Setiap tindakan pasti memiliki alasan. Begitulah apa yang Seulgi yakini. Tapi kali ini, Seulgi tak bisa menerka-nerka apa alasan di balik tindakan Jaebum selama tiga minggu ini. Setiap pagi sekitar pukul 7, Jaebum pasti sudah meninggalkan apartemen tanpa berpamitan kepada Seulgi. Lalu pria itu baru akan pulang pada dini hari dan mencegah Seulgi menyiapkan makan malam karena Jaebum memastikan dia selalu pulang setelah makan malam di luar. Seulgi pun tak keberatan dengan permintaan Jaebum.
Namun yang membuat Seulgi heran adalah Jaebum tidak pernah lagi mengundangnya datang ke studio untuk berdiskusi tentang lagunya dan proyek terbarunya, juga pria itu selalu menjawab pertanyaan Seulgi sesingkat mungkin. Sama sekali seperti bukan Jaebum. Seolah-olah Jaebum menghindari interaksi dengan Seulgi.
Apa Seulgi telah melakukan kesalahan sehingga Jaebum menjauhinya? Apa kehadirannya sekarang mengganggu Jaebum? Tapi kan mereka sudah berjanji di awal penikahan untuk saling mengatakan hal-hal yang mengganggu mereka. Apa Seulgi saja yang terlalu sensitif? Mungkin sedari awal sifat asli Jaebum memang begini adanya. Terkadang dia bisa jadi orang yang ramah dan tiba-tiba berubah menjadi orang yang sama sekali tak peduli. Seulgi jelas belum mengenal Jaebum sampai ke tahap itu.
"Jaebum-ah," Panggil Seulgi mengetuk pintu kamar Jaebum. Seulgi rasa dia perlu membicarakan sikap Jaebum yang mengganggunya akhir-akhir ini.
Pintu itu terbuka. "Ada apa?" Tanya Jaebum mengintip dari balik pintunya.
"Ayo makan malam bersama." Ajak Seulgi. Selain ingin berbicara dengan Jaebum, Seulgi yakin perut Jaebum belum diisi sama sekali. Sejak siang hari Seulgi tak melihat Jaebum keluar dari kamarnya
Jaebum sekilas nampak gelisah namun tak lama ia mengganggukkan kepala.
Syukurlah, tak ada penolakan dari Jaebum. Seulgi sudah bersiap akan menghabiskan dua porsi gukbap yang dia buat jika Jaebum memilih untuk makan malam di luar lagi.
***
"Jaebum-ah,"
Suara itu membuat Jaebum menoleh sebelum masuk ke kamarnya lagi setelah menyelesaikan makan malamnya.
"Apa aku membuat kesalahan? Akhir-akhir ini, aku merasa kau seperti menghindariku. Itu menggangguku." Ucap Seulgi langsung menyampaikan isi hatinya. Tadinya ia ingin bertanya saat makan, tapi Jaebum terlihat buru-buru sekali menghabiskan makanannya membuat Seulgi urung bertanya.
Jaebum menunduk dan terdiam. Ia terlihat ragu untuk menyuarakan jawabannya.
"Kenapa Jaebum-ah? Apa kehadiranku sekarang mengganggu?"
Jaebum dengan cepat menggeleng, tapi itu tak cukup menjawab Seulgi.
"Kalau tidak, jangan bertindak seperti ini. Jangan menghindariku. Aku tidak suka jika kita tinggal bersama tapi bertingkah seolah tak saling mengenal." Mohon Seulgi.
Jaebum tidak menggangguk ataupun menggeleng memberikan jawaban. Yang Seulgi tak tahu, di balik diamnya Jaebum, kepalanya sangat berisik.
Benar yang Seulgi bilang, ia sedang menghindari perempuan itu. Tindakan yang sangat sulit karena bagaimana pun Seulgi sudah masuk dalam kehidupannya. Jaebum memiliki alasan yang bagus mengapa ia melakukan hal itu kepada Seulgi. Tiga minggu ini, Jaebum berusaha mati-matian untuk menghilangkan perasaan aneh yang menghinggapi hatinya selepas tindakan beraninya pada acara makan malam NJK entertainment.
Ciuman itu refleks terjadi karena Jaebum ingin menunjukkan kepada orang-orang bahwa perempuan yang datang bersamanya adalah miliknya, istrinya. Tak disangka, Seulgi membalas ciumannya dan mau tak mau Jaebum merasakan kupu-kupu dalam perutnya. Ciuman itu begitu lembut seakan Seulgi juga menanti ciuman ini. Setelah ciuman itu, hati Jaebum selalu berdegup tak karuan tiap kali memandang Seulgi.

KAMU SEDANG MEMBACA
A Miraculous Thing, You
FanfictionJung Seulgi menjadi satu-satunya saksi dari titik terlemah seorang Cho Jaebum. Pertemuan itu menjadi awal terbelitnya takdir diantara mereka. Jaebum yang memiliki kekasih dan Seulgi yang tidak ingin berada dalam hubungan romantis, memutuskan untuk...