Bab 16

16.7K 886 21
                                    

Cerita ini sudah tamat di karyakarsa yaaa...

untuk yang mau baca cepat tinggal datang ke lapaknya di sanaaaa ^^

...

   Mulut Tyo berkedut, ia menatap salah satu pegawai yang menatap bingung bos mereka alias Hiro. Pegawai itu tengah menjelaskan rancangan proposalnya, namun sedari tadi Hiro mengabaikan dan malah seakan melamun.

Melamun? Sungguh apakah tanda kiamat sudah dekat? Bosnya yang worrkaholic seharian ini banyak diam, melamun dan bingung. Bahkan pria itu menatab layar tablet dengan wajah merenung.

Apakah bosnya sudah gila? Depresi?

Setelah sang pegawai keluar dari ruangan, Tyo berinisiatif membuatkan minuman segar untuk Hiro. Biasanya, ketika suasana hati Hiro sedang tidak baik, pria itu senang meminum sesuatu yang segar seperi soda melon,

Bekerja sebagai asisten Hiro di mana ia mengurusi segala kebutuhan bosnya, membuat Tyo belajar jenis minuman yang disukai atasannya. Bosnya di pagi hari memiliki rutinitas minum teh hijau, siang hari soda melon dan malam hari oshiroku. Hiro juga tidak meminum alkohol, karena pria itu memiliki asam lambung tinggi.

"Silahkan Pak." Ucap Tyo menyimpan segelas soda melon segar di atas meja.

Hiro mengangguk namun matanya diam-diam melihat layar tablet Hiro yang cukup jelas di lihat dari atas. Memang tidak sopan mengintip, namun Tyo penasaran dengan kegelisahan bosnya, siapa tahu ia bisa membantu.

Mata Tyo hampir keluar manakala melihat sesuatu yang tidak masuk akal dan yang membuat bosnya melamun seharian. Bukanlah grafik saham, foto tuan kecil atau mendiang istrinya, melainkan sebuah nomor rekening.

Ada apa dengan nomor rekening itu?? Membuat Tyo semakin penasaran saja!!

Tyo akhirnya kembali ke kursinya dengan perasaan campur aduk. Masih tidak paham dengan misteri nomor itu. Mengapa bosnya begitu galau?

"Tyo," panggil Hiro.

"Ya Pak?"

"Bagaimana kabar anak saya?"

Tyo mengecek tabletnya dan melihat beberapa foto tuan muda yang di kirim pengawal tersembunyi yang ditugaskan untuk menjaga tuan muda diam-diam, karena ini pertama kalinya tuan muda pergi keluar tanpa keluarga. "Ini foto yang dikirim tadi Pak,"

Hiro dengan cepat mengecek foto satu persatu. Tyo mengamati ekspresi bosnya, namun ada yang salah. Bosnya tampak tidak puas. "Apa ada yang salah, Pak?"

Hiro mengeraskan matanya dan memberikan tablet kembali pada asistennya. "Ini tidak lengkap. Ke mana foto Ghendis? bagaimana keadaan gadis itu? Kenapa hanya memfoto Akira saja?" omel Hiro.

Tyo sedikit terkejut, cepat-cepat mundur kembali ke kursinya dan mengontak pengawal. 5 menit kemudian, foto Ghendis di kirim dan Tyo tanpa lama segera mengirim chat kepada Hiro.

Hiro segera membukanya dan tertegun, jantungnya berdetak keras cepat, tangan yang memegang tablet terasa dingin, namun yang membingungkan rasa frustasinya tadi pagi tergantikan dengan rasa lega. Hiro mengamati foto Ghendis yang sedang memilih buku cerita dengan Akira di sebelahnya. Gadis itu mengenakan blouse berwarna putih, celana jeans yang membalut kakinya yang mungil dan rambut yang diikat asal, khasnya. Namun itu membuat Ghendis tampak seksi dan mempesona.

Tyo yang mengamati ekspresi bosnya, hampir saja menumpahkan kopinya. Sejarah! Ini sejarah pertama kalinya bosnya tertarik pada seorang gadis! Syukurlah ternyata bosnya bukanlah gay yang selalu dianggap orang lain jika dirinya adalah simpanan membuatnya menjomblo hingga sekarang. Tyo rasanya ingin syukuran, membuat nasi tumpeng dan membagikan ke orang-orang.

Mrs 30Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang