Jalang yang di khitbah anak kiyai

Putra sulung Zaidan

Kepergian Abelardo tadi sore membuat kepala Zaidan sangat pening sampai masuk angin tentu cahaya harus mengerok badannya

"Ya udah sih Gus biarin namanya juga cinta"

Sedari tadi Zaidan tak hentinya mengoceh tentang lamaran Abelardo apalagi lamaran itu malah di setujui Abahnya sendiri,dia tau betul Abelardo itu seperti apa.

"Agak ke bawah keroknya Aya" Zaidan tak pungkiri istrinya benar benar punya bakat mengerok

"Masalah nya dia itu laki laki tidak benar"

" Aku juga bukan wanita yang benar gus"

Nah loh Gus Zaidan mau jawab apa tuh,Serba salah juga sebenarnya

"Kamu bisa nikah sama wanita seperti aku kenapa Azizah gak bisa? Namanya juga saudara kandung seleranya sama" benar,cahaya tak habis pikir

Hanya hembusan nafas berat sebagai jawabannya.

"Oh ya kamu bisa tidak panggil saya yang tetap saja jangan beda beda begitu jadi aneh"

" Hidup itu harus punya variasi boss" jawabnya dengan panggilan yang lain lagi

" Mas,panggil saya mas"

" Engg...."

" Perintah! Tidak bisa di tawar tawar"

Cahaya rasa ingin menikamnya dari belakang kesal sekali

" apa? Mau marah?"

" tidak cintaaaa hehehehe" ketahui lah senyuman itu adalah suatu yg di paksakan

Cahaya selesai mengerok nya tapi Zaidan bukan langsung tidur dia malah mengambil laptop nya entah apa yang di kerjakan nya.

"Orang pintar memang selalu sibuk,ckck" dia melenggang pergi untuk turun ke dapur membuat kopi

Di meja makan dia melihat Aditya yang tengah makan sembari telfonan dengan seorang wanita,tapi saat melihat dirinya dia langsung tegang dan langsung mematikan handphone nya.

" hayoo telponan sama siapa.... Pasti sama pacarnya" goda cahaya

Aditya langsung merah pipinya " iya tapi nyonya jangan bilang pak zai nanti aku di....." Katanya sembari memperagakan dirinya akan di penggal.

"Siapa peduli,orang aku mau buat kopi" saat masuk ke dapur eh malah ketemu Azizah sedang masak mie

" ciee yang bentar lagi nikah,pasti berbunga bunga ya calon pengantin"

" astaghfirullah kaget" dan di susul senyuman tipis Azizah

" nggak juga tapi ya sedikit tegang" jujurnya

" semangat ya, mbak tau ini bukan kehendak kamu mana mungkin perempuan seperti kamu jatuh cinta dengan pria seperti Abelardo,tapi mbak yakin takdir Allah" Azizah menunduk, ternyata cahaya tau perasaan nya saat ini

Dia langsung memeluk cahaya dan menangis kecil" kalau Izzah ada masalah nanti apa boleh cerita ke mbak?"

Dia teringat wajah kekecewaan sang ibu tatkala dia mengatakan mencintai seorang pria seperti Abelardo

"Yaela zah kaya sama siapa aja,kita ini bestie pasti boleh lah" Azizah sedikit tenang ada satu orang yang tau perasaan nya

" kalau kamu mau batalin pernikahan nya bilang ke mbak nanti kita usaha sama sama tapi kalau mau lanjut mbak temenin kamu sampai bahagia ya sayang" Azizah bersyukur mendapatkan kakak ipar yang sayangnya seperti ummi

" iya mbak makasih...."

" oh ya mbak mau tanya Aditya itu karyawan mas mu bagian apa?"

"Aditya kan putra sulung mas Zaidan"