"Sampai kapan kau akan merahasiakan hal ini dari Ethan, Keira?" Gerald bertanya pada Keira yang tengah terbaring lemah di atas tempat tidur miliknya - di Black House.
Keira tersenyum lemas. "Sampai waktunya tiba."
Gerald yang berdiri di samping tempat tidur, hanya bisa menatap sosok Keira yang terlihat begitu pucat dan lemas itu, dengan tatapan cemas. "Ethan berhak mengetahui kebenarannya, kau tahu?"
Mendengkus lemah, Keira memejam sesaat. "Aku tahu, Gerald. Aku akan secepat mungkin memberitahunya. Kau tidak perlu khawatir."
"Kau tidak tahu, Ethan hampir gila karena mencemaskan keadaanmu setiap harinya, dan kau ... kau di sini malah merahasiakan kebenaran ini darinya," sarkas Gerald, terdengar begitu putus asa.
"Berhenti memarahi Keira, Gerald." Calvin menimpali, mencoba menengahi perdebatan yang terjadi antara Keira dan sang sahabat.
Gerald dan Keira menoleh ke arah di mana suara Calvin itu berasal dan mendapati Calvin tengah berjalan ke arah mereka. "Kau sudah datang?"
"Kau pikir, jika aku belum datang, aku akan ada di sini sekarang?" sarkas Calvin seraya mendudukan dirinya di tepian tempat tidur, tepat di samping tubuh Keira.
Memutar bola matanya malas sembari mendengkus pelan, Vampir tampan berkedok Dokter itu tersenyum saat membiarkan pandangannya bersirobok dengan Keira. "Kau berjanji padaku untuk memberitahu Ethan, saat aku memeriksamu tiga minggu yang lalu, tapi kau masih belum mengatakannya?"
Keira menelan ludahnya dengan susah payah sembari mengatupkan pelupuk matanya beberapa saat. Wajahnya terlihat begitu pucat dan basah, dibanjiri keringat dingin. "Masih ada hal yang harus aku pikirkan matang-matang, Pak Dokter. Kau tahu, hal ini juga tidak mudah bagiku," lirihnya.
Menatap Keira dengan tatapan penuh iba juga kecemasan di waktu yang sama, Calvin membuang napas kasar seraya menundukan pandangannya sesaat. "Aku tahu, Keira. Tapi apa yang Gerald katakan ada benarnya. Ethan berhak mengetahui kebenarannya. Terkait kau ingin tetap jadi manusia, atau membiarkan suamimu merubahmu menjadi seorang Vampir, itu keputusanmu."
Keira berakhir berada di Black House dan hampir kehilangan kesadarannya saat ia sedang berada di ruang baca, menikmati waktu senggangnya selagi menunggu sang suami pulang.
Aritmianya datang menyerang secara tiba-tiba, membuat tubuh Keira melemah. Dadanya sesak. Napasnya memburu, terkesan berat dan terengah-engah. Kepalanya pusing, seakan berputar.
Beruntung Gerald datang di saat yang tepat, sebelum kesadaran Keira hilang seutuhnya. Gerald bergerak sigap, membawakan obat yang biasa Keira minum, hingga berhasil membuat Keira mempertahankan kesadarannya hingga saat ini.
"Aku heran, bagaimana bisa Ethan tidak mengetahui hal ini, di saat ia memiliki kemampuan untuk mendengar suara hati seseorang?" Gerald kembali angkat suara.
Keira tersenyum lirih. "Kau tidak tahu, seberapa kerasnya aku barusaha untuk tidak bergumam dengan suara batinku terkait hal ini."
Menatap Keira dengan tatapan yang cukup sulit diartikan, Gerald menggeleng tak habis pikir. "Kau sampai seniat itu, memberi Ethan hukuman?"
Keira terkekeh kecil sembari memejam, sesaat. "Berhenti merengek, Gerald. Kau membuat kepalaku semakin sakit."
"Aish. Manusia mungil ini, benar-benar keras kepala."
"Aku sudah menelpon Ethan sebelum aku tiba di sini. Penyakitmu sudah semakin parah dan kau tidak bisa menyembunyikan kebenaran ini darinya lebih lama, Keira. Jantungmu bisa berhenti bedetak kapan saja secara tiba-tiba, kau tahu itu?" tutur Calvin, penuh kesungguhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Through Your Veins | Completed
RomansaEthan Stewart tidak pernah mengira, jika pada malam di mana dirinya sudah membulatkan tekad akan memberi pelajaran berarti terhadap seseorang yang selalu mengingkari janji, ia dipertemukan dengan Keira Nelson yang tidak lain merupakan gadis yang mem...