi-ah...."
"Terimakasih...."
"Seokjin-ah...."
"Pikirkan ucapanku tadi ya..."
Seokjin mengangguk dan tersenyum.
Matanya mulai berkaca-kaca."Yyaaaahhhh....sudah jangan menangis lagi..."
"Nanti aku juga ikut menangis dan para member akan mengira yang tidak-tidak"
Seokjin terbahak.
"Ia benar-benar menjadi versi terbaiknya sejak bertemu denganmu Seokjin-ah..."
"Lirik-lirik yang ditulisnya lebih memiliki jiwa"
"Kau berperan sangat penting dalam hidupnya sekarang..."
BRUK
"Aaawww hyuuunngggg....jangan berhenti tiba-tiba!"
"Maaf...maaf Jimin-ah"
Namjoon yang sedang membungkuk mengambil kertas-kertas yang berserakan itu menoleh ketika Jimin, Taehyung dan Hoseok terjerembab ke belakang.
Sementara Jungkook hanya tertawa puas.
"Yahhh....mungkin ia masih agak ceroboh....tapi...." Yoongi memutar bola matanya.
Suara wiper jendela itu muncul kembali dan tak berhenti.
"Seokjinnie....maafkan aku....."
"Aku tidak menyangka rapatnya akan selama ini..."
Namjoon merapatkan kedua telapak tangannya di dada.
"Aniyaaa....aku juga belum begitu lama kok"
"Ah...aku bawa...."
Ucapannya terhenti saat ia menoleh dan mendapati kotak bekalnya sedang dikerubuti oleh keempat member dengan tangannya masing-masing bersiap mengambil potongan roti yang terlihat lezat itu.
"Yyaaaahhhh.....siapa yang menyuruh kalian makan duluan!"
Namjoon bergegas menghampiri mereka dan merebut kotak bekal itu.
Lagi-lagi Seokjin tertawa keras.
•
•
•
"Tour?!"
"Serius hyung?"
Mereka bertujuh sedang duduk di sebuah restoran menunggu pesanan makanan diantarkan.
"Iya Taehyung-ah"
"Bang PD-nim dan aku berdiskusi lama sekali soal itu"
"Lagu terakhir di album ini akan segera selesai dan setelah itu album baru kalian pun akan keluar"
"Tour ini akan berlangsung beberapa bulan"
"Amerika dan Asia""Woaahhhhhh daebak!" Hoseok melebarkan senyumnya sambil bertepuk tangan.
"T-tapi....bagaimana dengan Jin hyung?" Jimin menatapnya khawatir.
"Eoh? Aku?" Seokjin menunjuk wajahnya kaget.
"Jin hyung akan ditinggal disini selama itu" Taehyung ikut menatapnya.
"Ah....jangan pikirkan aku...."
"Aku senang sekali mendengar berita ini"
"Kalian pasti akan bersenang-senang disana bukan?"
"Waiting for you Anpanmaannn....aniya?" Seokjin mengepalkan tangannya.
Para member pun terbahak melihat tingkah Seokjin.
"Kiyowooo..."
Namjoon mendekatkan wajahnya dan melumat pout di bibir Seokjin.
"Aaaahhhhh hyunngggg.....disini ada anak dibawah umur..." Taehyung menutupi mata Jungkook dengan tangannya.
"Aku sudah 21 tahun!" Jungkook menyingkirkan tangan dan memukulnya.
Seokjin memperhatikan mereka satu persatu. Taehyung dan Jungkook yang masih berdebat soal umur, tawa nyaring Hoseok meledak-ledak, Jimin yang hampir tersedak makanannya sambil tertawa, dan Namjoon....pria kesayangannya yang sedang menerima telepon sambil melipat tangan di dadanya.
"Sahabatku....keluargaku...."
Ia beranjak meninggalkan tempat duduknya.
Yoongi yang sedari tadi menyadari perubahan raut wajah Seokjin pun menyusulnya diam-diam.
"Seokjin-ah...." Ia mengetuk pelan satu-satunya bilik toilet yang tertutup.
Tak lama Seokjin keluar. Mata dan hidungnya merah. Ia menangis.
"Aku tidak bisa...."
"Aku tidak rela melepaskan kenangan indah ini..."Ia menopang tubuhnya di wastafel.
Air matanya kembali mengalir kemudian dengan cepat diusapnya.
"Ah...." Yoongi menunduk sedih.
"Tidak ada lagi yang bisa aku lakukan kalau begitu...""Sepertinya begitu Yoong-ah...."
"Maaf...." Ia membasuh wajahnya dan bergegas keluar.