3. Meeting Her Family

44 5 0
                                    

Di hari minggu ini, seperti rencananya, pria itu bersemangat mendatangi rumah kakaknya. Dia ingin mengambil salah satu komik dari mangaka favoritnya. Hari ini, Wonwoo akan mendatangi salah satu acara tahunan komik Jepang terbesar di sebuah mal di Seoul. Sebelum dia pergi, Wonwoo mampir ke rumah lamanya untuk mengambil komik favoritnya sekaligus meminta Seulgi untuk menjaga Eunwoo, anak laki-lakinya yang baru berusia 18 bulan, sementara ia dan istrinya pergi ke acara itu. Di acara itu, para mangaka akan melakukan pameran karya dan jumpa penggemar. Wonwoo sebagai penggemar berat komik Jepang sejak sekolah dasar tentu tidak mau melewati acara besar itu. Bertemu dengan mangaka komik favoritnya adalah salah satu dari sekian banyak impian masa remajanya.

Pip pip pip pip

Wonwoo membuka pintu rumahnya. Matanya memperhatikan sepasang sepatu yang tidak dikenali. Sepatu kets putih yang terlalu besar untuk kaki Seulgi. Ini sepatu pria, pikir Wonwoo. Tidak biasanya Seulgi menerima tamu pria di jam sepagi ini.

"Nuna, aku datang." Wonwoo berteriak memanggil kehadiran Seulgi.

"Noua! Ini ada Eunha dan juga Eunwoo." Wonwoo terus berteriak karena tidak kunjung ada jawaban dari Seulgi. Eunha yang menggendong Eunwoo, meletakkan kotak makanan yang telah ia siapkan di meja makan. "Oppa, sepertinya Seulgi unni sedang keluar. Dia meninggalkan tulisan ini." Eunha menyerahkan catatan kecil yang ia temukan di dekat kimbab yang ada di meja makan. Wonwoo meraih kertas itu dan membacanya.

Aku ada perlu ke tokoku. Tidak lama. Jika kau lapar, hangatkan di microwave dan makan. Maaf hari ini kimbap lagi.

-Seulgi

Kerut di dahi Wonwoo terlihat jelas setelah ia selesai membaca catatan itu. Wonwoo baru sadar, kalau hari ini adalah jadwal Seulgi untuk mengecek persediaan bahan baku di toko kue mereka. Tapi aneh, Seulgi sedang menerima tamu namun dia tak ada di rumah. Lalu kemana tamunya ini?

"Cho-cho Jaebum?! Ini benar kau?!" Wonwoo tersentak mendengar teriakan Eunha. Ia segera menghampiri Eunha yang terperangah dengan pemandangan di hadapannya.

Wonwoo membelalakkan matanya tak mempercayai apa yang sedang ia lihat. Di hadapannya berdiri seorang Cho Jaebum dengan muka bantalnya yang baru saja keluar dari kamarnya. Jaebum menutup telinganya karena mendengar teriakan Eunha.

"Oh hai." Sapa Jaebum, lalu dia menguap. "Iya aku Cho Jaebum. Kalian siapa ya?' Tanya Jaebum sambil memperhatikan wajah setiap orang yang ada di depannya. Seorang pria, wanita, dan anak kecil. Jaebum mengenali wajah pria itu.

"Ah, kau Jung Wonwoo ya? Salam kenal. Ngomong-ngomong dimana Seulgi?"

Wonwoo masih mencerna apa yang terjadi antara Seulgi dan Cho Jaebum. Bukankah peluangnya sangat kecil jika kakaknya mengenal Cho Jaebum? Bahkan sampai membiarkan Jaebum menginapa di rumah mereka. Hal ini sulit dipahami oleh nalar Wonwoo.

"Nu-nuna sedang keluar. Tapi kenapa kau bisa disini? Kenapa kau keluar dari kamarku? Kau menginap? Apa yang kau lakukan terhadap Nuna?" Wonwoo teringat skandal pelecehan yang dilakukan Jaebum. Ia khawatir Seulgi merupakan salah satu korban dari kejahatan Jaebum. Bisa saja nunanya yang naif dan baik hati itu diancam oleh Jaebum.

"Woah tenang, Bung. Satu-satu. Tolong jangan salah paham dulu." Jaebum mundur selangkah. Adik laki-laki Seulgi menghujaninya dengan berbagai pertanyaan. Jaebum harap Seulgi cepat kembali saja agar ia lebih mudah menjelaskan situasinya.

Tiba-tiba Eunwoo yang merasa kehausan, mulai merengek. Eunha yang sedari tadi masih takjub dengan kehadiran Cho Jaebum di hadapannya, langsung tersadar. Maklum, Cho Jaebum adalah salah satu penyanyi pria favoritnya. Sungguh kebetulan yang amat acak ia bertemu idolanya di rumah kakak iparnya. Eunha mengambil botol dot di dalam tas Eunwoo. Wonwoo mengambil alih Eunwoo dan membawanya ke dalam kamarnya.

A Miraculous Thing, YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang