9. I Miss her

42 4 0
                                    

Ashley menunggu kehadiran seseorang yang amat ia rindukan di ruang tamunya. Hatinya hancur mendengar berita pernikahan Jaebum. Ashley akui dirinya salah, tapi ia punya alasan untuk tindakannya. Semoga saja Jaebum sempat membaca pesannya dan berkenan menemuinya.

Pip pip pip

Seseorang menekan tombol sandi apartemennya. Ashley buru-buru bangkit dan menuju pintu masuk untuk menyambut tamunya.

"Hai, apa kabar?" Tanya tamunya sambil tersenyum canggung. Terlihat sekali bahwa ia habis berlari dari suara napasnya yang terengah-engah.

"Masuklah."

Jaebum memasuki apartemen Ashley. Indera penciumannya langsung dipenuhi oleh aroma khas Ashley yang ia sukai. Saat melihat Ashley berdiri di ambang pintu, Jaebum ingin sekali memeluk Ashley tapi ia menahan diri. Ia masih harus mendengar penjelasan Ashley terlebih dahulu sebelum terbuai oleh rasa rindunya.

"Kemana saja kamu selama ini, Aera-ya?" Tanya Jaebum yang sudah duduk di sofa ruang tamu. Jantung Ashley berdegup cepat mendengar Jaebum memanggil dengan nama Korea-nya. Tidak banyak orang yang memanggil Ashley dengan nama Aera, kecuali orang tuanya, neneknya, sahabat dekatnya, termasuk Jaebum, sehingga panggilan ini terasa sangat dalam baginya.

"Maafkan aku. Aku salah. Aku tidak akan membela diri. Waktu itu, bertepatan saat aku sedang ada jadwal di luar negeri, kak Hoon langsung menyita ponselku. Ia tahu berita tentangmu dan tidak mau memberitahuku. Lantas setelah kembali ke Korea dan aku sudah mendengar semuanya, Kak Hoon bahkan Ibu melarangku untuk menemuimu. Padahal aku ingin sekali menemuimu, tapi Ibu mengancam akan mengeluarkanku dari proyek film terbarunya jika aku tetap memaksa menemuimu. Ibu tidak ingin aku ikut campur dengan skandalmu. Ia khawatir jika namaku akan terseret dalam skandalmu mengingat rumor kencan kita. Harusnya aku tak mendengarkan perkataan ibuku dan tetap menemuimu. Maaf, Jae-ya." Ashley terisak menyadari kesalahann yang tentu sudah menyakiti hati Jaebum. Jaebum pasti sangat membutuhkan dirinya saat itu. Tapi dia tidak berusaha mencari segala cara untuk menemui Jaebum dan malah bersikap egois. Ashley tidak menyalahkan Kak Hoon, manajernya, ataupun ibunya. Jika saja dia punya keberanian untuk mengorbankan karirnya demi Jaebum, mungkin ia tak akan mendengar kabar pernikahan Jaebum dengan perempuan yang sama sekali ia tak kenal. Ia kira Jaebum akan memahami tindakannya kali ini, sama seperti yang sudah pernah terjadi sebelumnya dimana Jaebum akan selalu berkata tidak apa-apa dan mengerti kesibukan serta ambisi Ashley tentang kariernya. Tapi berita pernikahan itu benar-benar cara paling tidak masuk akal untuk membalas tindakan egoisnya.

Jaebum tak bisa melihat Ashley terus menangis. Mendengar penjelasan dari Ashley, melegakan hatinya. Akhirnya ia mendapat kepastian atas kebimbangan hatinya yang bertanya-tanya apakah Ashley masih masih mencintai dirinya dan ingin melanjutkan hubungan ini. Jaebum merengkuh tubuh Ashely dan membawanya ke dalam pelukan.

"Aku mengerti. Jangan menangis lagi, ya. Kamu tidak salah apa-apa, Aera-ya." Jaebum mengusap-usap punggung Ashely untuk menenangkannya.

Ketika Ashley mulai tenang, Jaebum memutuskan untuk menceritakan apa yang terjadi kepadanya selama ini kepada Ashley agar kekasihnya ini tidak salah paham dengan situasinya.

Raut wajah Ashley terlihat sendu. Ashley merasa bersalah setelah mendengar cerita utuhnya dari Jaebum. "Ah, sepertinya aku harus langsung berterima kasih kepada Seulgi-ssi. Dia orang baik."

Ashley tak mengira skandal itu akan membuat kekasihnya menjadi putus asa hingga berani mengambil keputusan gila. Nasib baik, ada seorang wanita yang kini berstatus sebagai istri Jaebum secara kebetulan lewat dan menghentikan aksi gila itu.

"Jadi pernikahanmu ini akan berakhir dalam satu tahun?"

"Iya, apa kamu bisa menungguku selama satu tahun?" Tanya Jaebum dengan penuh harap.

A Miraculous Thing, YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang