Sebenarnya Jaebum sudah menyadari sikap Seulgi yang perlahan tidak lagi berusaha mendapatkan hatinya. Jaebum masih mendapatkan kotak bekalnya, tapi ia tidak mendapatkan kecupan dari Seulgi sebelum ia pergi bekerja. Seulgi juga tak lagi datang ke kamarnya untuk tidur bersama. Tidak ada oborolan hangat yang membicarakan tentang hal-hal yang ia sukai karena Seulgi tidak pernah mengajaknya untuk makan malam bersama dengan alasan lembur mengerjakan proyek di kantornya, tak ada lagi ajakan kencan, serta tak ada lagi panggilan 'sayang' yang ia dengar dari Seulgi.
Apakah Seulgi sudah menyerah dengan dirinya yang tak kunjung menyatakan perasaan?
Jaebum khawatir jika wanita itu benar-benar sudah menyerah. Sebelum hal yang tak ia inginkan terjadi, Jaebum berencana mengajak Seulgi ke studionya. Ada hal yang ingin ia tunjukkan kepada Seulgi.
"Seulgi, hari ini kau ada waktu untuk mendengarkan lagu yang akan kita nyanyikan untuk albumku? Lagunya baru saja selesai diproduksi. Aku ingin mendengar pendapatmu dan mungkin kita bisa sekalian latihan untuk recording." Tanya Jaebum secara alami mengundang Seulgi untuk datang ke studionya.
Seulgi yang tengah berkutat dengan laptopnya mengalihkan pandang kepada Jaebum. Proyek di kantor membuatnya mau tak mau tetap harus bekerja di akhir pekan. Ia terdiam sebentar menimbang ajakan Jaebum.
"Oh iya aku sampai lupa dengan lagumu. Hhmm..." Seulgi tampak ragu melanjutkan kalimatnya.
"Kau masih sibuk? Tak apa, jika nanti sudah luang, kau bisa memberitahuku."
"Bukan, bukan itu. Setelah kupikirkan, aku tidak bisa berpartisipasi dalam lagumu, Jaebum-ah. Maafkan aku."
Seulgi dapat melihat kekecewaan tergambar di wajah Jaebum.
"Kenapa tiba-tiba?"
"Tidak tiba-tiba, Jaebum-ah. Aku sudah lama memikirkannya dan kurasa aku tidak pantas menjadi pasangan duet di album terbarumu. Ada banyak penyanyi wanita lain yang lebih baik dariku," Seulgi berhenti memikirkan sebuah nama yang terlintas dibenaknya, "misalnya.... Kwon Ahyoung, kurasa dia cocok dengan suaramu. Dia bisajadi pilihan untuk pasangan duetmu."
Jaebum tidak ingin lagu ini ia nyanyikan dengan orang lain, sekalipun Kwon Ahyoung atau siapapun itu memiliki kemampuan bernyanyi yang lebih baik dari Seulgi. Tapi penolakan ini, tak membuat Jaebum berkecil hati. Ia tetap harus membawa Seulgi datang ke studionya. "Baiklah, jika kau tidak ingin menjadi rekan duetku. Tapi apakah setidaknya kau mau mendengarkan lagu itu?" Ucap Jaebum dengan nada memelas.
Seulgi lagi-lagi terdiam memikirkan sesuatu dalam benaknya. "Oke. Tapi aku harus menyelesaikan pekerjaanku dulu. Sekitar jam 7 malam, bagaimana?"
Wajah Jaebum kembali bersemangat. "Iya, tak apa. Terima kasih, Seulgi."
Tepat pukul 7 malam, sesuai janjinya, Seulgi meluangkan waktunya untuk Jaebum. Setelah makan malam, mereka pergi ke studio pribadi Jaebum yang berada di gedung agensinya.
Jaebum menyalakan komputernya dan membuka sebuah arsip lagu yang sudah tak sabar ia perdengarkan kepada Seulgi. Jaebum langsung memutar lagu itu, menantikan reaksi Seulgi.
Seulgi mendengarkan dengan seksama lirik dan melodi dari lagu yang berjudul Miracle itu.
"Jadi albummu akan dirilis di musim dingin ini, ya?" Tanya Seulgi setelah lagu itu selesai diputar.
Jaebum menggangguk. Melodi lagu itu terdengar lembut dan liriknya dapat menghangatkan hati saat musim dingin, ia menyukainya. Sepertinya lagu ini Jaebum ciptakan untuk pengemarnya. Penggemarnya seperti Miracle, keajaiban, untuk Jaebum. Eunha pasti akan menyukai lagu ini, pikir Seulgi.
"Jaebum-ah, sepertinya lagu ini lebih baik jika kau nyanyikan sendiri. Aku yakin, penggemarmu akan lebih menyukainya." Saran Seulgi.
Jaebum menghela napasnya. Tidakkah Seulgi dapat menangkap pesan tersirat yang ingin ia sampaikan melalui lagu ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
A Miraculous Thing, You
FanfictionJung Seulgi menjadi satu-satunya saksi dari titik terlemah seorang Cho Jaebum. Pertemuan itu menjadi awal terbelitnya takdir diantara mereka. Jaebum yang memiliki kekasih dan Seulgi yang tidak ingin berada dalam hubungan romantis, memutuskan untuk...