"Aku khawatir sekali dengan Namjoon hyung"
Jimin menggeser duduknya ke sebelah Yoongi.
"Mereka putus Jimin-ah..." Yoongi menghela napas kasar.
"Ah..... Pantas ia diam saja dari tadi" Jimin menatapnya sedih.
"Entahlah....mungkin itu yang terbaik"
"Apapun yang terjadi mereka akan berakhir sama Jimin-ah..." Yoongi menepuk paha Jimin sebelum berdiri meninggalkannya.
Namjoon terlihat sibuk dengan laptopnya. Kedua telinganya tertutup earphone menandakan ia sedang serius dengan pekerjaannya.
Tidak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya sejak tadi pagi mereka berkumpul di ruang serba guna itu.
Para reporter majalah dan televisi sudah berkumpul di bangkunya masing-masing.
"Sudah siap Namjoon-ah?" Hoseok menepuk bahunya hati-hati.
"Kita live"
Namjoon menoleh dan mengangguk sambil tersenyum.
Mereka pun keluar menuju panggung yang berisikan meja panjang dan 6 buah bangku menghadap para pemburu berita.
Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan pada para member.
Namjoon ikut menjawab seperlunya.
Hingga sebuah pertanyaan dikhususkan untuknya sebagai seorang komposer.
"Namjoon-ssi...saya sangat mengagumi karya-karya anda"
Pewawancara itu bersiap membuka pertanyaannya."Bagaimana anda mendapatkan inspirasi untuk lirik-lirik yang anda tulis?"
Para member bertukar pandang khawatir.
Namjoon tersenyum.
"Sebelumnya saya berterimakasih untuk pujiannya"
Ia berdehem sebelum mulai menjawab.
"Beberapa bulan....hampir setahun lalu saya bertemu seseorang yang tidak bisa saya sebutkan namanya"
"Mmmm....orang itu.....ia sangat menghargai hal-hal kecil"
"Bahkan anak kucing liar sekalipun..."
Ia tersenyum dan menunduk kemudian menghela napasnya untuk kembali melanjutkan."Orang itulah yang menjadi inspirasi saya"
"Orang itu mengajari saya tentang mencintai hidup sebelum hidup itu berakhir"
"Orang itu mengajari saya bahwa untuk mencintai apapun, mahluk hidup ataupun pekerjaan, kita harus mencintai diri kita sendiri"
"Orang itu..."
Suaranya tercekat. Ia menelan ludah dan menengadahkan kepala menahan air matanya yang hampir jatuh.
Jimin menggenggam tangannya di bawah meja. Menguatkannya.
"Ya...seperti itulah.." Namjoon kembali tersenyum menutup jawabannya.
"Wah...sepertinya orang ini benar-benar sangat berarti untuk anda Namjoon-ssi"
Pewawancara itu memecah keheningan.
"Suatu saat nanti boleh kami mengundang beliau untuk ikut konferensi pers ini bersama kalian?"
Namjoon menggeleng.
"Saat itu beliau pasti sudah pergi jauh......""Ahh....sayang sekali"
"Baiklah kalau begitu anda bisa mengucapkan beberapa kalimat untuk sumber inspirasi anda disini sebagai tanda terimakasih"
Pewawancara itu terkekeh sebelum menutup pertanyaannya.
Namjoon kembali menarik napasnya dan tersenyum.
"Kau tahu siapa kau..."
"Jika kau mendengarku...."
"Kumohon....cintai dirimu seperti yang telah kau ajarkan padaku"
"You gave me the best of me so you'll give you the best of you..."
"Ingat itu selalu..."Suasana hening memenuhi ruangan itu sebentar sebelum berganti dengan tepuk tangan.
You've shown me I have reasons
I should love myself
Nae sum nae geol-eoon gil jeonbulo dabhae...
Lagu yang berasal dari album baru yang sedang dipromosikan pun menutup acara konferensi pers yang berlangsung singkat.
Mereka harus segera memulai perjalanan untuk tournya.
•
•
•
"Seokjin!"
"Kau tidak apa-apa?"
Suara isakan tidak berhenti di ujung telepon itu membuat panik sang dokter yang baru saja mematikan siaran televisinya.
"Seokjin kau sakit lagi?"
"Sandeul......"
"Sandeul.....aku tidak mau mati...."
"Aku tidak mau mati......."
Seokjin menangis dan berteriak sejadi-jadinya.
Akhirnya dokter itu tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/341553480-288-k758216.jpg)