Tatto di tangan Sofia yang bikin Gus Atta nggak bisa tidur karena dilema menyerang 😅
🌸🌸🌸🌸🌸
Mendapat penguatan mental dari keluarga untuk yang kesekian kalinya membuat niat Atta kembali bulat sempurna. Ia kembali merasa malu ketika mendengar cerita perjuangan pendiri pesantren keluarganya dulu yang tak lain adalah orangtua dari simbah kyai ahmad.
Dari kakeknya ia jadi tahu bagaimana perjuangan para pendahulunya saat ingin menyiarkan agama, mendirikan pesantren yang akhirnya menjadi sebesar sekarang ini. Tempat ngaji yang dulunya hanya didirikan dari kayu dan bambu pernah dibakar oleh orang-orang yang tidak suka akan kehadiran orangtua kyai ahmad. Bahkan ayahanda dari kyai ahmad pernah diculik dan dianiaya. Akan tetapi, berkat pertolongan Allah dan keistiqomahaan dalam menyampaikan kebenaran dan kebaikan, mereka masih diberi keselamatan sehingga bisa mempertahankan perjuangan dakwah hingga sekarang diteruskan oleh para dzuriahnya.
Berbekal itu, hati Atta lantas bertambah kuat dan yakin lagi untuk kembali ke kampung Sofia, belajar bersama dengan orang-orang istimewa dan kreatif—kalau kata kakeknya. Dan jika Atta bisa jujur, ada satu hal lagi yang membuatnya merasa ringan untuk berjuang di sana. Dukungan Sofia.
Ya. Dukungan yang secara langsung diberikan oleh gadis itu seakan semakin membuatnya kuat. Mungkin karena perkenalkan awal mereka hanya terus diisi dengan saling mengkritik dan menyindir, maka ketika sekarang gadis itu secara terang-terangan memberinya dukungan, efeknya luar biasa.
"Tetap semangat ya, Gus. Ini kebetulan baru ada turnamen sepak bola antar kampung. Jadi anak-anak pada ramai ke sana." Anto berucap setelah selesai mereka ngaji, meskipun hanya beberapa orang yang datang.
"Insyaallah, mau berapapun yang berangkat, kita gas terus ya!"
"Siap!!" pekik Anto senang.
Karena yang datang tidak lebih dari delapan orang, ngaji sore itu selesai cepat. Anto dan Baim juga yang lain segera pamit untuk menyusul teman-temannya ke lapangan untuk mendukung tim sepak bola dari kampung mereka.
"Mas Atta ada acara setelah ini?"
"Hmm?" Atta merasa tidak yakin dengan pendengarnya.
Sofia mengulang pertanyaan dengan lebih detil dan jelas. "Apa setelah ini ada acara? Ayo ikut ke lapangan, nanti saya buat agar orang-orang semakin dekat sama Anda. Kalau sudah dekat kan lebih mudah mengajak mereka ngaji."
Mungkin itu yang selama ini Sofia lakukan. Mendekati orang-orang agar mereka lebih mudah diajak. Bukan ide yang buruk menurut Atta. Dia sedang tidak ada acara apapun sehingga tidak masalah kalau ikut ide yang Sofia berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seindah Bunga Hydrangea
Ficción GeneralCerita tentang seorang pemuda bernama Atta yang sejak lahir sudah dimanjakan dengan hidup yang berlimpah materi, berlimpah ilmu agama, berlimpah pendidikan dan kasih sayang. Sehingga ia tumbuh menjadi sosok baik hati dan bijaksana. Berhasil menjadi...