13. Another Side of Her (3)

44 5 0
                                    

Tak terasa sudah berjalan empat bulan sejak pengumuman pernikahannya dengan Jaebum. Seulgi merasa kehidupan "baru"-nya berjalan cukup lancar. Begitupun yang terjadi di hidup Jaebum. Setiap waktu makan malam, Seulgi dan Jaebum saling memberitahu bagaimana hari mereka berjalan. Jaebum bilang, boygroup besutannya berhasil debut dan mendapat sambutan cukup baik dari para penggemar pop korea. Brand-brand yang dulu pernah bekerjasama dengannya sebelum skandal itu terjadi, mulai mengontaknya untuk kembali menandatangi kontrak ulang dengan mereka. Agensi yang dipimpinnya juga tak mengalami masalah yang berarti.

Itu semua kabar bagus. Seulgi turut senang mengetahui Jaebum perlahan-lahan menjadi seseorang yang lebih kuat, sampai titik dimana Seulgi tak lagi khawatir menunggu pesan Jaebum setiap malam yang mengabarkan kapan tepatnya Jaebum akan pulang ke apartemen.

Jika Jaebum ingat untuk mengabarinya, itu bagus. Tetapi jika Jaebum terlalu sibuk hingga lupa mengabarinya, dan anehnya Jaebum tak pernah lagi lupa mengabari Seulgi sejak kejadian Jaebum mengendap-endap memasuki apartemennya karena pulang terlambat, perasaan Seulgi tetap tenang.

Berjalannya waktu mengantarkan Seulgi memasuki musim panas. Musim yang banyak dinantikan oleh kebanyakan orang terutama para pelajar. Musim panas itu berarti waktunya pergi berlibur bersama keluarga, kerabat, atau teman-teman menikmati kebebasan bergerak di luar ruangan tanpa harus khawatir diterpa udara dingin. Hanya saja tetap siapkan payung karena hujan sering datang kala musim panas tiba.

Namun kehangatan musim panas sulit dirasakan oleh Seulgi karena dua kejadiannya yang pernah terjadi di masa lalu. Musim panas kali ini pun, Seulgi masih merasakan kepedihan yang tertinggal dalam hatinya.

"Jaebum-ah, besok aku akan pergi ke Ansan." Ucap Seulgi memberitahu Jaebum yang sedang sibuk dengan layar tabletnya.

Jaebum mengangkat wajahnya dan menatap Seulgi, "Ansan? Kau ingin mengunjungi seseorang?"

Seulgi mengangguk, "Iya, tepatnya dua orang. Mungkin aku akan menginap dan pulang besok harinya."

"Menginap? Dimana? Kau ke Ansan sendirian?" Tanya Jaebum yang kini perhatiannya sudah sepenuhnya fokus kepada Seulgi.

"Iya, di sebuah hotel. Benar, besok aku sendiri akan ke Ansan."

"Aku antar saja." Tawar Jaebum. Sebetulnya dia ingin tahu kemana sebenarnya Seulgi akan pergi dan siapa orang yang akan ditemui Seulgi.

"Terima kasih tapi tidak perlu, Jaebum-ah." Tolak Seulgi. Seulgi merasa tak enak hati jika terus-menerus menerima kebaikan dari Jaebum. Bagi Seulgi, sering diajak berdiskusi tentang lagu-lagu yang sedang dikerjakan Jaebum, menemani kegiatan minggu Seulgi menemui anak-anak atau merawat para kucing, dan sering mentraktir Seulgi makanan enak, sudah cukup untuk merasakan kebaikan hati Jaebum. Apalagi baru-baru ini, Jaebum memberikan Seulgi pinjaman uang yang cukup besar. Uang yang digunakan untuk membuka toko kue keduanya.

Sejak kabar tentang dirinya menyebar luas di internet, toko kue Seulgi diserbu oleh orang-orang yang penasaran. Waktu itu, Wonwoo dengan panik menelpon Seulgi.

"Nuna! Toko kita kedatangan banyak orang. Bagaimana ini? Bahkan sampai ada yang memesan 500 kotak kue. Kita tak bisa memenuhi semua permintaan."

Mendengar keluhan Wonwoo, Seulgi terpaksa cuti dari kantornya untuk membantu Wonwoo. Mereka merombak sistem bisnis dan merekrut beberapa pegawai demi memenuhi permintaan konsumen karena keramaian di tokonya tidak hanya terjadi dalam satu minggu. Seulgi kira keramaian di tokonya akan surut setelah satu dua minggu setelah pemberitaan dirinya banyak dibicarakan di sana sini. Nyatanya, banyak konsumen yang datang kembali karena menyukai rasa otentik dari kue-kue yang dijual. Jaebum yang mengetahui hal itu, menawarkan bantuan modal yang cukup besar kepada Seulgi dan Wonwoo untuk membuka satu cabang toko di sebuah mal. Awalnya Seulgi menolak kebaikan hati Jaebum, tapi Jaebum terus memaksanya dan bilang kalau Seulgi tak perlu buru-buru mengembalikan pinjaman. Jujur saja, berkat bantuan modal itu, Seulgi dan Wonwoo merasa sangat terbantu. Wonwoo bahkan resign dari pekerjaan untuk fokus mengurus bisnis keluarganya yang secara tiba-tiba lebih banyak mendatangkan keuntungan.

A Miraculous Thing, YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang