Bab 31

489 21 10
                                    

Happy reading Phi/Nong-kha~~
Jika ada typo tolong beritahu 🙇🏾‍♀️





"Mengapa aku harus memilih?" tanya Gus.

"Alasan yang sama kakakmu memintaku untuk memilih antara kamu dan Paint." kata Four, Gus mulai diam.

"Brengsek!! Sama darimana? Apa kesamaan dia dan Paint? Kakakmu dan aku tidak memiliki hubungan seperti kau dan Paint. Aku menghormati kakak laki-lakimu sebagai saudara kandung." Gus langsung berteriak.

"Tapi kakakku tidak ingin kamu menjadi saudara kandungnya!" Four berkata tanpa daya. Gus tertegun.

"Apakah kamu bercanda, Four... apakah kamu memberitahuku bahwa P'Wan menyukaiku?" tanya Gus balik.

"Huh, kamu jadi pintar." Four berkata dengan mengejek.

"Apa katamu? Bagaimana dia bisa menyukaiku? Apa yang membuatmu memikirkannya?" tanya Gus.

"Saat aku melawannya, P'Wan memberitahuku bahwa jika aku lambat, dia akan meminta untuk menjagamu." Four berkata dengan nada kesal.

"Kurasa kakakmu hanya mempermainkanmu..." kata Gus, karena menurutnya Wan tahu hampir segalanya tentang Gus dan Four dan mungkin tahu apa pendapat adiknya dan Gus. Jadi, Dia ingin lebih menggoda Four.

"Aku tidak tahu, tapi aku tidak akan membiarkanmu bertemu dengannya sendirian. Jika kamu tidak mendengarkan apa yang aku katakan, kamu akan melihat akibatnya." kata Four dengan suara tegas. Gus mengernyitkan hidung melihat sosok jangkung itu.

"Apakah kamu di sini untuk membingungkanku, atau kamu ingin aku membingungkanmu, Four?" tanya Gus balik.

"Jadi, apakah kamu sudah kehilangan amarahmu padaku?" Four bertanya.

"Aku bisa menghilangkan amarahku. Tapi kau harus berjanji padaku kau tidak akan menyia- nyiakan hidupmu seperti hari ini lagi, aku tidak suka itu." kata Gus dengan nada serius.

"Jika aku berjanji padamu, bisakah kamu berjanji padaku bahwa kamu tidak akan menemui P'Wan sendirian?" Four bertanya. Gus menghela nafas berat.

"Kamu sangat bercanda haahhh... Ya, jika aku pergi menemui P'Wan, aku akan menyeretmu bersamaku, aku akan memberitahumu setiap saat, oke?" Gus berkata kembali.

"Oke, oke, meski sudah seratus kali!" Four berkata dengan enggan.  Pria jangkung itu sejujurnya bahkan tidak ingin Gus bertemu dengan kakak laki-lakinya, tapi kalau dipikir-pikir, tidak mungkin keduanya tidak bertatap muka karena Gus bersama Four.

"Di mana permen yang kamu bilang kamu belikan untukku?" Gus bertanya begitu dia ingat.

"Itu ada di luar, ayo duduk di luar untuk makan. Gear dan Night sedang duduk di beranda rumah." kata Four. Gus bergerak untuk turun dari tempat tidur, tetapi dia menghentikan kakinya terlebi dahulu.

"Aku ingin kau menggendongku." kata Gus.

"Tidak bisakah kau pergi dengan kakimu?" Four bertanya kembali.

"Yah, aku tidak mau." Gus berkata, sebenarnya dia tidak ingin manja. Dia hanya ingin menggoda Four. Sosok jangkung itu menghela nafas, sebelum berjongkok di depan Gus. Sosok kecil itu sedikit kaget, namun dia tersenyum lebar dan buru-buru berjalan ke belakang Four.

"Oke...mematuhi ku, dia yang paling lucu." kata Gus sambil mencubit pipi Four dengan menggoda.

"Sakit, aku akan melemparmu." Four berkata sambil tersenyum, sebelum menggendong Gus keluar ruangan.

"Aku tahu kamu tidak akan berani melemparku." Gus berkata, sebelum membenamkan wajahnya di punggung Four. Sosok kecil itu terasa hangat setiap kali diselipkan ke dalam tubuh kekar kekasihnya.

Love Syndrome : Gear-NightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang