Para tamu undangan berkumpul di depan kedua pengantin yang membelakangi mereka. Mereka menanti sebuket bunga yang akan dilemparkan oleh Sang Raja dan Ratu acara ini. Sebagian besar dari mereka yang berkerumun adalah para wanita atau pria yang berstatus tanpa pasangan. Mereka berharap dapat menangkap buket itu karena katanya, siapapun yang berhasil menangkap buket bunga pengantin, maka orang itu yang akan menjadi pengantin yang selanjutnya.
"Satu, dua, tiga!" Pembawa acara yang merupakan seorang pembawa acara terkenal Korea Selatan, Park Sukjae, telah berhitung dan buket bunga mawar itu melayang di atas kerumunan orang.
Seorang wanita yang sedang memperhatikan kue pernikahan menangkap buket mawar itu. Dengan wajah bingung, wanita itu melihat sekelilingnya.
"Uwo, daebak!"
"Sepertinya para pria Korea Selatan akan patah hati tahun ini."
"Siapa pria beruntung yang bisa mendapatkan hati Ashley?"
Suara-suara orang memenuhi aula pertemuan itu.
"Selamat Ashley Kim! Semoga keberuntungan menghampirimu. Aku dengan senang hati menjadi MC di acara bahagiamu." Sukjae menghampiri Ashley dan memberikan selamatnya. Ia meminta fotografer untuk memotret Ashley yang datang menggunakan gaun hijau tua lengkap dengan riasan naturalnya.
Ashley masih tak mengerti apa yang sedang terjadi. Dirinya sengaja tidak mendekat ke kerumunan karena tidak tertarik bergabung untuk menangkap buket. Dia sekarang tidak di posisi dimana dia harus menangkap buket itu. Mempunyai pasangan saja tidak, mana mungkin ia terpikir untuk segera menikah. Ajaibnya, buket ini malah jatuh ke tangannya.
Ashley memandangi buket itu. Rangkaian mawar merah muda dan putih terlihat sangat cantik, senada dengan dekorasi acara pernikahan ini.
"Ashley, kamu menangkap buketnya."
Kepala Ashley berputar, melihat kedua wanita yang menghampirinya. "Wendy!" Ashley tak mengira Sang Ratu acara ini repot-repot menghampirinya. Wendy terlihat sangat elegan dengan gaun pernikahan putih dan tiara kecil yang menghiasi kepalanya.
"Oh, hai Seulgi." Sapa Ashley begitu melihat Seulgi berjalan di belakang Wendy.
Ketiga perempuan itu berkumpul lagi snjak terakhir mereka bertemu di pernikahan Hajoon dan Chanmi. Mereka saling memeluk tubuh satu sama lain dan menyapa dengan hangat
"Kau mengambil buketnya, tapi dimana pasanganmu?" Goda Wendy.
"Kau meledekku ya, Wendy Oh." Cibir Ashley.
"Yak, Ashley Kim, buket itu artinya pertanda, kau tahu. Bagaimana dengan pria bernama Younghyun itu? Apakah semuanya berjalan lancar?"
Ashley menggeleng. "Tak ada satupun pesan yang masuk dari pria itu. Lalu, tiba-tiba Jaebum mengirimkan nomor Younghyun kepadaku." Ashley menoleh ke arah Seulgi. "Ternyata kalian berdua berusaha menjodohkanku dengan Younghyun, ya."
"E-eh, aku tidak tahu kalau Jaebum melakukan itu." Elak Seulgi yang memang tidak tahu apa yang direncakan Jaebum dengan memberikan nomor Younghyun kepada Ashley. "Jadi, apa Younghyun membalasmu?" Tanyanya.
"Tidak. Yasudahlah, aku tidak terlalu berharap dengan dia. Lihat, ada banyak pria lajang disini. Mungkin aku bisa mendapatkan satu."
Wendy tertawa dan mulai menjodohkan satu-satu kenalannya kepada Ashley. Seulgi yang melihat itu hanya bisa memikirkan betapa Younghun telah menyia-nyiakan kesempatan untuk setidaknya lebih dekat dengan idolanya. Tapi semua keputusan ada di tangan Younghyun. Mau bagaimanapun, jika Younghyun sudah memilih, Seulgi tak akan lagi berusaha mendekatkan Younghyun dengan Ashley.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Miraculous Thing, You
FanfictionJung Seulgi menjadi satu-satunya saksi dari titik terlemah seorang Cho Jaebum. Pertemuan itu menjadi awal terbelitnya takdir diantara mereka. Jaebum yang memiliki kekasih dan Seulgi yang tidak ingin berada dalam hubungan romantis, memutuskan untuk...