A Miraculous Thing, You

17. Something Happen to Her

Jalanan gelap di sekitar area rumah Seulgi mempermudah pergerakan Sehun agar tak menarik perhatian. Sehun hapal betul dengan lingkungan ini. Ia sering mengantarkan Seulgi pulang ke rumah ketika mereka masih menjadi sepasang kekasih. Tempo hari yang lalu, Sehun tak sengaja melihat Seulgi sedang berjalan ke arah rumahnya, sendirian. Dari perkiraan Sehun, Seulgi saat itu sudah melewati jam kerjanya dan pastinya saat ini dia sedang dalam perjalanan pulang. Anehnya, dalam pikiran Sehun, mengapa Seulgi malah pulang ke rumah lamanya? Seharusnya Seulgi tinggal bersama Jaebum bukan? Entah dimana, yang jelas bukan di lingkungan rumah Seulgi yang biasa-biasa saja.

Sehun pelan-pelan mengikuti Seulgi dan benar saja, Seulgi pulang menuju gedung dimana rumahnya terletak. Esok harinya, Sehun ingin memastikan apa yang ia lihat. Sehun dengan sabar menunggu Seulgi pulang. Seperti dugaannya Seulgi pulang menuju rumahnya pada pukul yang sama seperti kemarin, sendirian. Apa mungkin Jaebum pindah dan sekarang mereka tinggal bersama di rumah Seulgi? Terdengar seperti pilihan yang tidak bagus untuk Jaebum mengingat Jaebum pasti harus membiasakan diri hidup di lingkungan sederhana. Tidak seperti dirinya yang mudah beradaptasi dengan gaya hidup Seulgi. Dinilai dari manapun, Sehun merasa dirinya lebih baik dari Jaebum. Dia tak kalah tampan dari Jaebum. Mungkin hartanya tak sebanyak Jaebum, tapi itu cukup untuk membawa Seulgi berkencan ke tempat manapun yang ia mau. Dan yang paling penting, tak ada orang yang dapat mencintai Seulgi lebih dari dirinya.

Esok harinya Sehun datang dan terus datang untuk mengamati kegiatan Seulgi. Tapi setelah lama mengamati, Sehun tak pernah satu kalipun melihat keberadaan Jaebum. Semakin banyak pertanyaan menghinggapi kepala Sehun.

Apa mereka sedang bertengkar sehingga Seulgi pulang ke rumahnya?

Apa Jaebum selalu keluar dari rumah Seulgi pagi-pagi buta dan kembali saat dini hari membuat Sehun tak sempat melihat Jaebum?

Apa mungkin Jaebum dan Seulgi bercerai? Siapa tahu kan?

Yang manapun itu, sekarang adalah kesempatan Sehun untuk menyadarkan Seulgi bahwa hanya dirinya seorang yang dapat bersama Seulgi. Sebelum menyusun rencananya, Sehun benar-benar memastikan bahwa Seulgi sudah tidak hidup bersama Jaebum lagi. Lima belas hari lamanya Sehun menguntit aktivitas sehari-hari Seulgi dan tidak ia jumpai Jaebum dimanapun. Itu bagus. Rencananya pasti akan berhasil.

***

Film aksi yang ditayangkan oleh layar bioskop tidak berhasil menarik minat Jaebum untuk menontonnya dengan sungguh-sungguh. Saat ini Jaebum sedang menemani Ashley menonton film yang baru-baru ini tayang. Mereka terbiasa menyewa satu studio untuk berkencan di bioskop. Kegiatan menonton film bersama biasanya selalu menyenangkan untuk dilakukan karena setelahnya pasti mereka akan bertukar pandangan tentang film itu. Ashley akan mengomentari bagaimana akting para pemain sedangkan Jaebum akan mengkritik jalan cerita jika menurutnya terlalu mudah tertebak.

Tapi sekarang Jaebum hanya menatap layar dengan tatapan kosong. Pikirannya melayang ke momen ketika ia menonton drama yang dibintangi Ashley di ruang tengah apartemennya. Seulgi ikut menyaksikan itu bersamanya.

"Hyeri sangat menyebalkan!" Seru Seulgi gemas melihat karakter yang diperankan Ashley di dramanya. Ashley berperan sebagai seorang perundung kejam. "Tapi aktingnya sungguh bagus. Wah dia benar-benar aktris yang hebat." Kagum Seulgi.

"Iya kau benar. Apalagi dia sangat cantik." Ucap Jaebum diam-diam membanggakan kekasihnya.

"Iya setuju. Cantik sekali tapi ah, aku ingin memukulnya hahaha." Canda Seulgi yang masih terbayang-bayang kelakukan jahat Hyeri.

Jaebum meringis merasakan ironi dalam kisah asmaranya. Kini ia sedang duduk bersama Ashley tapi tak dapat menghentikan kepalanya untuk tidak memikirkan Seulgi. Padahal ia sedang berusaha untuk memperbaiki hubungannya dengan Ashley. Katakan saja dia bajingan, semudah itu kehilangan perasaan pada Ashley saat hadir perempuan lain yang memberikan sesuatu yang tak mampu Ashley berikan. Jaebum merasa dirinya adalah pria brengsek yang tidak lagi layak berada di sisi Ashley.