16 : Hospital

2.2K 179 7
                                    

Jisung memakan makanan yang diberikan Chenle dengan lahap. Dia memang lapar, dia tidak berbohong.

"Mau kemana?" tanya Chenle.

"Kemana lagi? Ke kelas" Jawab Jisung santai.

"Andwae! Kamu harus istirahat" Chenle melarang Jisung.

"Aku baik-baik saja, aku sudah makan dan sekarang aku bosan kalau harus berada disini"

"Tunggu, bukankah ini lebih baik? Aku bosan berada di kelas" Chenle merebahkan badannya.

"Alasan saja, ayo kita ke kelas" Jisung menarik tangan Chenle. 

Chenle pasrah dan mengikuti Jisung.

Sebenarnya Jisung masih sedikit pusing, tapi untunglah dadanya tidak sakit seperti tadi.

Akhirnya, disinilah Chenle dan Jisung terjebak di kelas bersama guru yang sedang menjelaskan rumus fisika yang rumit. Chenle sudah menguap beberapa kali, dia benar-benar tidak suka belajar.

~~~

"Iya Hyung aku akan pergi bekerja sepulang sekolah nanti" Jisung berbicara denga Mark lewat telpon.

"Jisungie, kamu tidak perlu bekerja, Hyung akan menanggung semua keperluan kamu" Terdengar suara Mark dari sebrang telpon.

"Aniya Hyung, aku tidak ingin merepotkan, lagian aku senang bekerja dengan Jeno Hyung"

"Apa yang kamu bicarakan, kamu tidak merepotkan"

"Hyung busnya sudah datang, aku tutup dulu ya"

Jisung menaiki bus, sebenarnya agak merepotkan ketika dia tinggal bersama Mark, karena jarak kedai denga apartement Mark lumayan jauh. Tapi apa boleh buat, Jaemin tidak akan mengizinkan Jisung tinggal sendiri.

Jisung sebenarnya tidak nyaman tinggal di apartment Mark, bukan berarti dia tidak suka tinggal dengan Mark, hanya saja dia tidak enak kepada keluarga Mark, dia orang asing bagi mereka, tentu saja itu bisa membuat tidak nyaman. Jisung jadi sangat merindukan Jaemin dan Renjun.

Dia membuka handphonenya dan memanggil Jaemin.

"Yeoboseyo, jisungie"

"Hyung"

"Kenapa suaramu lemah begitu? Kamu baik-baik saja?" tanya Jaemin khawatir.

Jisung terkekeh,  Hyungnya ini selalu khawatir.

"Aku baik-baik saja Hyung" Jawab Jisung.

"lalu ada apa?" Tanya Jaemin.

"Hanyaa----aku merindukanmu" jawab Jisung jujur.

Jaemin tersenyum.

"Hyung juga sangat merindukanmu, Hyung akan segera kembali. Bagaimana kamu betah tinggal bersama Mark?"

Jisung terdiam.

"Jisungie?"

"Ah, tentu saja Hyung, Mark Hyung sangat baik kepadaku" 

"Kamu sedang dalam perjalanan?"

"Iya, aku sedang dalam perjalanan ke kedai Jeno Hyung" Jawab Jisung.

"baiklah, hati-hati dijalan, Hyung tutup dulu ya"

Jisung mengangguk, meskipun Jaemin tidak bisa melihatnya. Begitulah panggilan mereka berakhir.

Aktivitas Jisung di kedai sama seperti biasanya, dia membantu Jeno. Kedai pun sibuk seperti hari-hari sebelumnya. Tidak ada yang berbeda.

Jeno mengurangi jam kerja Jisung karena sekarang Jisung tinggal cukup jauh, dia sudah menyuruh Jisung pulang saat jam delapan malam. Jisung awalnya menolak, tapi jangan lupa, Jeno bahkan lebih keras kepala dibanding Jaemin, Jisung benar-benar tidak bisa melawan Jeno.

Dear Dream | Park JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang