Jisung sudah sembuh total, dia bahkan sudah kembali ke sekolah. Tentu saja Jaemin setia mengantar dan menjemput Jisung, bahkan Jaemin rela bolos kuliah demi mengantar Jisung.
"Hyung, aku merindukan Jeno Hyung"
"Bagaimana kalau kita makan ramen?"
"Sangat-sangat setuju" Jisung tersenyum sumringah.
Jaemin menyiapkan pakaian hangat untuk Jisung, karena cuaca malam ini cukup dingin, Jaemin tidak ingin Jisung terkena flu. Setelah bersiap-siap, mereka menaiki mobil untuk menuju kedai ramen.
Butuh waktu sekitar tiga puluh menit untuk sampai ke kedai ramen dari rumah baru Jaemin dan Jisung. Jarak yang lumayan jauh menjadi salah satu alasan kenapa Jaemin tidak mengizinkan Jisung untuk kembali bekerja, Jaemin tidak mau Jisung terlalu lelah dan membuat penyakitnya kambuh.
Mereka telah sampai di kedai ramen, Jaemin memarkir mobilnya.
"Aegi, pastikan kamu memakai pakaian hangatmu dengan baik"
"Eung, arraseo Hyung"
Mereka pun keluar dari mobil. Jisung tersenyum tampak sangat bahagia. Ketika mereka akan memasuki kedai, Jisung melihat Jeno keluar dari kedai tersebut.
"Jeno Hyung!!" Jisung berteriak memanggil Jeno.
Jeno menoleh ke arah suara, ternyata itu Jisung.
"Jisungie, Jaemin"
"Ada apa kalian kesini?" Tanya Jeno.
"Aku merindukan Jeno Hyung" Jisung memeluk Jeno.
Mendapat pelukan tiba-tiba Jeno membeku. Ini bukan waktu yang tepat.
"Pulanglah" Kata Jeno.
"Eoh?" Jisung bengong.
Tapi wajah Jeno tampak sedih, matanya memerah seperti habis menangis.
Jaemin yang peka dengan keadaan langsung menarik Jisung mendekat.
"Jisungie, sepertinya Jeno sedang sibuk, kita datang lain kali saja ya" Bujuk Jaemin.
"Mian---" Lirih Jeno.
"Mau ikut dengan kita?" Jaemin tiba-tiba mengajak Jeno.
Jeno sebenarnya tidak ingin ikut, tapi melihat Jisung yang tampaknya sangat ingin bertemu dengannya Jeno jadi tidak tega, tapi dia tidak mungkin membiarkan Jaemin dan Jisung masuk ke dalam kedai, sekilas Jeno melirik ke dalam kedai, menatap seorang lelaki yang ada di dalam, dia menghela napas, kemudian mengangguk.
Jeno akan menginap di rumah Jaemin dan Jisung.
Sepanjang perjalanan diselimuti dengan keheningan, Jeno tidak banyak berbicara, dia hanya terdiam menatap jalanan, Jisung dan Jaemin pun tidak ada yang berani memulai pembicaraan.
~~~
"Duduklah, jangan sungkan" Ucap Jaemin.
Sebenarnya Jeno lebih tua dari Jaemin mereka mungkin terpaut usia 3 tahun. Tapi Jaemin tidak terbiasa memanggil Jeno dengan panggilan Hyung, dan Jeno pun tidak masalah dengan itu.
Jisung duduk disamping Jeno, dia sedikit kikuk, apalagi Jeno yang sedari tadi hanya diam.
"Hyung" Panggil Jisung.
Jeno menoleh menatap Jisung, sementara Jaemin sedang mengambil makanan dan minuman di dapur karena asisten rumah tangga mereka hanya datang pagi dan pulang di sore hari.
"Gwanchana?" Tanya Jisung.
"Aniya--" Lirih Jeno.
"Hyung ingin cerita?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dream | Park Jisung
FanficApakah aku bahkan boleh memimpikan masa depan yang indah? Aku ingin mati saja.