27 : Hurts Like Hell

198 28 0
                                    




"Balikkan badanmu Namjoonieeee...."

Namjoon terus mengecup bibirnya lembut.

"Kau tidak akan pulang jika begini terus..."

Seokjin tertawa sambil membelai rambutnya.

"Kenapa harus dengan cara ini sih?"

"Supaya kau terbiasa melepaskan aku Namjoonie...."


"Hhhh....kau aneh Kim Seokjin" Namjoon terkekeh dan membalikkan badannya.

"Ayo berhitung..."

"Satu..."
"Dua..."

"..."

"Sepuluh..."

Namjoon menoleh. Seokjin sudah tidak ada di belakangnya. Hanya pintu yang tertutup rapat dan rumah yang gelap.




Namjoon mengusap matanya kasar. Ia kembali berjalan menuju jendela besar ruang tempat Seokjin dirawat.

Rambutnya telah dicukur habis karena rontok.

Sweater kebesaran yang selalu dikenakannya membuat Namjoon tidak menyadari betapa kecil tubuhnya dalam pakaian rumah sakit itu.



"Namjoon-ah...."

"Maaf aku tidak memberitahumu dari awal..."

"Aku sudah berusaha membujuknya....tapi...."


"Tidak akan ada bedanya hyung..."

"Ini bukan salahmu..."

"Terimakasih sudah menemaniku disini"

Namjoon tersenyum pahit tanpa melepaskan pandangannya pada pria yang tengah terbaring lemah di balik pembatas kaca itu.

Yoongi menatapnya sebentar dan memalingkan wajahnya.

Ia tidak tega melihat kedua sahabatnya menderita.

Tak lama ia pun pulang.




Seokjin membuka matanya dan mengerang kesakitan memegangi kepalanya.

Ia menangis ketika sadar rambut yang memenuhi kepalanya telah hilang.

Perawat berusaha menenangkannya.

Tubuh lemahnya terus berontak sambil berteriak.

Namjoon mengepalkan kedua tangannya di permukaan jendela.

Ia hanya bisa melihatnya dari situ.

Seluruh raganya ingin sekali memeluknya erat, menenangkan dan mengecupnya seperti biasa.


Air matanya jatuh tak terbendung.

"Aku ingin mengumpulkan teman yang banyak dan kenangan-kenangan indah"

"Agar aku tidak kesepian....bahkan saat aku mati nanti"

"Menurutmu...apakah mungkin orang yang sudah mati bisa kembali?

"Janji....apapun yang terjadi....jangan lupakan aku..."



"SEOKJIN!!!"



Teriakan itu membuat para member terdiam di luar studionya. Jimin tengah sibuk mengusap air matanya.

"Bang PD telah menyerahkan pekerjaan Namjoon padaku"

"Ia bisa terus menemani Seokjin di rumah sakit"


"Bagaimana Namjoon hyung bisa berkonsentrasi pada tour kita..." Taehyung mendesah sedih.

"Kita akan tetap berangkat untuk tour"

"Sebelum memulai konser kita akan mengadakan konferensi pers dulu untuk memperkenalkan album kita"

Yoongi berusaha menenangkan adik-adiknya.


"Taehyungie....kita doakan yang terbaik ya..." Hoseok merangkul bahunya.


"Sebaiknya kita beri Namjoon waktu untuk menenangkan diri dulu..." Yoongi mengajak para member meninggalkan tempat itu.

Hello, Not GoodbyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang