Sekolah

12.9K 523 26
                                    

"Masih ada hari besok yang menanti, siapa tahu itu kebahagiaan dan nanti malah menyesal kenapa ya aku tidak bertahan sampai besok"

~pemuda SMA


Cahaya tiba tiba terbangun dari tempat tidur dengan nafas yang ngos-ngosan seperti habis lari maraton,dia melihat sekeliling kamarnya lalu bantal yang dia tiduri basah.

" ZAIDAN?" dia baru ingat tentang suaminya

Cepat dia bangun dari tempat tidur dan membuka mukenah yang masih melekat di tubuh nya dengan terburu buru niat mencari Zaidan untuk membuat perhitungan

Baru akan keluar dari kamar Sebuah suara menghentikannya "Aya mau kemana?"

Cahaya terkejut lalu menoleh ke belakang,ada Zaidan yang baru keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melilit di pinggang nya

Dengan wajah kesal cahaya menghampirinya "apa maksud lu marah marah terus bentak bentak gue kaya tadi hah?!" Marahnya dengan berkacak pinggang

" Lu kira gue takut sama lu,dengerin ya Zaidan,kalau lu sampai kdrt gue pengadilan agama menanti!" ancamnya

Zaidan mengerutkan alisnya bingung" maksud Aya apa?"

"Maksud Aya apa" tirunya dengan nada mengejek

"Liat gelas yang lu banting pecah,pakek nanya maksud nya apa!" tunjuknya ke arah nakas

"Itu gelas mau lempar ke gue kan,tapi gak kena,iya kan ngaku lu?"

Zaidan sampai menggaruk kepalanya tak tau maksud istrinya apa " kamu ngigau ya?" Tanya nya sembari memegang dahi cahaya

" Gelasnya masih utuh kok gak pecah,kamu mimpi buruk ya?" Pertanyaan Zaidan malah membuat cahaya meradang

"Eh jelas jelas pecah kok tuh itu pec...." ucapannya menggantung

Cahaya melihat ke arah nakas,kenapa gelasnya masih utuh padahal tadi kan sudah di banting

"Tadi pecah anjir" benarkan, dia tak salah

Zaidan mengacak acak rambut cahaya gemas " sudah tidak usah terlalu di pikirkan,saya mau sholat sebentar kalau masih ngantuk tidur lagi aja"

Cahaya diam termenung memikirkan apa tadi hanya mimpi? Tapi kenapa terasa sangat nyata

Zaidan Memilih untuk ganti baju saja dan meninggalkan cahaya termenung sendiri.

Tapi baru melangkah" wiwww seksih nih,boleh dong raba raba rotinya bonus aku yang di raba dong mashh" katanya dengan nada kecentilan sembari mengedipkan sebelah matanya,bahkan tangannya lancang sekali mengelusi perut Zaidan

Cahaya ini memang definisi wanita mata keranjang tak bisa lihat yang bening sedikit langsung di gas,tadi saja marah marah sekarang malah mau jamah jamah.

Zaidan langsung merinding" mulai kambuh lagi penyakitnya"

Sebenarnya tak masalah bagi Zaidan asal dia seperti itu hanya pada dirinya.

Kini dia sedang menunggu suaminya selesai sholat dengan duduk di belakang nya menumpu dagu dengan kedua tangan

" Akhh untung cuma mimpi kalau bener iya,gue bejek bejek si Zaidan,gue jadiin ikan asin sumpah demi" batinnya berapi api ingin menampol Zaidan jika itu benar

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu 2×"

Zaidan memberikan tangannya lalu di sambar cepat cahaya tentu saja itu kesukaan nya dan juga kesempatan nya bisa bersentuhan dengan suaminya tanpa izin dari dia langsung

Jalang yang di khitbah anak kiyai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang