duapuluhdua

1.4K 183 37
                                    

Sorry for typo💐

🍫Happy reading🍫

Yujin melangkah keluar dari ruangan kantor dengan tas yang berada di pundak kanan nya.

Dia di panggil gara gara Rora mengadu ponselnya di banting oleh Yujin.

Dan Yujin di suruh ganti rugi akan ponsel nya Rora yang harganya di luar nalar! Tapi tidak segampang itu, karena Yujin juga bilang Rora membanting ponselnya.

Enak aja.. siapa yang mulai duluan, siapa yang jadi korban.

Kan Yujin udah pernah bilang kalo dia adalah orang yang feedback nya bagus.

Lelaki itu melangkah lorong yang di isi beberapa anak saja karena ini jam pulang sekolah.

Setiap anak di lorong pasti memperhatikan Yujin yang berjalan diam tanpa ekspresi.

Hingga saat Yujin sampai di parkiran, Mood nya kembali di buat buruk saat Melihat Gyuvin yang tengah memasangkan helm miliknya di kepala Heejin.

Bocah itu berdiri hingga ada seseorang yang merangkul pundak nya dari dua sisi.

PHanbin dan Jeonghyeon.

"Siap pulang Pangeran?" Tanya keduanya.

Yujin tertawa pelan, Merasa lucu dengan panggilan itu.

"Gass!" balas Yujin.

Lelaki itu berjalan di antara dua kakak kelas nya, ah simpel nya mereka adalah teman Gyuvin.

Mereka melangkah ke parkiran yang otomatis Gyuvin dapat melihat ketiganya.

Lelaki yang tengah mengeluarkan motornya dari parkiran itu menoleh.

Dan Yujin sama sekali tidak membalas tatapan itu.

"Mau pulang bareng siapa? Gue?" Tanya Jeonghyeon, lelaki itu sudah cukup mengerti masalah Yujin, Gyuvin dan Heejin karena cerita PHanbin. Sebenernya Jeonghyeon geram Sama Heejin apalagi kalo ngerti adek nya nyampe luka di wajah lucu nya.

"Sama bang Hanbin aja, Lagian kita juga nggak se arah Kak." Kata Yujin.

"Oke sip!" Balas keduanya.

"Nih pake helm gue, Sore sore gini dingin, dek." Kata Jeonghyeon memberikan Yujin helm miliknya.

Tadi pagi aja Yujin nggak pake helm, Soalnya PHanbin biasa bawa satu helm karena dia biasa sendiri nggak bonceng siapa siapa. Maklum Jomblo.

Yujin melempar senyum manis, lalu setelahnya bocah itu memasangkan helm di kepalanya.

"Lo hati hati ya bin? Gue gulung Lo di mesin cuci kalo Yujin sampe kenapa Napa." Peringat Jeonghyeon membuat Yujin tertawa lagi.

"Buset Jeong! Jeong! Lo kira gue apaan nyampe di gulung di mesin cuci. Lagian tanpa Lo kasih tau pun gue tau nggak bakal nyakitin Yujin kaya orang sebelah." Sindir PHanbin melirik Gyuvin yang sudah Stay dengan Heejin di boncengan nya.

"Udah ah bang, ayo pulang. Tapi anterin gue nya ke rumah Kak Heesung ya, rumah gue."

•••

Gyuvin rasa kecepatan motornya sudah hampir melayang, tapi Gyuvin merasa tidak peduli.

Tangan yang mengendarai motor itu mengepal dengan erat dengan sorot mata tajam di antara helm fullface nya.

Dan Gyuvin tidak peduli pada teriakan Heboh Heejin di belakangnya.

Seumur dia hidup, Gyuvin belum pernah melihat Yujin se intens itu dengan lelaki lain dan belum pernah melihat Yujin yang melengos bahkan saat dia di sebelahnya.

UNIVERSE•||•GYUJIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang