Bab 2

772 38 26
                                    

Happy reading Phi/Nong-kha~~
Jika ada typo tolong beritahu 🙇🏾‍♀️



Night dengan jantung berdebar hanya bisa duduk dan menunggu kakak temannya keluar dari mobil dan masuk ke dalam rumah terlebih dahulu, lalu masuk perlahan. Namun sosok kecil itu kaget saat Gear mengunci pintu dari dalam setelah masuk ke dalam rumah. Night mencoba memutar kenop pintu tetapi tidak bisa membukanya.

"Apa yang harus aku lakukan.. bagaimana aku bisa masuk ke dalam rumah?" gerutu sosok kecil itu pada dirinya sendiri dengan marah, sambil menoleh ke kiri dan ke kanan, melihat sekeliling kamar Gus ada di lantai dua, pasti ada di sekitar sana. ...

Night menemukan jalan ke dalam rumah.

Sosok kecil itu berjalan ke samping rumah tempat kamar Gus berada. Dia berpikir untuk memanggil  temannya, tetapi dia mempertimbangkan semua orang yang tertidur. Night melihat sekeliling. Diasedikit takut sendirian di tempat seperti ini.

Night memandangi sebuah pohon besar di dekat beranda Gus. ide naik ke atas dan memukuli Gus dari balkon kamar tidur. Pemuda itu tidak ragu-ragu dan segera memanjat pohon itu, tetapi karena belum pernah melakukannya, upaya memanjatnya menjadi canggung.

Tiba-tiba!

Sosok kecil yang mencoba memanjat pohon harus hanyut ke arah lain karena kerah bajunya ditarik ke belakang dan robek.

"Disana!!!" Night menjerit kesakitan sebelum jantungnya berdebar saat melihat sosok seseorang yang tinggi di bawah pohon remang-remang.

"Siapa kamu? Beraninya kamu datang dan memanjat rumahku?" Teriakan itu terdengarmembuat sosok kecil itu ketakutan mengingat suara siapa itu.

"Oh, aku..." si kecil hendak berkata, tetapi dia tidak bisa berkata apa-apa ketika kerahnya ditarik dengan cepat dan keras.

"Kamu berani mencuri rumahku... Kamu berani merampok rumahku?" Gear berkata lagi, Night menggelengkan kepalanya dengan cepat.

"Tidak, tidak, saya bukan pencuri" kata Night buru-buru.

Cahaya yang berkilauan sedikit terpantul dari wajah ramping Night, menyoroti mata bulatnya,Gear bisa melihat dengan jelas.

"Jangan berbohong!!" Gear berteriak, menyebabkan Night terkejut dengan matanya yang terbakar ketakutan.

"Huh... Aku berteman dengan Gus... Aku tidak bohong, Gear... hek." Sosok kecil itu mulai terisak, menyebabkan Gear berhenti sejenak karena dia mendengar namanya dipanggil tapi tidak mengatakan apapun. Lampu lantai atas di kamar Gus menyala, bersamaan dengan suara pintu balkon terbuka dengan keras dan cepat.

"Hai!! Night, P'Gear." Gus memanggil saudaranya dengan keras ketika dia melihat bahwa temannya dipegang oleh kerah saudaranya.

"Lepaskan temanku, P'Gear." Gus menunjuk ke balkon kamar, sebelum menghilang lagi. Gear berbalik untuk melihat lagi pemuda di depannya. Ada air mata di matanya mengalir melalui kacamata beningnya. Tak lama kemudian, Gus berlari ke arah keduanya sambil menarik tangan Gear dari kerah baju temannya.

"Apa yang kamu lakukan, dengan temanku?" Gus bertanya pada saudaranya dengan nada marah, Night langsung mengelak di belakang Gus.

"Apakah bocah ini benar-benar temanmu, Gus?" Gear bertanya.

"Yah, sudah kubilang temanku akan tinggal di sini bersamaku." kata Gus kepada sang kakak, Gear menatap Night dengan mata diam.

"Jadi ada apa dengan temanmu? Naik ke kamarnya, aku pikir itu adalah pencuri." kata Gear. Gus menoleh untuk melihat kata Gear, Gus menoleh untuk melihat temannya.

"Night, kenapa kamu turun larut malam dan mencoba naik ke kamar tidur?" tanya Gus penasaran.

"Heh... hek... maaf, aku tidak bisa - tidur, jadi aku jalan-jalan... tapi aku tidak bisa masuk karena pintunya terkunci, jadi aku mencoba memanjat." jawab pemuda itu, Gus menghela nafas lega.

Love Syndrome : Gear-NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang