Kaget

10.2K 438 12
                                    

Di perjalanan pulang ke rumah, Aditya tak henti hentinya mengoceh tentang Nasib Zaidan jika pulang hari ini.

"Tuan apa anda yakin akan pulang ke rumah hari ini?"

Sedari tadi hanya itu yang di tanyakan Aditya,Kepala Zaidan rasa ingin pecah mendengar nya

"Dia hanya bercanda Aditya jangan di anggap serius" jawaban yang sama untuk pertanyaan yang sama.

Untung lah Aditya mendapatkan bos yang sangat sabar,jika seperti Abelardo sudah di makan hidup hidup.

Mobil berhenti tepat di halaman rumah dan benar saja di luar cahaya sudah berdiri berkacak pinggang sudah seperti menunggu kedatangan Zaidan sejak lama.

" Apa aku bilang dia akan mencekik mu ayo lari!" Hasut Aditya berbisik

" Diamlah Aditya!"

Zaidan tak berekspektasi cahaya benar akan marah karena pasal perhiasan itu.

Dengan tersenyum sangat lebar dengan bola mata yang melotot dia menghampiri Zaidan perlahan

" Lihat senyumnya mematikan seperti Joker" bisik Aditya

" Bagaimana harimu sayangku,apakah dirimu lelah setelah menghabiskan uang 200 juta ku hemmm?"

Tangannya sudah nangkring di pundak Zaidan,yang punya badan saja sampai merinding

Dengan kasar cahaya menarik kerah baju Zaidan kuat "bisa bisa nya kau keluarkan uang sebanyak itu tanpa beri tahu aku?!!" Bentaknya tak terima sama sekali

Cahaya sudah seperti harimau yang ingin memakan orang saja,reflek Aditya memasang badannya untuk melindungi Zaidan dan merentangkan tangannya

"Dasar wanita harimau,Aku tidak akan membiarkan hidupku di sentuh wanita galak seperti mu,tidak akan!"

Tatapan maut beralih ke Aditya seketika Aditya juga ketakutan,belum melawan sudah gugur duluan.

" Kau mau pergi atau aku akan mematahkan badanmu!"

Cahaya sudah siap akan memborbardir bocah yang mengintili suaminya.

Aditya langsung memegang tubuhnya sendiri dia menatap Zaidan " tuan kali ini maafkan aku"

Dengan langkah cepat Aditya lari terbirit-birit masuk ke dalam

Zaidan malah tertawa kecil melihat mereka berdua bertengkar

" Tidak lucu sama sekali!" Marah cahaya berkacak pinggang

Dengan senyum teduhnya zaidan memberikan tangannya dan ya cahaya tau apa yang harus dia lakukan tapi cahaya sangat kesal sampai dia tak mau mengambil tangan Zaidan

Karena tak kunjung di respon Zaidan mengelus Surainya lalu mengecupnya singkat "udah ya marahnya,saya hanya ingin memberikan sesuatu untuk kamu, bukannya tadi Aya yang minta di telpon?"

Cahaya membuang mukanya,tadi kan di telpon dia hanya bercanda kenapa malah serius

" jokes dek"

"Terserah kamu,jadi gimana hapalan bacaan sholat nya?"

Pertanyaan yang terlontar itu spontan membuat cahaya panik seketika

"Anjir gue lupa anjirr" batinnya takut

"Cahaya arunika?" Panggil Zaidan bertanya

" Emm anu...itu...aaa apa yaa ha oh iya lupa deh aku tuh,tadi Ummi suruh aku ke masjid,aku pergi dulu assalamualaikum" Cahaya langsung kabur

Tapi ujung bajunya di tarik Zaidan kemudian mau tak mau dia menghadap kembali.

Zaidan menatapnya intens yah dia tau apa yang harus di lakukan yaitu mengakui kesalahannya

" Iya aku belum hapal,maaf...."

Zaidan malah tersenyum sembari mencubit hidung cahaya yang tak terlalu mancung itu

" Tidak apa,bisa belajar lagi kalau belum hapal lagi belajar lagi sampai bisa"

Tiba tiba saja sebuah mobil berhenti tepat di halaman rumah,dan yang keluar.....

" Abelardo?" Sejenak Zaidan berpikir untuk apa dia datang kemari

Dan tunggu ada Azizah turun dari sana,tentu saja itu membuat Zaidan sedikit kaget

"Beb,kenapa dia datang ke sini dan kenapa bisa sama izzah?" Cahaya juga bingung

Bukannya menjawab Zaidan malah menarik cahaya untuk masuk ke dalam "masuk ke kamar dan pakai hijabmu,saya tidak mau kamu tidak menggunakan hijab di depan pria asing"

Cahaya menurut saja,baginya menolak pun tidak ada gunanya sudah pasti akan di ceramahi juga

Di luar Azizah tampak ragu melangkah, kakinya seperti ada batu, berat sekali dan itu membuat Abelardo sangat kesal.

" Hei apa kau di kutuk ibumu menjadi batu? Langkah kan kakimu bodoh!"

"Izzah Takut"

Abelardo menarik nafasnya lalu tersenyum tak ikhlas" dengar gadis penghuni surga,ayo langkahkan kaki indahmu itu ke rumah mu sendiri supaya urusan ku cepat selesai, bisakah gadis penghuni surga ini melakukan nya?"

" Aminn"

Bukannya menjawab ya dia malah menjawab amin seperti berdoa

" Aku sedang tidak berdoa"

"Tapi om tadi mendoakan izzah menjadi penghuni surga" katanya polos

"Terserah dirimu saja dan jaga mulut mu jangan panggil aku om!"peringatnya tajam

" Iya om eh maaf tuan"

Di ruang tamu sudah lengkap seluruh anggota keluarga termasuk Zaidan ada di sana,tentu saja seluruh anggota keluarga bingung sebab Abelardo membawa seserahan banyak sekali seperti ingin......

" Melamar Azizah?"

~
Maaf ya cintaa aku baru up, semoga kalian gak bosen sama jalan cerita nya,kalau ada saran boleh lah tulis di komentar,Semua komen kalian ak pasti baca🥰

Jalang yang di khitbah anak kiyai Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang