"Dengar- "Kami sudah mendengarkanmu mengoceh dari tadi," sarkas Gerald, memotong perkataan Ethan.
Ethan, Gerald, Calvin, Dean dan Andrew saat ini sedang berkumpul di dalam kamar Ethan.
Mereka duduk di sofa yang tertata rapi di salah satu sudut ruang yang ada di kamar Ethan tersebut.
"Gerald, biarkan Ethan menyelesaikan perkataannya," sahut Dean, mencoba menengahi.
"Baiklah. Apa yang kau ingin kita lakukan Ethan? Kita tidak bisa berkerumun seperti ini di sini, terutama saat Keira sedang tidak sadarkan diri. Kau harus membiarkannya beristirahat," tutur Calvin, mencoba memberi pengertian pada Ethan.
Ethan membuang napas kasar seraya menundukan pandangannya sesaat. "Begini, aku ingin kalian membantuku."
"Jangan bilang ... saat ini kau ingin kami membantumu untuk merubah Keira menjadi seorang Vampir?" Calvin lagi yang menyahuti.
"Tidak!"
Andrew tersenyum sinis. "Apa kemampuanmu selemah itu, hingga untuk merubah seorang gadis saja, kau membutuhkan bantuan kami?"
"Andrew, kau tahu Ethan memiliki kemampuan yang berbeda dengan kita semua. Dia tidak bisa merubah seorang manusia menjadi seorang Vampir begitu saja, tanpa persetujuan dari manusia itu sendiri, karena darah yang mengalir di tubuh Ethan, memiliki dua fungsi. Satu untuk menyembuhkan dan yang kedua untuk merubah," tutur Dean.
Andrew memutar bola matanya jengah seraya membuang napas kasar. Vampir tampan itu menyedekapkan kedua lengannya di dada, kemudian menatap Ethan dengan tatapan malas, tanpa minat. "Lalu apa yang akan kita lakukan? Hanya duduk diam di sini?"
"Aku membutuhkan bantuanmu, Andrew. Kau memiliki kemampuan yang berlawanan dengan kemampuanku. Aku bisa membuat seseorang melupakan sebuah kejadian atau masa lalu mereka hanya dengan menatap mata mereka, sedangkan kau bisa membuat mereka mengingatnya. Aku ingin kau membuat Keira kembali mengingatku," tutur Ethan, setengah memohon.
"Kau- " "Dean ... aku sudah menceritakannya padamu sebelumnya, jadi jangan bertanya lagi," pungkas Gerald, memotong perkataan Dean.
Tentu sebelum Ethan menyuruh semua orang untuk berkumpul di dalam kamarnya, Gerald dan yang lainnya sempat berbincang, membicarakan hubungan yang dimiliki Ethan dan Keira.
Dean berdecih pelan. "Aku hanya ingin basa-basi."
"Ini bukan saatnya," sarkas Gerald lagi.
"Dan kau, Dean." Ethan berucap seraya menoleh ke arah Dean. "Aku juga membutuhkan bantuanmu."
"Aku?" Dean membulatkan mata sembari menunjuk dirinya sendiri. "Apa yang harus aku lakukan?"
"Aku ingin kau melihat kehidupan masa lalu Keira. Maksudku, apa saja yang sudah dia alami selama hidupnya."
Dean memendarkan pandangan, mendapati atensi semua orang saat ini tertuju ke arahnya. Vampir tampan itu terkekeh kikuk seraya menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak terasa gatal. "B-baiklah. Aku akan melakukan apa yang bisa aku lakukan."
"Kupikir, Dean bisa melakukannya lebih dulu. Keira saat ini masih tidak sadarkan diri, jadi aku tidak mungkin bisa membuatnya menatap mataku, bukan?" Andrew bertanya seraya memendarkan pandangan, menatap satu persatu semua orang yang ada di sana.
Ethan dan Gerald bertukar pandang, lalu mengangguk samar sebagai tanda persetujuan.
"Kalau begitu, kau bisa melakukannya sekarang Dean," tandas Ethan sembari menatap Dean.
Dean membuang napas kasar, lalu membangkitkan diri dari duduknya dan berjalan ke arah tempat tidur yang Keira tempati dengan sangat cepat, ayalnya sekelibat cahaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through Your Veins | Completed
Roman d'amourEthan Stewart tidak pernah mengira, jika pada malam di mana dirinya sudah membulatkan tekad akan memberi pelajaran berarti terhadap seseorang yang selalu mengingkari janji, ia dipertemukan dengan Keira Nelson yang tidak lain merupakan gadis yang mem...