jalang itu di khitbah

15.8K 506 9
                                    

"Orang orang itu bukan tuhan, dia tidak punya kuasa sebesar itu untuk memutuskan siapa dan siapa yang masuk surga dan neraka" ~kiyai Ibrahim

🦚

Keesokan harinya kabar begitu cepat tersebar seperti wabah,menjalar hingga kemana mana.

Kabar tentang hubungan terlarang yang terjalin antara Gus Zaidan dan cahaya menjadi trending topik di pesantren Al madaniyah hari ini.

Entah dari mana mereka tahu tentang masalah ini.

" Saya ndak sangka ya Gus Zaidan seperti itu, rela lebih pilih jalang dari pada Ning Arum yang jelas jelas penghuni surga"

Masih banyak lagi omongan omongan yang terlontar dari mulut para santri padahal itu sudah termasuk fitnah.

Bukan hanya Zaidan dan keluarga nya yang malu, cahaya juga merasakan hal yang sama, jika sebelum nya para tetangga yang menggunjingnya kini seluruh masyarakat mencemooh cahaya dan men cap nya sebagai wanita neraka.

" Mas kenapa semua orang berkata buruk seperti itu, Izzah jadi sedih dengar nya"

" Biarkan saja, jika mendengar ucapan manusia tidak akan ada habisnya biarkan mereka memfitnah sampai lelah" ucap Gus Zaidan pasrah.

Anggota keluarga kiyai Ibrahim tengah bersantai di halaman belakang.

" Membuat manusia terus terusan memfitnah kita itu juga tidak baik anakku,kita juga salah membiarkan mereka memfitnah dan menjadikan sesuatu yang salah menjadi kebenaran di mata mereka" terang Abah.

"Lalu Zaidan harus apa bah, Zaidan bingung,kalau Zaidan jelaskan juga mereka tidak akan percaya"

Acara pagi minum teh hangat malah menjadi dingin karena masalah tadi malam.

" Khitbah dia"

Semua mata melirik kiyai Ibrahim,mereka tidak salah dengar kan.

" Jika mereka percaya dengan kebohongan itu maka jadikanlah kebohongan itu kebenaran" lanjut kiyai Ibrahim seraya meminum tehnya.

Ummi hanya bisa diam menatap sang suami saat berkata seperti itu " Abah, tidak ada cara lain?"

"Zaidan anak sulung kita, ummi ingin dia mendapatkan istri yang sempurna bagaimana Abah bisa berpikir menikah kan nya dengan gadis itu" ucap ummi menitikkan air matanya.

Ini pertama kalinya ummi membantah suaminya, sebelum nya belum pernah ia tak setuju dengan keputusan apa pun.

" Zaidan tidak mau" tolak Gus Zaidan.

" Lebih baik Zaidan tidak menikah sama sekali dari pada harus dengan dia"

Kiyai Ibrahim yang mendengar penolakan dari putranya langsung meradang.

"Apa kau sudah sempurna?" Pertanyaan abahnya membuat Zaidan bingung.

"Jangan menilai orang sembarangan seakan akan dirimu sempurna" Ucap Abah melirik sang anak.

" Malam ini kita akan khitbah dia,ummi siapkan segalanya untuk malam ini" perintah Abah.

" Abah...." Ucapan ummi menggantung kala sang suami berdiri dari duduknya.

Jalang yang di khitbah anak kiyai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang