Kondisi Jisung jauh membaik, dia sudah beraktivitas seperti biasa, tunggu, sebenarnya kehidupan Jisung sedikit berubah, dia tidak lagi pergi ke sekolah dan hanya menghabiskan seharian di rumah bersama Renjun yang masih cuti kuliah, terkadang Jaemin dan Jeno menemaninya, sesekali Mark dan Chenle pun mengunjunginya, Haechan? Ya dia belum datang lagi sejak terakhir mereka bertemu.
"Hyung, aku bosan" Jisung merengek.
"Ayo kita keluar"
"Kemana Jie?" Tanya Renjun.
"Kemana saja, orang sakit juga perlu menghirup udara segar tau"
Renjun terkekeh melihat tingkah Jisung. Dia mengambil handphone hendak meminta izin ke Jaemin, Renjun tentu saja tidak mau kena amuk Jaemin gara-gara membawa Jisung keluar.
"Pastikan dia memakai pakaian hangat dan syal" Terdengar suara Jaemin dari sebrang telpon, Jisung pun mendengarnya karena Renjun mengaktifkan mode loud speaker.
"Ingat! Jangan terlalu lelah, jika merasa lelah segera pulang da instirahat, arraseo"
"Hmm, bye hyung" Jisung mematikan telpon.
"Kalau dibiarkan terlalu lama, Jaemin hyung tidak akan selesai bicara" Jisung nyengir. Renjung mengacak rambut Jisung gemas.
Sebenarnya Jaemin dan Jeno juga sedang dalam perjalanan pulang, tapi Jisung tidak mau menunggu.
Akhirnya Jisung dan Renjun pergi ke taman dekat dengan rumah mereka, Renjun tidak ingin mengajak Jisung bepergian terlalu jauh, dia tidak mau mengambil resiko.
"Waah senangnyaaa" Jisung duduk di bawah pohon menghirup udara segar.
"Kamu senang?" Tanya Renjun.
Jisung mengangguk sambil tersenyum riang, meskipun wajah pucatnya masih terlihat tapi melihat Jisung tersenyum ssperti itu hati Renjun menjadi hangat.
"Hyung"
"Hmm, wae?"
"Ani, lupakan saja" Jawab Jisung.
Renjun menatap Jisung kesal, adiknya ini sering sekali seperti itu, membuatnya penasaran saja. Mereka akhirnya hanya diam di bawah pohon menikmati udara segar, Jisung tertidur di pangkuan Renjun, setelah 30 menit berlalu Renjun membangunkan Jisung mereka harus pulang, Renjun tidak bisa membiarkan Jisung tertidur di luar seperti ini. Jisung menggerutu karena Renjun membangunkannya saat sedang terlelap. Akhirnya mereka pulang bersama, terlihat mobil Jaemin terparkir di halaman rumah, tapi ada satu mobil lagi. Apakah ada tamu?
"Jisungie, kamu masuklah duluan, Hyung mau pergi ke minimarket terlebih dahulu"
Jisung mengangguk dia kemudian berjalan memasuki rumah, ketika sampai di depan pintu langkah Jisung terhenti.
"Mwo? Jisung adalag adik kandungku?" Terdengar suara Jaemin berteriak.
"Berarti dia juga adikku?" Itu adalah suara Jeno.
Jisung membeku, dia tidak sanggup melanjutkan langkahnya.
"Kenapa eomma tidak memberitahuku?" Ucap Jaemin.
"Eomma juga baru mengetahuinya, dan Eomma lebih terkejut lagi karena ternyata anak itu tinggal bersama kalian"
"Aku tidak percaya ini" Ucap Jaemin.
"Kenapa Eomma meninggalkannya di panti asuhan? Kenapa Eomma mengatakan kepadaku kalau dia sudah meninggal? Eomma tidak tahu seberat apa hidup yang dijalaninya seorang diri?" Jaemin berteriak.
"Jaemin, dengarkan Eomma, Jisung lahir saat Eomma dan Appa sudah berpisah, itu adalah kesalahan! Eomma bahkan tidak menginginkannya!! Appamu memperkosa Eomma disaat Eomma akan memulai hidup baru"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Dream | Park Jisung
FanfictionApakah aku bahkan boleh memimpikan masa depan yang indah? Aku ingin mati saja.