30 - Resmi Menikah

208 27 0
                                    

"Kau mau ke mana?" Ethan bertanya pada Keira yang kala itu berjalan mendahuluinya di dalam Mansion.

Keira yang nampak sedikit kesulitan bahkan hanya untuk sekadar berjalan pun tak menoleh sedikitpun ke arah Ethan. Gadis yang kini sudah menjelma menjadi seorang wanita cantik itu berdesis geram sembari menggenggam kedua sisi gaun pengantin panjang yang ia kenakan. "Ke kamar. Aku lelah. Aku ingin beristirahat," tandasnya, dengan suara yang dingin dan datar.

Pernikahan Ethan dan Keira sudah dilangsungkan hari ini dan berjalan sangat khidmat dan lancar, tidak ada suatu kendala apa pun terjadi.

Begitu acara resepsi selesai ... Keira memutuskan untuk segera mengajak Ethan pulang, karena ia sudah sangat lelah, menjalani hari panjang yang seharusnya menjadi momen paling membahagiakan bagi setiap pasangan.

Namun, kenyataannya ... hal itu sepertinya sama sekali tidak berlaku bagi Keira. Bukan hanya lelah karena harus melewati berbagai macam rangkaian acara dari pengucapan janji dan resepsi, Keira juga sebenarnya merasa sangat lelah karena harus terlihat bahagia di hadapan para tamu undangan, terutama sahabatnya yang juga tadi datang, yakni Sarah.

Tiga hari berlalu begitu cepat menuju hari pernikahan yang akhirnya sukses dilaksanakan hari ini. Tiga hari pula lamanya Ethan menahan diri, mencoba mengerahkan segala kesabaran yang ia miliki, hanya demi untuk menghadapi sikap Keira yang setiap harinya ... kian terlihat begitu dingin pada dirinya.

"Kita sudah menikah, jika kau lupa," sarkas Ethan sembari berjalan menyusul Keira, memecah keheningan yang terjadi di area koridor menuju kamar mereka.

"Lalu apa masalahnya?"

Ethan membuang napas kasar. Ia kemudian meraih salah satu pergelangan tangan Keira sembari menghentikan langkah, kala ia melihat saat itu Keira hendak membuka pintu kamar yang selama ini ditempatinya.

Tindakan yang dilakukan Ethan secara tiba-tiba itu pun, tentu sukses memaksa Keira mau tidak mau harus menghentikan langkahnya juga. Keira menghela napas dalam-dalam sembari memejamkan pelupuk matanya sesaat, lalu mendengkus.

Wanita cantik yang kini sudah berstatus sebagai istri dari Ethan Stewart itu pun menoleh, langsung menunjukan raut wajah merah padamnya pada Ethan, sembari menatap suami tampannya itu dengan tatapan tajam, penuh kemarahan.

'Apa maumu?'

Agaknya Keira sudah kadung muak untuk angkat suara, hingga pada saat ia mengingat Ethan adalah seorang Vampir yang memiliki kekuatan di luar nalar, ia memutuskan untuk berbicara melalui suara hatinya.

Manik jelaga indah Ethan gemetar, menelisik raut wajah dan sorot mata yang saat itu sang istri tunjukan pada dirinya. "Sampai kapan kau akan bersikap dingin padaku seperti ini?"

'Sampai kau mengerti, betapa kecewa dan bencinya aku padamu atas apa yang kau lakukan empat tahun yang lalu.'

Ethan menggigit bibir bawahnya sembari menundukan pandangan sesaat. Rasanya lebih menyakitkan, jika setiap keluhan dan sumpah serapah dari Keira, harus ia dengar melalui suara batinnya, karena saat itu ia tahu ... bahwa tidak ada sedikitpun kebohongan yang mungkin saja Keira coba tutup-tutupi.

"Aku sudah mengerti hal itu. Aku sudah sangat mengerti, sejak hari di mana kau kembali mengingat segalanya. Ah tidak." Ethan menggelengkan kepala kala ia hendak mengoreksi perkataannya. "Aku bahkan sudah mengerti. Aku mengerti bahwa apa yang aku lakukan empat tahun yang lalu itu sangatlah salah, bahkan sebelum kau bisa mengingat segalanya."

Keira membuang napas kasar. Ia kemudian menundukan kepala, memutuskan kontak mata yang terjadi antara dirinya dan Ethan. "Aku lelah, Ethan. Biarkan aku beristirahat. Aku tidak sedang dalam mood untuk terus memperdebatkan hal yang sama, lagi dan lagi," lirihnya.

Through Your Veins | CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang