Kedua pasangan itu bertemu di tujuan akhir mereka, yaitu Pasar Dongmun. Hari sudah mulai gelap, Seulgi dan Wendy kembali beriringan. Walaupun banyak orang yang memadati pasar itu, tapi Wendy dengan santai memilih untuk tidak memakai masker. Sedangkan Mark dan Jaebum memilih untuk memakai masker dan menjaga sikap mereka agar tidak mengundang perhatian.
Wendy mengajak Seulgi ke bagian pasar yang berisi berbagai barisan kedai penjaja makanan. Jaebum dan Mark berjalan sedikit jauh di belakang mereka. Mata Wendy membesar memperhatikan banyak sekali makanan yang ingin dia beli. Tapi matanya tertuju pada satu kedai yang menarik perhatiannya. Wendy membawa Seulgi ke sebuah kedai yang menjual jajanan seafood.
"Ajumma, satu lobster bumbu pedas dan..." Wendy melirik Seulgi. "dan satu cumi bakar." Ucap Seulgi ramah kepada seorang ajumma penjual di kedai itu.
Mereka menunggu pesanan mereka. Seperti saat bersama Jaebum, beberapa orang juga menydari kehadiran selebriti di tengah mereka.
"Ah, Wendy-ssi! Boleh aku dan temanku berfoto denganmu?" Seorang penggemar pria malu-malu mendekati Wendy. Di sebelahnya, berdiri seorang pria yang tampak lebih muda.
"Tentu saja!" Ucap Wendy antusias. Wendy selalu berusaha menghargai penggemarnya. Seulgi dengan senang hati membantu memotret mereka.
"Terima kasih, Wendy-ssi. Kami mencintaimu!" Kedua penggemar pria itu membentuk heart sign dengan tangan mereka untuk Wendy.
Wendy membalas heart sign itu dengan heart sign yang sama. Kedua penggemar itu tertawa kesenangan karena mendapat balasan dari idola mereka. Penggemarnya lucu sekali.
Setelah pesanan mereka siap, Wendy dan Seulgi memilih untuk berjalan kembali dan menyimpan makanan mereka untuk dimakan bersama Mark dan Jaebum.
Ponsel Wendy berbunyi, Mark meminta mereka bertemu di sebuah restoran kecil di sebelah toko banchan. Wendy dan Seulgi segera menuju restoran yang Mark maksud.
"Dimana ya mereka?" Wendy mencari-cari kehadiran dua pria yang katanya sudah duduk dan memesan makanan untuk mereka.
Seulgi melihat Mark melambai-lambaikan tangannya agar mendapat perhatian dua wanita itu.
"Disana Wen." Mereka menuju meja yang berada di sudut restoran. Pilihan tempat yang bagus mengingat tak ada pelanggan lain di dekat meja mereka.
"Wah soju!" Seru Seulgi girang melihat alkohol kesukaannya di atas meja makan. Seulgi meletakkan jajanan yang tadi mereka beli di pinggir meja.
Jaebum cukup terkejut melihat Seulgi yang antusias melihat soju. Jaebum kira Seulgi tak suka minum-minum mengingat Seulgi pernah menolak wine yang dulu pernah ia tuangkan ke gelas Seulgi.
Dua sundubu jiggae dan budae jiggae terhidang di depan mereka. Mark dan Seulgi mengambil sundubu jiggae mereka lalu dua budae jiggae untuk Jaebum dan Wendy.
Mereka menikmati makan malam mereka dengan ditemani lagu-lagu trot yang diputar dari radio oleh snag pemilik restoran.
"Ah aku masih lapar." Ucap Wendy mengambil lobster bumbu pedasnya dan memakannya dengan lahap. Mark membuka mulutnya ke arah Wendy. Wendy tahu apa yang diinginkan Mark. Ia menyuapi kekasihnya daging lobster yang tersisa. Tak lupa, Wendy membersihkan sisa-sisa saus yang menempel di tepi mulut Mark. Seulgi melihat Wendy pandai sekali mengurus Mark.
"Mark-ssi, Wendy akan jadi istri yang hebat."
Mark menatap Seulgi yang duduk bersilangan di depannya. "Oh, Wendy sudah memberitahumu, ya?"
Seulgi menggangguk kecil. "Mari kita rayakan kabar baik itu!" Seulgi membuka satu botol soju dan menuangkannya ke dalam empat gelas kecil.
Mereka bersulang. "Ah! Nikmatnya." Seulgi menggeliatkan badannya merasakan alkohol mengalir dalam tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Miraculous Thing, You
FanfictionJung Seulgi menjadi satu-satunya saksi dari titik terlemah seorang Cho Jaebum. Pertemuan itu menjadi awal terbelitnya takdir diantara mereka. Jaebum yang memiliki kekasih dan Seulgi yang tidak ingin berada dalam hubungan romantis, memutuskan untuk...