tigabelas

1.6K 165 7
                                    

Sorry for typo💐

🍫Happy reading🍫

Yujin meringis ketika rahangnya di tekan begitu kuat oleh jemari yang kukunya memang panjang.

"B-bunda sakit...." Rintihnya akan tetapi cengkraman itu makin kuat pula dengan mata tajam yang menelisik wajah Yujin.

"Sakit? Kamu bilang sakit!? Nggak! Ini nggak seberapa dari yang Saya rasakan!!" Balas Sang bunda dengan teriakan amarah.

Yujin kecil yang waktu itu belum mandi hanya bisa menangis saat pipi nya perlahan Ter gores kuku kuku panjang Sang Bunda.

"Lepas ya bunda?? Ini sakit.. sakit sekali." Pinta Yujin memelas akan tetapi dengan rasa tega nya sang Bunda mendorong Kepala Yujin hingga anak itu tergeletak di Lantai dingin.

Yujin menangis lirih saat rasa sakit fisiknya lebih mendominasi.

"BANGUN KAMU! KAMU HARUS MERASAKAN APA YANG SAYA RASAKAN ANAK HARAM!" Pekik Sang bunda kesetanan dan menyeret Kaki Yujin dengan keras.

Yujin berteriak kesakitan saat Beberapa pecahan beling yang berceceran itu terseret tubuh nya yang sudah banyak terluka.

"Bunda sakit bunda!! Bunda!" Raungnya dengan tangisan pedih.

Saat mendengar tangisan histeris Yujin, Bunda menarik bocah itu agar duduk tegak.

Wanita itu menatap mata Yujin yang sembab dengan air mata yang tak hentinya luruh.

"Kenapa kamu lahir Yujin? Kenapa?" Lirih Bunda.

"Kamu harusnya mati Yujin," Lanjutnya menggantungkan kalimat nya dan mengusap kepala Yujin yang masih menangis tanpa suara.

Wanita itu tersenyum dengan sorot mata kosong.

"Yujin.. saya tidak menyesal saat melahirkan mu, tapi saat saya melihat wajah kamu... Saya selalu berfikir untuk membunuh kamu, Kamu tidak pernah berharga di hidup saya dan kamu tidak pernah saya inginkan kehadiran nya...."

"Tapi sebelum saya bisa menusuk kamu... di belakang kamu selalu ada orang gila yang lebih dulu mencodongkan pisau nya ke arah saya." Lanjut Bunda lalu mata itu di luruhi air mata, berwarna merah.

Yujin spontan membuka matanya dengan nafas tersendat dan tatapan mata yang berangsur gelisah.

"B-bunda.." Ucap Yujin dengan nafas tersengal sengal.

Di antara buntunya fikiran yang membuat Yujin kalap dan kalah dengan rasa cemasnya, ada pelukan hangat dengan usapan menenangkan.

"Tenang hey tenang, Mimpi buruk ya?" Gyuvin bertanya.

Dengan tangan yang gemetar, Yujin meremat kaus yang Gyuvin kenakan dan menangis disana membuat Gyuvin panik.

Gyuvin hanya bisa mengelus pelan Punggung dan surai Yujin, arah mata Gyuvin langsung tertuju ke ambang pintu dimana Zhang Hao dan SHanbin berdiri disana, tadi ikut mengejar Gyuvin.

Keduanya belum pulang dan ini adalah jam 7 malam.

Yujin tadi tertidur saat jam 1 siang setelah mengobrol bersama Zhang Hao dan SHanbin.

"K-kak... Kakak, Bunda." Gumam Yujin tidak jelas.

Gyuvin menunduk mendekatkan bibirnya pada telinga Yujin.

"Shtttt tenang dulu." Bisik Gyuvin lembut.

"Ayo tarik nafas terus buang pelan pelan." Kata Zhang Hao membuat Yujin mengikuti instruksi itu.

UNIVERSE•||•GYUJIN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang