Gosip

17.1K 679 481
                                    

|Zaidan & Cahaya|

Setelah sarapan cahaya bersiap akan memulai hari pertamanya belajar,dia menunggu bersama Zaidan di samping nya.walaupun cahaya rada tak ikhlas dengan Aira si ustadzah gatal itu yg menjadi gurunya.Cintanya sih tulus tapi tetap saja dia jahat karena ingin memisahkan dirinya dengan Zaidan,sudah jadi hak paten tidak boleh di klaim sembarangan!

" Kenapa harus ustadzah aira sih cinta,yang lain aja deh siapa kek" semenjak Zaidan membuka matanya dari bangun tidur cahaya tak berhenti merengek ingin mengganti guru

" Ustadzah Aira sudah pilihan yang tepat Aya, lagipula beliau terpelajar yang penting itu ilmunya,iya kan?"

"Baiklah kita lihat saja nanti kalau seminggu aku tidak pintar ganti gurunya!"

Zaidan merasa istrinya tak akur dengan ustadzah Aira dia sedikit khawatir bukan kepada cahaya tapi dia khawatir terhadap ustadzah Aira,dia tahu betul tabiat istrinya.

" Sebenarnya saya sendiri yang mau mengajar kamu,itu keinginan saya sebenarnya tapi karena saya sibuk akhir akhir ini jadi lebih baik kamu belajar dengan orang lain saja dulu,kalau menunggu saya takutnya tertunda terus" keinginan Zaidan memang seperti itu tapi mau bagaimana lagi

"Terserah lah"

Dan yang di tunggu akhirnya datang,dia ustadzah Aira.

" Assalamualaikum Gus"

Keduanya berdiri setelah melihat kedatangan aira " walaikumsalam ustadzah, silahkan duduk"

Hanya Zaidan yang menjawab tapi tidak dengan cahaya dia misuh misuh sendiri.

Ustadzah Aira tersenyum lalu duduk sedang cahaya menggandeng tangan Zaidan erat pertanda itu adalah miliknya,Aira yang melihat itu meremas ujung hijabnya.

"Jadi apakah hari ini saya sudah bisa mengajar Gus?"

" Iya dan ruangannya ada di taman belakang sudah saya siapkan semuanya lengkap,saya Berharap ustadzah Aira bisa memberikan sedikit ilmu untuk istri saya dan masalah gaji sudah saya bahas kan kemarin dan tidak ada yang perlu di pertanyakan lagi?"

Ustadzah Aira hanya mengangguk saja tapi dia tetap menjaga pandangannya,memang sakit melihat orang yang kita cintai bersama orang lain tapi dia harus tetap profesional dalam bekerja,dia adalah seorang guru tugasnya membuat anak didiknya menyerap ilmu yang dia sampaikan.

Zaidan membawa keduanya ke taman belakang rumah yang di sana terdapat sebuah ruangan yang tidak jauh dari rumah utama, dulunya itu adalah tempat Zaidan,Arga serta Azizah menimba ilmu setelah pulang sekolah.Abah sengaja membangun tempat itu dulu agar anak anaknya fokus saat belajar atau mengerjakan pr.

Saat di buka ruangannya sudah tampak rapih dan bersih,sudah ada meja guru dan papan tulis, pokoknya di sana sudah tampak seperti ruang kelas Yang ada di sekolah sekolah.

Cahaya tak menyangka Zaidan menyiapkan ini semua,bahkan sangat detail dia seperti merasa nyata ada di ruangan kelas,kalau seperti ini bagaimana bisa dia tak jatuh cinta pada suaminya sendiri

Cahaya di antar Zaidan masuk ke kelas,dia melihat sampai istrinya duduk di bangkunya tak lupa Zaidan mengabadikan momen itu dengan mengambil gambar sebagai kenang kenangan, wajahnya seperti terlihat begitu bangga sudah seperti sang ayah yang mengantar anaknya ke sekolah dasar untuk pertama kalinya.

"Terimakasih Zaidan...." Dengan kata apalagi harus cahaya ucapkan dia benar benar senang

Cahaya memeluknya tiba tiba dan tentu saja pelukan itu di sambut hangat oleh Zaidan " belajar yang pintar biar anak kamu pintar juga nanti"

Jalang yang di khitbah anak kiyai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang