sebelas

1.9K 208 31
                                    

Sorry for typo💐

🍫Happy reading🍫

Mata Gyuvin tidak sedikitpun terpejam.

Perasaanya di liputi cemas dan khawatir saat panas Yujin tidak turun turun bahkan di jam tiga dini hari.

Bibir Yujin masih saja menggumamkan namanya dengan pejaman mata yang berkerut, ketara sekali bocah itu tengah merasakan sakit.

Kan... Kalo gini Gyuvin rasanya mau Bogem wajah nya aja yang malah bawa Yujin keluar malem malem, harusnya Gyuvin udah ngeh dari pagi kalo Yujin badannya udah hangat.

Posisi keduanya kini Gyuvin berada di karpet bawah kasur dengan satu tangan nya yang di genggam erat oleh Yujin.

Beberapa jam yang lalu Gyuvin mengambil selimut lagi untuk Yujin karena badan remaja itu menggigil. Gyuvin ingin kembali tiduran di sebelah Yujin akan tetapi dirinya terlalu sering beranjak pergi, takut membuat Yujin terganggu.

Tangan Gyuvin satunya di gunakan untuk mengecek suhu tubuh Bocah nya yang semakin panas saja.

Lelaki itu memikirkan ribuan cara hingga idenya berpusat pada satu aktivitas yang mungkin bisa membuat panas Yujin turun, Kompres!

Gyuvin dengan pelan ingin melepas genggaman tangan nya dari tangan Yujin akan tetapi kembali di tahan bocah itu.

"Kakak.. jangan pergi." Ucapnya Parau dengan mata terpejam.

"Kakak jangan pergi.." ucapnya lagi dengan air mata yang keluar dari sudut matanya.

"Nggak, sayang...." Gumam Gyuvin, lelaki itu kembali duduk dan menghapus air mata Yujin yang matanya masih terpejam.

"Kakak mau ambil kompres buat Yujin, sebentar doang kok, ya? Bayi kakak semesta kakak, nurut sebentar ya?" Bisik Gyuvin, akan tetapi genggaman Yujin makin mengerat.

Gyuvin menghembuskan nafasnya pelan, bukan apa apa tapi dia khawatir banget!

Gyuvin memutuskan untuk menaikkan selimut dan mengusap dengan sayang rambut Yujin yang bibirnya masih bergumam.

Beberapa menit berlalu, Gyuvin mencoba melepaskan tangannya dari Yujin dan berhasil!

tanpa menunggu lebih lama lagi Gyuvin segera turun ke bawah mengambil air dan sapu tangan yang khusus untuk mengompres.

Gyuvin memakai air yang tak terlalu dingin dan tak terlalu panas, setelah dirasa sudah semua... Gyuvin kembali naik ke atas dan membuka pintu kamarnya.

Gini nih.. kalo Yujin lagi sakit pasti sensitif nya minta ampun, di tinggal sebentar aja udah manggil Gyuvin pake matanya yang udah berair.

Gyuvin faham betul kok, lagian siapa yang akan Yujin panggil jika bukan dirinya?

Lelaki itu berjalan cepat dan meletakan kompresan di dekat nampan, lelaki itu duduk di kasur dan pinggangnya langsung di peluk Yujin.

"Jangan pergi.." Kata Yujin.

"Nggak pergi, Baby. Kakak cuman mau ambil kompresan." Jawab Gyuvin dengan tangan yang setia mengelus rambut Yujin.

"Mau apa, hm?" Tanya Gyuvin.

"Mam? Ke kamar mandi?" Lanjut Gyuvin bertanya.

"Gendong." Pinta nya.

Memangnya Gyuvin bisa nolak? Sudah jelas tidak.

Lelaki itu mengangkat Yujin ke pangkuannya dan menyandarkan wajah bocah itu ke bahunya.

Tanganya mengelus punggung bayinya yang tengah sakit itu, mengabaikan kompresan yang ia ambil beberapa menit yang lalu.

"Kak kepala aku sakit." Adu Yujin, suaranya kecil dan serak.

UNIVERSE•||•GYUJIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang