Cahaya sekarang berhadapan dengan renternir peminjaman uang,dia sudah tidak tau lagi mau mendapatkan uang dari mana,dia sudah tak ada pilihan.pikirnya tak apalah asal adik adiknya bahagia dia akan melakukan apa pun,kalau perlu kulit nya pun dia jual jika memang sangat di butuhkan.
Kehidupan seperti ini sudah biasa cahaya jalani,dia hanya tinggal melanjutkan saja dan tak ada yang beda.
"Ini 4 juta,jangan lupa bunganya neng cantik" genitnya mencolek dagu cahaya
Namun langsung di tepis kasar "bukan mahram!"
" Idih,semua orang juga tau kalok lu itu jalang terkenal seantero kampung belagu bener awas gak laku"pria itu melongos pergi setelah mengatakannya karena takut di gampar cahaya
"Dasar renternir cabul"
Dengan senyum yang mengembang dia melihat adik adiknya sudah pulang sekolah,pas sekali batinnya senang.
"Ihh udah pulang sekolah,gimana sekolah nya?" Cahaya mengambil tas mereka dan masuk
"Kalau Ikhwan seperti biasa"
"Sanam juga kaya biasanya,terus tadi sanam di puji guru karena bisa hapal tabel perkalian" adunya sombong ke cahaya
"Pinternya sanam,mbak aja gak tau perkalian sanam udah tau. Kerennyaaa"
Ikhwan merogoh sakunya dan memberikan uang itu langsung ke cahaya.wanita yang tidak tau apa apa itu langsung kaget
"Duit apa ini Ikhwan?"
"Itu..dari...." Cahaya mengangkat alisnya menunggu
"Kamu gak nyuri kan?" Cahaya jadi takut sendiri
Dengan cepat Ikhwan menggeleng
Ikhwan menarik nafasnya " dari mas Zaidan" cicitnya kecil
Dia langsung meminta maaf di dalam hati karena sudah ingkar " maaf mas,Ikhwan gak bisa bohong ke mbak"
Cahaya meremas uang itu dan membuang nafasnya tak habis pikir
" Kenapa kalian ambil? Lain kali jangan di ambil. Kalian tau kan mbak udah gak ada hubungan lagi sama Gus Zaidan" keduanya menunduk sedih
Sanam langsung angkat bicara "mas Zaidan tadi kasihnya ke kami katanya untuk jajan kita"
Ikhwan mengiyakan " iya mbak"
"Mbak balikin aja duit renternir itu,ambil aja uang mas Zaidan anggap aja kita minjam nanti mbak balikin" saran Ikhwan
"Gak boleh gitu Ikhwan,mbak gak enak repotin Gus Zaidan. Apa kata keluarga nya nanti,balikin ya nanti" keduanya saling pandang kemudian menggeleng
"Mbak aja deh, Ikhwan gak enak sama mas Zaidan. Soalnya tadi dia bilang gak usah kasih tau mbak tapi Ikhwan malah ingkar" jawabnya jujur
Sebelum ke pesantren alias ke rumah Zaidan,mereka pergi ke pasar dahulu membelikan sanam sepatu dan seragam baru sesuai janji cahaya tadi pagi.
Anak itu Begitu senang sekali saat mencoba berbagi model sepatu.Dan tentu saja cahaya tidak melupakan kesayangannya Ikhwan,dia membelikan Ikhwan pensil warna yang baru karena yang lama sudah mau habis, walaupun Ikhwan tak minta tapi cahaya tau anak itu sangat membutuhkan yang baru karena Ikhwan gemar sekali melukis. Dan tentu saja dengan uang pinjaman rentenir.
Ikhwan dan sanam pulang duluan ke rumah sedangkan cahaya lanjut pergi ke pesantren sendirian.
Saat di depan gerbang dia agak lama menunggu,karena masih segan hanya untuk sekedar menginjakkan kaki ke lingkungan itu.
Tapi suatu kebetulan yang sangat di syukuri cahaya. Dia bertemu dengan Azizah yang baru pulang mungkin dari mengajar di sekolah dasar tempat dia bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalang yang di khitbah anak kiyai
Random✨👑 mengisahkan tentang seorang gadis bernama Cahaya Arunika, gadis miskin yang menghidupi ketiga adiknya, dirinya bekerja sebagai kupu kupu malam, berpenampilan seksi dan terbuka adalah ciri khasnya, melayani para pria hidung belang, menemaninya mi...